Waspada Hujan-Angin Kencang Saat Liburan Natal dan Tahun Baru di Jogja Dab!

Kulon Progo -

Masyarakat yang merencanakan liburan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan bahwa periode libur akhir tahun ini akan bertepatan dengan puncak musim hujan, berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem yang dapat mengganggu aktivitas, termasuk penerbangan.

Kondisi cuaca ekstrem tersebut diperkirakan dipicu oleh beberapa faktor meteorologis. Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono, menjelaskan bahwa aktivitas monsun Asia menjadi penyebab utama, ditambah dengan pengaruh La Nina Lemah dan aktifitas Madden-Julian Oscillation (MJO).

"Kondisi cuaca di wilayah DIY selama masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 terjadi saat puncak musim hujan yang disebabkan aktifitas monsun Asia, selain itu diperkirakan dipengaruhi La Nina Lemah dan aktifitas MJO di Samudera Hindia bagian Timur & Perairan Indonesia yang menambah potensi terjadinya hujan," ujar Warjono dalam keterangan resmi kepada wartawan, Selasa (16/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi ini lanjut Warjono menuntut kewaspadaan tinggi, khususnya bagi sektor transportasi udara. Warjono secara spesifik menyoroti risiko bagi operasi penerbangan di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA).

"Untuk operasi penerbangan perlu diwaspadai potensi hujan lebat dapat disertai angin kencang yang menyebabkan penurunan jarak pandang dan terjadinya wind shear," tambahnya.

Menyikapi hal itu, BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta memastikan kesiapan penuh untuk mendukung keamanan layanan penerbangan. Pihak stasiun telah mengambil langkah proaktif untuk menjamin informasi cuaca yang cepat, tepat, dan akurat.

"Kesiapan BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta dalam mendukung layanan cuaca penerbangan di Bandara YIA agar tetap aman selama musim penghujan adalah memastikan ketersediaan personel yang bertugas selama pelaksanaan posko Nataru dan semua peralatan beroperasi normal dengan melakukan kalibrasi, pemeliharaan, dan pengecekan peralatan secara rutin," terang Warjono.

Masyarakat yang bepergian atau berlibur selama periode Nataru juga diimbau untuk selalu waspada dan memantau perkembangan informasi cuaca terbaru.

"Kiranya masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang. Selalu perbarui informasi cuaca terkini melalui situs resmi BMKG, aplikasi InfoBMKG, atau media sosial kami, serta berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait kebencanaan seperti BPBD, FPRB, dan sebagainya," ujarnya.