Aksi pemerasan oleh seorang sopir jip wisata Bromo terhadap rombongan pelajar SMP asal Sleman menjadi viral. Sopir yang meminta jatah 'uang rokok' itu akhirnya meminta maaf dan menyesal.
Dilansir detikJatim, rombongan pelajar salah satu SMP negeri dari Gamping, Sleman, itu diduga menjadi korban pemerasan saat menggunakan layanan jip wisata Bromo.
Peristiwa itu terjadi saat mereka naik salah satu jip rombongan sekolah yang sedang berwisata di kawasan Gunung Bromo. Seorang peserta rombongan mengatakan mereka dimintai uang tambahan oleh sopir jip hitam bernopol D 1191 CN yang berinisial D.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut kesaksian salah satu siswa dan pendamping, kejadian bermula ketika salah seorang temannya mengalami mual di perjalanan.
"Pertama itu kan mual. Terus sopir bilang jangan muntah di situ karena nanti ada penumpang bule yang nggak suka baunya," kata salah satu pelajar dalam rekaman kesaksian yang tersebar luas di grup WhatsApp, dikutip dari detikJatim pada Jumat (5/12/2025).
Siswa lain menambahkan, mereka diminta uang rokok Rp 10 ribu per orang. Namun, hanya satu siswa yang akhirnya memberi Rp 25 ribu.
"Anak-anak itu dimintai Rp 10 ribu. Tapi yang ngasih cuma satu orang saja, itu pun Rp 25.000," kata pendamping rombongan.
Rombongan menyebut jip yang mereka tumpangi berada pada urutan ke-13 dari iring-iringan. Mereka tidak nyaman dengan sikap sopir selama perjalanan, terutama saat melewati jalur yang berkelok.
Kapolsek Sukapura AKP Ardhi Bita Kumala mengatakan, pihaknya telah menerima laporan viralnya dugaan pemerasan tersebut.
"Setelah adanya pesan viral, kami langsung melakukan penyelidikan. Sopir dan pemilik jip diketahui merupakan warga Desa Lambang Kuning, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo. Sopir mengaku bersalah dan telah membuat video klarifikasi. Juga korban sendiri sudah kembali ke Sleman," ujarnya, Kamis (4/12/2025).
Berikut pernyataan maaf sopir bernama Moch Andi Fitriyanto itu.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Perkenalkan nama saya Muhammad Andi Febrianto. Di sini saya akan mengklarifikasi atas kesalahpahaman yang telah terjadi kemarin tanggal 3 Desember 2025 di Bromo. Saya secara pribadi ingin meminta maaf kepada peserta, pihak Tour Travel, beserta grup Fasgan yang telah memberikan saya pekerjaan. Saya menyesal dan tidak akan mengulangi perbuatan tersebut," kata Andi di hadapan petugas Polsek Sukapura, Kamis (4/12/2025).
(dil/aku)












































Komentar Terbanyak
Daerahnya Dilanda Bencana, DPRD Padang Pariaman Malah Kunker ke Sleman
Alasan DPRD Padang Pariaman Tetap Kunker ke Sleman Saat Dilanda Bencana
Inara Rusli Akhirnya Buka Suara soal Isu Perselingkuhan, Akui Nikah Siri