Muncul retakan di ruas Jalan Sompok, Sriharjo, Imogiri, Bantul. Warga diminta waspada dan mengungsi mandiri.
Pantauan detikJogja, tampak garis polisi terpasang di sebagian ruas Jalan Sompok. Selain itu, tampak pula retakan pada jalan yang sudah mencapai bagian marka.
Akan tetapi, masih banyak kendaraan bermotor yang lalu-lalang di jalan tersebut. Warga sekitar juga masih beraktivitas seperti biasanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dukuh Sompok, Triyono, mengatakan retakan di jalan tersebut sudah muncul sebelum amblasnya jalan di Kedungmiri. Namun, retakan itu bertambah panjang hingga puncaknya kemarin.
"Retakan jalan itu mulainya seminggu yang lalu terus tambah panjang, dan panjang retakan saat ini sekitar 50 meter," kata Triyono saat ditemui di Sompok, Imogiri, Bantul, Sabtu (22/11/2025).
Bertambahnya retakan itu memicu kekhawatiran mengingat banyak permukiman warga di sekitar retakan tersebut. Selain itu muncul pula gerakan tanah di sekitar rumah warga.
"Kemarin muncul itu (retakan di jalan) memicu kekhawatiran kalau jalan di sini amblas juga. Dari pendataan ada 8 rumah dengan total 19 jiwa yang terdampak," ujarnya.
Ruas jalan di Sompok, Sriharjo, Imogiri, Bantul yang retak tampak dipasangi garis polisi, Sabtu (22/11/2025). Ruas jalan itu terlihat masih dilalui kendaraan. Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja |
Oleh sebab itu, pemangku wilayah meminta agar untuk sementara waktu warga tidak tidur di rumah saat malam hari.
"Menurut versi pemangku kebijakan, mereka tidak ingin terjadi sesuatu dengan warganya. Jadi kalau malam mereka diminta tidak tidur di rumah," ucapnya.
Namun tidak serta merta 19 jiwa itu disebut mengungsi. Pasalnya sebagian orang sudah mendirikan rumah di tempat relokasi usai badai cempaka tahun 2017.
"Jadi ada 8 rumah dengan jumlah 19 jiwa, nah 4 rumah itu sudah direlokasi karena badai cempaka. Jadi ya mereka tinggal pulang ke rumahnya lagi, terus ada juga yang ikut ke orang tuanya," katanya.
Kuncung, sapaannya, menyebut tidak ada pengungsian massal. Namun, warga mengungsi secara mandiri.
"Jadi sebutannya mengungsi mandiri karena pulang lagi ke rumahnya sendiri. Apalagi rumah relokasi itu lokasinya juga di Sompok," ujarnya.
Terlepas dari hal tersebut, Kuncung mengaku telah mendirikan posko jika terjadi tanah longsor yang harus membuat warga mengungsi. Menurutnya pada relawan sudah mempersiapkan posko yang lokasinya tidak jauh dari munculnya retakan di jalan Sompok.
(ams/apu)













































Komentar Terbanyak
Polemik Dosen UGM Minta Naik Pangkat Berujung Dibebastugaskan
Anak Waka DPRD Sulsel Punya 41 Dapur MBG, Kepala BGN Apresiasi
Roy Suryo Cs Kena Wajib Lapor-Dicekal ke LN Buntut Tuduh Ijazah Jokowi Palsu