Kala Nasi Darurat Jogja Jadi Penyelamat Saat Lapar tapi Bokek

Redella Reffa Herdianti - detikJogja
Sabtu, 08 Nov 2025 12:57 WIB
Basecamp Nasi Darurat Jogja di Sinduadi, Sleman. Foto diunggah Sabtu (8/11/2025). Foto: Redella Reffa Herdianti/detikJogja
Jogja -

Kesibukan di rumah yang berada di Jalan Gambir, Sinduadi, Sleman, itu selalu dimulai pada sore hari. Beberapa orang berdatangan dan sibuk memasak di rumah itu.

Mereka sibuk memasak di bangunan yang lebih mirip disebut warung makan tersebut. Meski mirip warung, mereka tidak menjual makanan. Justru mereka siap untuk membagikan makanan bagi mereka yang kelaparan.

Tempat tersebut merupakan basecamp Nasi Darurat Jogja (NDJ). Kelompok relawan yang sudah beraktivitas ini memang fokus untuk memberikan bantuan makanan bagi warga yang membutuhkan.

Adalah Stefanus Eben Haezer (28), kerap disapa Evan, yang menginisiasi membentuk kelompok ini dua tahun silam. Pria yang bekerja sebagai freelance di bidang videografi itu pernah merasakan pahitnya kelaparan karena tidak memegang uang.

Saat ditemui di basecamp tersebut, dia menceritakan pengalamannya pada saat itu, di mana dia kekurangan uang gegara honor yang tertunda.

"tahu-tahu aku nggak minta, ada temen traktir makan, ya seneng banget kan. Nah, berawal dari kebahagiaan itu saat menerima makanan, di bulan berikutnya waktu aku udah dapet pemasukan lagi jadi inget momen kemarin. Aku mikir, ada nggak ya orang-orang yang ngalamin kayak aku?" kata Evan mengenang momen itu, Rabu (5/11/2025.

Beberapa pekan kemudian, media sosial ramai membicarakan kasus mahasiswi yang meninggal karena sering menahan lapar.

"Waktu itu banyak reply yang bilang 'aku juga pernah ngalamin', 'aku juga gini'. Berarti valid, nih. Berarti emang ada orang-orang yang kayak aku kemarin," lanjutnya.

Dari kasus itu dia kemudian memulai gerakannya. Dia merelakan sebagian penghasilannya untuk membantu orang yang kelaparan. Evan mengawalinya dengan membuat flyer melalui media sosial kemudian mengunggahnya di tengah keriuhan kasus mahasiswi yang meninggal itu.

"Akhirnya aku bikin flyer, bales di X gitu, kalau semisal ada yang perlu makanan ya udah WA aja, tak kirim makanan." kata dia.

Basecamp Nasi Darurat Jogja di Sinduadi, Sleman. Foto diunggah Sabtu (8/11/2025). Foto: Redella Reffa Herdianti/detikJogja

Konsep yang digunakan berbeda dengan gerakan nasi berkah yang saat ini menjamur yang membagikan makanan di jalan-jalan. Dia hanya melayani orang yang kelaparan dan secara langsung meminta bantuan.

Upaya itu pun bersambut. Ponselnya mulai rajin berdering lantaran banyak orang yang menghubunginya meminta bantuannya untuk dikirimi makanan.

Pada awalnya Evan menyiapkan makanan dan mengantarkannya sendiri. Namun seiring waktu, jumlah penerima bertambah dan gerakan ini tak bisa lagi dikerjakan seorang diri. Beberapa orang kini sudah bergabung dan bekerja bersama untuk mengatur dapur, admin sosial media, hingga distribusi.

Saat ini, keterbatasan biaya membuat mereka hanya bisa mengirim makanan untuk makan malam.




(ahr/dil)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork