Suara Dahsyat Ledakan SMAN 72 Bikin Korban Gangguan Pendengaran 90%

Jabodetabek

Suara Dahsyat Ledakan SMAN 72 Bikin Korban Gangguan Pendengaran 90%

Taufiq Syarifudin - detikJogja
Selasa, 11 Nov 2025 15:09 WIB
Ledakan di SMAN 72 Jakarta menyisakan luka dan kerusakan. Polres Metro Jakarta Utara membantu membenahi sekolah usai insiden yang melukai total 96 orang itu. (Dok istimewa).
Foto: Ledakan di SMAN 72 Jakarta menyisakan luka dan kerusakan. Polres Metro Jakarta Utara membantu membenahi sekolah usai insiden yang melukai total 96 orang itu. (Dok istimewa).
Jogja -

Sebelas orang korban ledakan SMAN 72 Jakarta masih dirawat di RS Islam Cempaka Putih Pradono. Salah satu korban masih di ICU dan akan menjalani cangkok kulit akibat luka bakar parah. Jumlah korban yang mengalami trauma akustik akibat dahsyatnya suara ledakan juga bertambah.

Diketahui, ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, terjadi saat khotbah salat Jumat, (7/11). Ada 96 orang yang menjadi korban. Pelaku ledakan diduga siswa sekolah tersebut.

"Ada pun yang di ICU kondisinya memang masih cukup parah dan serius jadi belum bisa pindah ke ruang anak biasa, saat ini penanganannya dilakukan secara multidisipliner ini meliputi dokter anestesi konsultan intensif care," kata Direktur Utama RS Islam Cempaka Putih Pradono Hangdojo kepada wartawan, Selasa (11/11/2025), dikutip dari detikNews.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korban yang dirawat intensif dipantau langsung oleh enam dokter spesialis, yaitu bedah ortopedi, bedah plastik, paru, mata, THT, dan bedah mulut. Korban juga dipantau spesialis penunjang seperti radiologi, patologi, mikrobiologi, dan rehab medik.

"Kondisinya saat ini sudah bisa merespons dan sedang dilakukan tindakan-tindakan termasuk rencana untuk kemungkinan dilakukan skin grafting ya untuk luka bakar yang terjadi pada bagian muka dan bagian yang lainnya," ujar Pradono.

ADVERTISEMENT

Dia menjelaskan, korban luka bakar grade 3 tidak bisa dipulihkan secara alami. Untuk mengembalikan kulitnya, korban akan dibantu dengan tindakan medis.

"Kalau dibiarkan untuk sembuh secara alami biasanya tidak bisa dan terjadi namanya sebuah scar tissue ya atau cicatrix, dan itu bisa menimbulkan bukan saja masalah kosmetik tapi juga masalah fisiologi dan biasanya dilakukan skin grafting atau tandur kulit diambil dari tempat yang lain dan kemudian dipindahkan," ungkap Pradono.

Korban yang mengalami trauma pendengaran akibat ledakan juga bertambah.

"Saya ingin merevisi ini karena sebelumnya dikatakan masalah gangguan pendengaran sekitar 75 persen tapi ternyata lebih dari 90 persen ada gangguan pada pendengaran karena trauma akustik ya, akibat suara yang dahsyat yang keluar dari sana," ucap Pradono.

"Sekarang sedang dilakukan pemeriksaan yang menyeluruh termasuk di situ adalah pemeriksaan audiometri kemudian juga pemeriksaan endoskopi telinga dan untuk dilakukan foto ya, bagaimana kondisi perforasi atau bolong pada gendang telinga," sambungnya.

Pradono menambahkan, dokter masih memeriksa berapa korban yang mengalami gangguan gendang telinga. Tindakan medis akan disesuaikan dengan kondisi yang dialami korban.

"Biasanya kalau di bawah 50 persen dalam 2 minggu itu biasanya bisa mengecil atau menutup secara alamiah. Namun kalau sudah 100 persen biasanya susah nah ini yang sedang kita lakukan asesmen," pungkasnya.




(dil/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads