Wabup Kulon Progo Ngaku Kader Gerindra, Golkar Singgung Dukungan di Pilkada

Wabup Kulon Progo Ngaku Kader Gerindra, Golkar Singgung Dukungan di Pilkada

Jalu Rahman Dewantara - detikJogja
Kamis, 27 Nov 2025 12:26 WIB
Wakil Bupati Kulon Progo, Ambar Purwoko usai klarifikasi di kantor DPD Gerindra DIY, Rabu (26/11/2025).
Wakil Bupati Kulon Progo, Ambar Purwoko usai klarifikasi di kantor DPD Gerindra DIY, Rabu (26/11/2025). Foto: Dok. DPD Gerindra DIY
Kulon Progo -

Wakil Bupati Kulon Progo, Ambar Purwoko, menegaskan dirinya merupakan kader Partai Gerindra dan tidak bergabung dengan Golkar. DPD Golkar Kulon Progo menghormati penjelasan Ambar, namun menyinggung dukungan parpol saat masa Pilkada Kulon Progo.

Pernyataan Ambar muncul setelah namanya tercantum dalam kepengurusan DPD Golkar DIY sebagai Wakil Ketua Pemenangan Pemilu. Ambar sendiri menampik punya KTA Golkar, karena merasa sebagai kader Gerindra.

Ketua DPD Golkar Kulon Progo, Wisnu Prastya, menyatakan pihaknya menghormati dan berterima kasih atas klarifikasi tersebut. "Baik, karena Wabup sudah mengklarifikasi, tentunya kami mengucapkan terima kasih," ujar Wisnu saat dimintai konfirmasi wartawan lewat sambungan telepon, Kamis (27/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wisnu mengakui DPD Golkar Kulon Progo tidak mengetahui secara pasti bagaimana nama Ambar bisa masuk ke dalam jajaran kepengurusan Golkar DIY, hingga ditetapkan jadi Wakil Ketua Pemenangan Pemilu.

ADVERTISEMENT

"Proses masuknya beliau di Golkar itu nanti kewenangan mungkin DIY, yang bisa menjawab kepastiannya. Karena kami selaku Ketua Golkar Kulon Progo yang baru, tidak mengetahui prosesnya sampai beliau bisa menjadi wakil ketua pemenangan pemilu di Golkar DIY," jelasnya.

Dengan adanya klarifikasi Ambar adalah kader Gerindra, Wisnu memprediksi Golkar DIY akan menonaktifkan atau mengganti posisinya.

"Tapi, untuk beliau sudah mengklarifikasi bahwa dia di Gerindra, otomatis kemungkinan akan diganti. Secara partai kemungkinan juga seperti itu, tapi itu memang kewenangan provinsi DIY untuk mengganti atau menonaktifkan itu," tegasnya.

"Kalau klarifikasi beliau itu memang benar di Gerindra, ya otomatis pasti akan diganti sebagai wakil atau dinonaktifkan sebagai wakil ketua pemenangan pemilu DIY," imbuhnya.

Dukungan Golkar di Pilkada

Klarifikasi tersebut tak pelak memunculkan kontradiksi politik berdasarkan rekam jejak perhelatan Pilkada Kulon Progo. Wisnu membenarkan Golkar adalah penyokong utama Ambar Purwoko pada saat pencalonan. Rincian partai pengusung Agung-Ambar ialah Golkar, PAN, dan PPP, serta 9 parpol nonparlemen, yaitu Partai Gelora, Partai Garuda, PBB, Partai Demokrat, PSI, Perindo, Partai Ummat, PKN, dan Partai Hanura.

"Pada waktu itu memang kepengurusan Golkar yang lama ya. Kebetulan pada waktu itu saya belum menjabat KSB, saya waktu itu adalah wakil ketua bidang olahraga ketika penjaringan proses itu (seleksi calon). Jadi memang untuk diskusi pada waktu itu, karena partai parlemen (yang mendukung Ambar) itu ada Golkar menjadi penyokong utama sebanyak 5 kursi, kemudian PAN 3 kursi dan PPP 2 kursi," terangnya.

Pada Pilkada saat itu, pasangan Agung Setyawan dan Ambar akhirnya memenangkan pemilihan. Sebaliknya, Partai Gerindra diketahui menjadi pengusung bagi pasangan calon lain, yaitu Marija-Yusron Martofa, yang dinyatakan kalah telak.

Kendati begitu, Wisnu menegaskan dirinya tetap menghormati hak politik Ambar meskipun rekam jejak tersebut bertolak belakang dengan kondisi saat ini.

