Cerita Mahasiswa Aceh di Jogja Terdampak Bencana: Uang Habis-Sulit Bayar Kos

Duka dari Utara Sumatera

Cerita Mahasiswa Aceh di Jogja Terdampak Bencana: Uang Habis-Sulit Bayar Kos

Serly Putri Jumbadi - detikJogja
Senin, 15 Des 2025 19:49 WIB
Cerita Mahasiswa Aceh di Jogja Terdampak Bencana: Uang Habis-Sulit Bayar Kos
Ketua Umum Taman Pelajar Aceh, Muhammad Mufariq Muchlis saat ditemui di Gondokusuman, Kota Jogja, Senin (15/12/2025). Foto: Serly Putri Jumbadi/detikJogja.
Jogja -

Mahasiswa Aceh yang menempuh pendidikan di Jogja masih diliputi kencemasan akibat dampak banjir besar yang melanda kampung halaman mereka. Terputusnya akses komunikasi dengan keluarga membuat beberapa mahasiswa harus bertahan dengan kondisi ekonomi yang terbatas.

Ketua Umum Taman Pelajar Aceh, Muhammad Mufariq Muchlis, mengatakan lebih dari 2.000 mahasiswa Aceh yang berkuliah di Jogja. Setidaknya, ada sekitar 167 mahasiswa yang terdampak langsung bencana di Aceh.

"Yang terdampak langsung, untuk data saat ini, masih ada di 167. Mungkin masih bisa bertambah, karena untuk datanya belum kita jangkau yang lebih jauh," ujar Mufariq saat ditemui di Gondokusuman, Kota Jogja, Senin (15/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya cemas soal kondisi keluarga di Aceh, Mufariq menjelaskan dampak banjir juga menghantam kondisi ekonomi mahasiswa di Jogja. Banyak orang tua yang tidak bisa mengirim uang karena terputusnya akses.

ADVERTISEMENT

"Tentunya sampai saat ini masih kami terkendala komunikasi dengan orang tua kami di Aceh, dengan sinyal yang belum stabil. Akhir bulan lagi kemarin itu, tanggal 27 November kan kejadiannya. Ya, kami sangat kesulitan di dalam ekonomi," tuturnya.

"Maka kami dari Taman Pelajar Aceh waktu itu merespons, kita buka dapur umum lah, di sini tempatnya, untuk mahasiswa-mahasiswa yang terdampak, yang seakan nggak bisa makan. Karena ada yang beberapa laporan bahkan langsung ke saya, minta uang untuk makan, minta uang makan, bensin juga untuk ke kampus, dan lain-lain," jelasnya.

Tak hanya itu, Mufariq menjelaskan beberapa mahasiswa yang tinggal di kos juga kesulitan untuk membayar kos bulanan. Sehingga, banyak dari mereka yang pindah ke asrama.

"Banyak juga yang ngekos tapi nggak bisa bayar dan akhirnya mereka pindah ke asrama. Saya aja yang nggak terdampak langsung masih susah, apalagi mereka," katanya.

Mufariq menyebut banyak bantuan datang dari berbagai pihak. Sementara dari Taman Pelajar Aceh juga membuka dapur swadaya untuk membantu mahasiswa yang kesulitan makan.

"Kami saat itu kan buka dapur umum di tanggal 3 Desember sampai kami tutup tanggal 8 Desember. Kami enggak kuat juga untuk kami buka terus karena kendala ekonomi juga dan kami pakai swadaya mahasiswa," tuturnya.

"Makanya alhamdulillah juga dengan ada bantuan penyaluran beras dari Pemerintah DIY, sehingga juga kami membantu kami dalam meringankan apa namanya, untuk kebutuhan kami sehari-hari itu.Bahkan dari pihak-pihak swasta juga banyak. Ada juga membantu satu truk sayuran. Sayuran banyak jenisnya itu. Kami bagi ke setiap asrama juga, biar mudah dia masak," pungkasnya.




(apl/ams)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads