Monda-mandir Bawa Celurit, 2 Pemuda di Sleman Ditangkap

Seorang siswa SMK dibacok siswa lain hingga terjatuh dari motornya di Jakbar. Dua pelajar lain yang terlibat kasus pembacokan itu ditangkap polisi. (M Fardan/detikcom) — Ilustrasi celurit. (Foto: M Fardan/detikcom)

Sleman -

Polisi menangkap dua pemuda berinisial IR (21), seorang driver ojek online dan FB (19), pekerja swasta, yang mondar mandir membawa celurit. Keduanya diciduk setelah tiga kali melintas di kawasan Jalan Padjajaran, Maguwoharjo, Depok, Sleman.

Kanit Reskrim Polsek Depok Timur, Iptu Lili Mulyadi, mengatakan peristiwa itu terjadi pada Minggu (2/11) dini hari. Saat itu sekitar pukul 04.30 WIB, tim piket reskrim dan tim opsnal yang sedang melaksanakan patroli melihat gerak-gerik mencurigakan keduanya.

"Petugas melihat dua orang berboncengan motor Honda Vario merah mondar-mandir di sekitar pertigaan Maguwoharjo," kata Lili kepada wartawan, Rabu (12/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kecurigaan petugas terbukti saat sepeda motor tersebut melintas untuk yang ketiga kalinya. Salah satu pelaku terlihat membawa senjata tajam yang menyerupai celurit secara terbuka.

"Saat melintas ketiga kalinya, terlihat salah satu pelaku membawa senjata tajam menyerupai celurit," ujarnya.

Petugas segera melakukan pengejaran dan berhasil mengamankan kedua pemuda tersebut berkat bantuan sigap dari warga sekitar. Dari tangan pelaku, polisi menyita satu bilah celurit bergagang kayu hitam, mencapai 60 sentimeter.

Lili menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan pelaku mengaku membawa celurit berniat untuk membalas dendam. Mereka, kata Lili, berkeliling untuk mencari pelaku yang pernah menyerang mereka.

"Motif pelaku membawa celurit adalah untuk membalas dendam karena sebelumnya pernah menjadi korban orang tak dikenal," ucapnya.

Saat ini, kedua pemuda tersebut masih menjalani pemeriksaan intensif di Polsek Depok Timur. Mereka dijerat dengan Undang-Undang Darurat No.12 Tahun 1951 tentang penyalahgunaan senjata tajam. Sesuai Pasal 2 Ayat (1) a, ancaman hukuman bagi mereka adalah penjara hingga 10 tahun.