Gambaran Ngerinya Perang Palestina Jadi Motif Batik Perajin Kulon Progo

Kengerian perang di Palestina tergambar dalam motif batik yang baru-baru ini dibikin oleh pembatik di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Karya ini dibuat sebagai wujud ekspresi pembatik dalam mendukung perdamaian di Palestina.

Batik Palestina, begitulah nama yang disematkan terhadap motif batik bikinan perajin di Sentra Batik Sembung, Kalurahan Gulurejo, Kapanewon Lendah, Kulon Progo. Dibuat dengan kombinasi teknik ciprat dan lukis, batik ini menggambarkan bagaimana ngerinya perang di Negeri Para Anbiya tersebut.

Beberapa simbol yang tergambar dalam motif batik ini antara lain bangunan rusak imbas perang dan visualisasi ledakan bom. Selain itu juga terdapat gambar semangka yang menyiratkan bendera Palestina.

"Di batik ini ada beberapa simbol yang merepresentasikan perjuangan Palestina, mulai dari visual pembombardiran, semangka, tank, dan gedung-gedung yang porak-poranda dampak perang," kata salah satu pembatik Bayu Permadi saat ditemui di lokasi, Sabtu (18/11/2023).

Bayu mengatakan motif batik ini terinsipirasi dari konflik Israel vs Palestina. Dia merasa prihatin dengan konflik tersebut karena telah memakan banyak korban jiwa, termasuk dari warga sipil dan anak-anak.

Atas hal itu batik ini hadir sebagai wujud dukungan para pembatik untuk rakyat Palestina. Lewat karya ini, Bayu juga ingin menyampaikan pesan damai serta berharap agar Palestina lekas merdeka.

"Saya bikin ini sebagai rasa kemanusiaan terhadap saudara di Palestina dan juga untuk membawa pesan kedamaian. Dampak perang membuat banyak saudara kita di sana yang tidak berdosa menjadi korbannya. Harapannya, ini bisa jadi pesan perdamaian dan perang segera berakhir," ujarnya.

Perajin menggambar batik motif ngerinya perang Palestina di atas kain. Batik motif Palestina ini dibuat perajin Kulon Progo. Foto diambil Sabtu (18/11/2023). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja

Karya Limited Edition

Bayu mengatakan motif batik ini tidak diproduksi massal karena sejak awal niatnya hanya untuk ekspresi kemanusiaan. Meski begitu, pihaknya tetap membuka kesempatan bagi siapapun yang minat untuk membeli batik ini. Harga yang dibanderol berkisar Rp350.000-500.000 per lembar kain.

"Sejauh ini kita baru ada tiga pieces. Jadi ini bener-bener limited (terbatas). Karena sebenarnya ini hanya rasa kita yang tergugah dengan korban perang di sana (Palestina)," pungkasnya.

Video: Di Sidang Dewan HAM PBB, RI Minta Penindasan atas Palestina Disetop

Video: Di Sidang Dewan HAM PBB, RI Minta Penindasan atas Palestina Disetop