"Saya menghormati keputusan beliau ketika menyampaikan bahwa beliau memang dari awal tetap di Gerindra dan sebagai kader Gerindra, saya juga memahami dan tidak mempermasalahkan. Itu hak politik beliau untuk tetap merasa beliau itu di Gerindra," ujarnya.

Untuk langkah politik Golkar Kulon Progo ke depan, Wisnu menyebut akan berkonsultasi dengan DPD Golkar DIY.

"Kita belum bisa memutuskan, sekali lagi kita berdiskusi dengan DIY, untuk arahan Kulon Progo ini, DPD Kulon Progo maupun Golkar Kulon Progo akan seperti apa. Sekali lagi, Golkar akan terus bersama masyarakat dengan tujuan Golkar ini adalah kekaryaan, tentu ending point-nya kembali lagi menuju masyarakat Kulon Progo yang adil, sejahtera," ujarnya," ucapnya.

Ambar Tegaskan Kader Gerindra

Diberitakan sebelumnya, Wakil Bupati Kulon Progo, Ambar Purwoko, dipanggil DPD Partai Gerindra DIY untuk mengklarifikasi perihal kabar ia memiliki dua KTA, Gerindra dan Golkar.

Ambar menegaskan jika Gerindra satu-satunya partai tempatnya bernaung, bahkan mengaku tidak tahu kenapa masuk dalam grup WhatsApp Golkar.

Ambar sendiri dipanggil ke Kantor DPD Gerindra, Rabu (26/11) sore untuk mengklarifikasi mengenai hal itu. Ia ditemui langsung oleh Sekretaris DPD Gerindra DIY, Nur Subiyantoro.

"Kedatangan kami di sini, kami tadi ditanya soal KTA saya Gerindra. Memang semenjak saya masih di Jawa Tengah, KTA saya memang sudah Gerindra, saya KTA-nya tahun 2023," ujar Ambar usai pertemuan, Rabu (26/11) sore.

"Kalau jenengan kurang percaya, tanyakan orang Golkar saja. Wis, hati (saya) Gerindra," tegasnya.

Ambar juga menceritakan awal mula ia bergabung dengan partai berlambang Garuda itu. Ia mengaku berangkat dari jalur relawan, dan kemudian bertindak sebagai Koordinator Jateng-DIY 'Bolone Mase', sebelum akhirnya memutuskan berkarier di politik melalui Gerindra.

"Saya itu dari Pilpres, saya kan berangkat dari relawan. Saya dulu koordinator Jateng-DIY Bolone Mase. Saya berangkat dari relawan, terus saya kepengin berkarier di politik, terus saya ngurus KTA dulu. Memang cita-cita saya mau berangkat lewat Gerindra," ujarnya.

Mengenai kabar ia juga masuk dalam WhatsApp grup partai Golkar, Ambar tidak menampik. Namun ia mengaku tak tahu menahu kenapa dia bisa masuk grup itu dan tidak pernah membuka grup itu.

"Saya Gerindra, dan saya belum pernah mengikuti rapat atau kumpulan di partai lain, iya, datang ke rapat mereka sekali pun saya belum pernah," ujarnya.

"(Soal grup WA) Ya saya dimasukkan (tapi) saya komentar, mengucap apapun belum pernah, nggak pernah tak buka," terang Ambar.

Sementara, Sekretaris DPD Gerindra DIY, Nur Subiyantoro, menjelaskan pemanggilan klarifikasi ini sebagai salah satu mekanisme wajib partai untuk menjaga etika politik.

"Ketika tadi kami tanyakan kenapa bisa masuk ke kepengurusan Golkar dia bilang 'saya masuk ke Golkar tidak ditanyai, saya juga nggak tahu kalau saya dimasukkan'," ungkap Nur.

Nur menegaskan, pihaknya tidak ingin Gerindra dicap sebagai partai penyerobot kader partai lain. Hasil klarifikasi ini, kata Nur, juga akan segera dilaporkan ke DPP Gerindra.

"Kami di Gerindra ini kan jujur tidak mau terus nanti dibilang Gerindra nyerobot kader partai lain. Karena faktanya KTA-nya (Ambar) adalah Gerindra," terang Nur.

"Akan menjadi dosa besar ketika orang sudah masuk di Gerindra, tapi masih berada di dua kaki. Tentu kami tidak mau. Jadi kalau mereka datang, silakan. Tetapi harus sesuai dengan koridor-koridor yang ada di Gerindra. Loyalitas nomor satu," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(apu/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads