Raksasa properti China, Evergrande, kolaps. Mengumumkan bangkrut usai tak mampu bayar utang 330 miliar USD atau setara Rp 4.950 triliun!
detikProperti mengutip Reuters, Jumat (18/8/2023), permohonan bangkrut diajukan Evergrande ke Pengadilan New York, Amerika Serikat. Perusahaan ini mengalami krisis likuiditas pada pertengahan 2021. Meminta restrukturisasi utang 31,7 miliar USD kepada kreditur pada akhir bulan ini.
Kolapsnya raksasa properti China dipicu proyek besar-besaran. Pada saat bersamaan daya beli rendah. Pengamat menyebut pemerintah China terlalu ambisius. Puluhan kota baru sepi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kangbashi misalnya. Kota seluas 90 hektare di tepi Gurun Gobi ini didesain menjadi distrik yang ramai di kota Ordos, Mongolia Dalam. Dilengkapi alun-alun bernuansa kolosal, pusat perbelanjaan, kompleks komersial, dan perumahan besar, serta gedung-gedung pemerintah yang menjulang tinggi.
Rencananya Kangbashi diharapkan menampung lebih dari satu juta orang, tapi nyatanya dihuni kurang dari 100.000 orang. Gedung pencakar langit dan tempat tinggal Kangbashi kosong, termasuk jalan-jalannya.
Pengamat mengungkap banyak kota kosong. Jumlahnya belum diketahui pasti. Ada yang bilang lebih dari 50 kota, ada juga yang menyebut 80 kota.
Kembali soal Evergrande. Melansir Forbes, perusahaan ini memiliki 8 anak usaha. Bisnis real estate-nya tersebar di 280 kota di China. Gagal bayar utang pada akhir tahun 2021 membuat Evergrande tak bisa meneruskan proyek ribuan rumah.
Pemilik Evergrande
Berdasarkan catatan detikcom, mengutip Forbes, Hui Ka Yan merupakan ketua Evergrande Group yang terdaftar di Hong Kong. Hui sebelumnya bekerja sebagai teknisi di pabrik baja selama 10 tahun.
Hui memulai Evergrande di Guangzhou pada tahun 1996 dengan properti kecil-kecilan. Proyek pertamanya adalah Taman Jinbi. Kemudian saat booming proyek properti besar-besaran, bisnisnya berkembang pesat.
Dikutip dari Forbes Real Time Net Worth, Sabtu (19/8), Hui yang berusia 62 tahun, memiliki kekayaan 2,8 miliar USD atau sekitar Rp 42,9 triliun. Jauh dari utang perusahaannya saat ini, yakni Rp 4.950 triliun.
Baca selengkapnya di detikProperti.
(trw/trw)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan