Keluarga Korban Tewas Akibat Banjir di Thailand Dapat Rp 1 M Tanpa Ribet

Internasional

Keluarga Korban Tewas Akibat Banjir di Thailand Dapat Rp 1 M Tanpa Ribet

Novi Christiastuti - detikJogja
Rabu, 03 Des 2025 12:47 WIB
Keluarga Korban Tewas Akibat Banjir di Thailand Dapat Rp 1 M Tanpa Ribet
Foto Udara Banjir Parah Terjang Thailand Selatan. Foto: REUTERS/Tannarin Suchipong
Jogja -

Setiap korban tewas akibat banjir parah yang merendam wilayah selatan Thailand akan mendapat kompensasi sebesar 2 juta Baht atau setara Rp 1 miliar. Demi mempercepat proses, kompensasi ini akan diberikan ke keluarga korban tewas tanpa perlu dokumen tertulis.

Dilansir detikNews yang mengutip media lokal Thailand, The Nation, Rabu (3/12/2025), pemberian kompensasi ini diumumkan oleh Pusat Operasi Krisis Banjir Darurat (EFCOC) pada Senin (1/12) waktu setempat, setelah rapat digelar di Gedung Pemerintah Thailand.

Dalam rapat itu, EFCOC menyetujui pemberian kompensasi 2 juta Baht untuk setiap korban tewas akibat banjir di Provinsi Songkhla. EFCOC juga setuju untuk menghapus semua dokumen yang diperlukan atau menghilangkan proses birokrasi demi mempercepat pemberian bantuan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juru bicara pemerintah Thailand, Siripong Angkasakulkiat, yang juga juru bicara EFCOC, menjelaskan bahwa kompensasi 2 juta Baht hanya berlaku untuk korban tewas di Songkhla yang telah ditetapkan sebagai keadaan darurat.

Adapun keluarga korban tewas di provinsi lainnya yang juga terdampak banjir akan menerima bantuan sesuai peraturan normal dari Departemen Pencegahan dan Mitigasi Bencana (DDPM).

ADVERTISEMENT

Siripong mengatakan bahwa Perdana Menteri (PM) Anutin Charnvirakul, yang beberapa kali mengunjungi korban banjir di Hat Yai, mendengarkan kekhawatiran warga dan menginstruksikan penghapusan langkah birokrasi yang tidak perlu dalam proses pemberian kompensasi.

Anutin disebut memerintahkan penggunaan peta banjir digital dan catatan registrasi rumah tangga online dari Departemen Administrasi Provinsi untuk memverifikasi kelayakan, bukannya meminta korban banjir untuk menunjukkan dokumen fisik.

Selama dua hari pertama setelah banjir surut, instansi pemerintah daerah belum menerima instruksi terbaru dari pemerintah pusat, sehingga beberapa kantor pemerintah masih meminta kartu identitas dan registrasi rumah tangga -- semacam Kartu Keluarga -- dari para korban dan keluarga mereka.

Siripong menjelaskan, Anutin telah menginstruksikan otoritas terkait untuk mempercepat pembayaran kompensasi. Keluarga korban tewas di area Songkha akan menerima 2 juta Baht dari DDPM, sementara EFCOC akan menentukan besaran kompensasi untuk provinsi lainnya berdasarkan aturan yang berlaku.

Siripong menambahkan, dokter-dokter pemerintah akan menilai apakah individu yang meninggal akibat komplikasi tidak langsung terkait banjir, akan memenuhi syarat untuk mendapatkan kompensasi berdasarkan skema khusus.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand melaporkan bahwa jumlah korban tewas akibat banjir telah mencapai sedikitnya 170 orang. Korban tewas terbanyak ada di Provinsi Songkhla, yakni mencapai 131 orang.

Laporan Departemen Pencegahan dan Mitigasi Bencana menyebutkan lebih dari 1,4 juta rumah tangga dan sebanyak 3,8 juta orang terdampak banjir yang dipicu hujan lebat yang mengguyur 12 provinsi di wilayah selatan Thailand.




(dil/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads