Jembatan Glagah di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang dijadwalkan sudah bisa dilalui kendaraan roda empat dan angkutan besar pada hari ini urung terlaksana. Alasannya, karena belum terdapat rambu tambahan serta belum diterapkannya rekayasa lalu lintas baru di sekitar jembatan tersebut.
Hal itu diungkapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker PJN 1.1 Provinsi DIY, Ersy Perdhana. Kepada wartawan, Ersy menjelaskan semula Jembatan Glagah ditargetkan bisa dibuka untuk seluruh kendaraan pada 15 Desember 2023, sesuai kontrak kerja.
Tepat di tanggal tersebut atau hari ini, proses perbaikan jembatan memang telah rampung dan sebelumnya sudah dicek kelaikannya dengan hasil memenuhi syarat untuk dilintasi kendaraan besar seperti mobil, angkutan barang, maupun truk ekspedisi. Akan tetapi jadwal pembukaan yang harusnya hari ini itu mundur karena ditemukan adanya kekurangan rambu oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kulon Progo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun Dishub meminta adanya rambu larangan melintas bagi truk golongan C dan kendaraan yang memiliki beban di atas 8 ton. Permintaan disampaikan dalam rapat koordinasi Jembatan Glagah, yang turut dihadiri jajaran Polres Kulon Progo kemarin.
"Nah itu rekomendasinya ada rambu larangan truk golongan C untuk lewat, dan pembatasan beban di 8 ton untuk lewat jembatan. Nah ini dari awal belum terpikirkan malah, baru kemarin pas rapat (pertemuan dengan Dishub dan Polres Kulon Progo). Ini di luar kerjaan kami sebenarnya, karena kerjaan kami sudah selesai. Kami pun kalau itu dibuka udah siap sebenarnya," terang Ersy saat dihubungi via telepon, Jumat (15/12) sore.
Alasan lain yang membuat jembatan Glagah belum bisa dibuka total karena saat ini Dishub bersama Polres Kulon Progo masih dalam proses penyusunan rekayasa lalu lintas baru di sekitar jembatan. Nantinya sisi barat jembatan akan dipasangi traffic light baru dan perubahan arus lalin.
"Nah terkait pembukaan tersebut itu ada kesiapan soal traffic light, jadi pihak Dishub kemarin maintenance traffic-nya. Nah itu akan ada rekayasa nantinya, yang perempatan (barat jembatan) akan jadi pertigaan. Besok Senin, kita mau ada survei bareng Dishub untuk persiapan itu," jelas Ersy.
Lantas, kapan Jembatan ini bisa dilalui kendaraan roda empat dan angkutan besar lainnya? Ersy menyebut sebisa mungkin sebelum momen Natal dan Tahun Baru.
"Seharusnya sudah bisa sih (dibuka saat Nataru), karena rekomendasi kami sudah bisa. Cuman karena ada rekayasa lalu lintas (dan penambahan rambu) jadi agak mundur. Kalau dari kami sudah berani 100 persen itu bisa dilalui kendaraan roda empat sudah berani itu," tegasnya.
Dari pantauan detikJogja sore ini, tidak terlihat adanya aktivitas pekerja di sekitar Jembatan Glagah. Adapun akses masuk jembatan masih terbatas untuk kendaraan roda dua seperti motor dan sepeda. Sedangkan bagi pemobil, belum diperkenankan melintas.
Diberitakan sebelumnya, rehabilitasi Jembatan Glagah di Kulon Progo ditargetkan rampung sebelum Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru). Pelaksana proyek menyatakan jembatan ini sudah bisa diakses setidaknya pada 15 Desember 2023.
"Nataru sudah bisa dilewati. Insyaallah untuk telat-telatnya nanti 15 Desember (jembatan sudah bisa diakses)," ujar Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker PJN 1.1 Provinsi DIY, Ersy Perdhana, saat dimintai konfirmasi wartawan, Kamis (7/12).
Ersy mengatakan perbaikan jembatan penghubung Kapanewon Wates dan Temon sekaligus akses utama jalur jalan lintas selatan (JJLS) ini sudah hampir rampung. Pekan lalu, pihaknya telah menuntaskan proses cor lantai jembatan menggunakan material beton.
Selanjutnya, akan dilakukan pengaspalan yang dijadwalkan berlangsung besok Jumat (8/12). Proses ini ditarget selesai awal pekan depan. "Sebenarnya lantai sudah selesai tinggal ngaspal aja sih. Jadwalnya Jumat besok," ucapnya.
Ersy mengatakan sebelum jembatan ini dibuka kembali untuk umum, pihaknya bersama Dinas Perhubungan (Dishub) dan Polres Kulon Progo berencana melakukan uji coba. Hasil uji coba ini bakal menjadi evaluasi apakah Jembatan benar-benar sudah layak untuk dilewati kendaraan lagi.
"Rencana iya, karena kemarin pihak kepolisian minta ada uji coba sebentar. Terus ada evaluasi sebentar," ucapnya.
Seperti diketahui, Jembatan Glagah di JJLS ruas Kulon Progo yang jadi penghubung antara Kapanewon Wates dan Temon di Kulon Progo harus ditutup karena sisi barat jembatan amblas sekitar 10 cm. Rusaknya jembatan diketahui sejak Agustus 2022 lalu dan baru mulai perbaikan pada akhir Agustus 2023.
Proyek rehabilitasi jembatan yang membentang di atas Sungai Serang ini memakan anggaran hingga Rp3,3 miliar. Dana ini digunakan untuk penggantian pelat jalan, penguatan kerangka, dan penambahan besi untuk menguatkan struktur jembatan.
Selama jembatan ini ditutup untuk perbaikan, pemerintah memberlakukan rekayasa arus lalu lintas. Bagi pengendara roda yang ingin menyebrang bisa lewat jembatan darurat yang terbuat dari bambu. Jembatan ini berada di sisi selatan Jembatan Glagah. Sedangkan roda empat dan angkutan besar dialihkan lewat jalan nasional.
(apu/ahr)
Komentar Terbanyak
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Cerita Warga Jogja Korban TPPO di Kamboja, Dipaksa Tipu WNI Rp 300 Juta/Bulan
Jokowi Diadukan Rismon ke Polda DIY Terkait Dugaan Penyebaran Berita Bohong