Mimpi Ustaz Jazir ASP: Ada Wakaf Produktif untuk Pensiun Pengabdi Masjid

Mimpi Ustaz Jazir ASP: Ada Wakaf Produktif untuk Pensiun Pengabdi Masjid

Adji G Rinepta - detikJogja
Senin, 22 Des 2025 13:18 WIB
Mimpi Ustaz Jazir ASP: Ada Wakaf Produktif untuk Pensiun Pengabdi Masjid
Ustaz Muhammad Jazir ASP. (Foto: Istimewa/via Masjid Al Jabbar)
Jogja -

Ketua Takmir Masjid Jogokariyan Jogja, Ustaz Muhammad Jazir ASP berpulang pagi ini. Namun masih ada mimpi mulianya yang masih belum terwujud, yakni keinginan agar masjid-masjid bisa mandiri dengan wakaf produktif.

Putra Ustaz Jazir, Haidar Muhammad, mengatakan mimpi besar almarhum untuk membuat masjid bisa mandiri dari sisi pendanaan. Kemandirian itu diwujudkan dengan wakaf produktif dalam bentuk badan usaha, seperti yang dijalankan di Masjid Jogokariyan.

"Kita masih proses ya jadi bapak pengin, kalau bisa semua masjid, itu punya wakaf produktif, sehingga infaq masjid tidak cuma habis untuk bangunan, tapi bisa digunakan untuk masyarakat," papar Haidar saat ditemui di Masjid Jogokariyan, Senin (22/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sementara wakaf produktifnya, badan usahanya bisa untuk operasional masjid dan juga untuk memberi pensiun bagi para pengabdi di masjid," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Selain itu, kata Haidar, sebelum wafat almarhum ayahnya selalu berpesan agar pengurus masjid dan umat Islam pada umumnya terus konsisten dakwah. Mendiang terus berpesan agar meneruskan perjuangan menghadirkan peradaban masjid.

"Masjid itu tidak cuma mengurusi bangunan, tapi kita juga sedang membangun peradaban," jelas Haidar.

"Kan akhir-akhir itu banyak nggak sadarnya, tapi beliau kalau mengigau itu isi pasti tetap tentang amal soleh lah, tentang perjuangan. Kemarin aja masih sempat bahas bantuan ke Sumatera," sambungnya.

Ustaz Jazir meninggal dunia akibat penyakit komplikasi hingga ginjal kronis yang sudah lama dideritanya. Haidar menjelaskan almarhum meninggal subuh tadi di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah. Ustaz Jazir menurutnya sudah berada di RS sejak kemarin.

"Sekitar jam 4 ya, kita nggak tahu persisnya jam berapa karena jatuh nggak sadar begitu, kemudian ketika dicek ternyata sudah meninggal," jelas Haidar.

Haidar bilang, sang ayahanda meninggal dunia setelah berjuang melawan penyakit komplikasi yang sudah lama dideritanya. Namun, gagal ginjal kronis disebut menjadi yang paling fatal lantaran membuat ustaz Jazir harus rutin cuci darah.

"Kalau kronisnya itu kan diabetes ya, kemudian ada hipertensi juga, terus ya komplikasinya di ginjal," papar Haidar.

"Jadi selama 45 hari ini dari tanggal 6 November itu memang betul-betul ginjalnya fungsinya sudah sangat menurun. Sampai harus cuci darah itu di tanggal 6 November itu, mungkin 4 kali ada (bolak-balik RS)," sambungnya.

Jenazah Ustaz Jazir kini disemayamkan di Masjid Jogokariyan dan direncanakan akan dimakan siang ini di Makam Karangkajen, Mergangsan, yang terletak tak jauh dari Masjid Jogokariyan.

"Dimakamkan insyaallah di Makam Karangkajen, habis Zuhur insyallah," pungkas Haidar.




(alg/ams)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads