Kisah Kiandra Ramadhipa, Pebalap asal Sleman yang Sukses Taklukkan Barcelona

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Rabu, 05 Nov 2025 18:41 WIB
Ibu pebalap Indonesia M Kiandra Ramadhipa, Lusiana Yunita, saat ditemui di rumahnya di Wedomartani, Sleman, Rabu (5/11/2025). Foto: Jauh Hari Wawan/detikJogja
Sleman -

Sejarah tercipta di Sirkuit Catalunya, Barcelona, Spanyol. Lagu Indonesia Raya berkumandang setelah pebalap muda Indonesia, Muhammad Kiandra Ramadhipa, naik podium pertama European Talent Cup (ETC) 2025.

Kemenangan ini terasa spesial bagi Rama, begitu biasa dia disapa. Bagaimana tidak, pemuda asal Padukuhan Pokoh, Wedomartani, Sleman, ini memulai balapan dari posisi 24 karena kesalahannya saat sesi kualifikasi. Mungkin bagi banyak orang, itu adalah akhir dari segalanya. Namun, bagi Rama, itu hanyalah awal dari sebuah pertunjukan.

Di lintasan, dari posisi belakang Rama melaju dengan penuh perhitungan. Satu per satu lawan bisa diasapi. Kondisi balapan yang kacau karena banyak pembalap yang jatuh bisa dimanfaatkan sempurna. Hingga akhirnya Rama sempat memimpin balapan dan bertarung sengit dengan pembalap UAX Seventytwo Artbox, Carlos Cano.

Keduanya bergantian memimpin lomba hingga tikungan terakhir. Puncaknya, terjadi di lap terakhir ketika Carlos Cano, mencoba merebut posisi pertama. Rama mampu mengunci kemenangan dengan selisih waktu tipis dari sang pemuncak klasemen.

Di balik kemenangan heroik itu terdapat kerja keras, DNA, dan dukungan penuh dari keluarga remaja yang masih berusia 15 tahun itu. Darah pebalap memang mengalir deras di tubuh Rama. Sejak berusia 4 tahun, dia sudah akrab dengan deru mesin. Maklum, ayahnya, M Yuki Arafat, juga seorang pebalap.

"Kalau untuk Rama sendiri itu, balapnya dari umur 4 tahun ya. Karena kan ayahnya ini, pebalap juga, dulunya pebalap. Mobil dan motor," kata Lusiana Yunita, ibunda dari Rama, saat menceritakan awal mula putranya terjun ke dunia adu cepat saat ditemui di kediamannya di Wedomartani, Sleman, Rabu (5/11/2025).

Perjalanan anak kedua dari tiga bersaudara meniti tangga podium Catalunya ini tak instan. Lusiana mengenang semua berawal dari rasa ingin tahu sang anak akan dunia ayahnya.

Rumah M Kiandra Ramadhipa, pebalap Indonesia yang jadi juara European Talent Cup di Sirkuti Catalunya, Spanyol, saat didatangi di Wedomartani, Sleman, Rabu (5/11/2025). Foto: Jauh Hari Wawan/detikJogja

"Rama itu ikut ayahnya ke mana-mana kalau ada balap," ujarnya.

Rasa ingin tahu yang besar itu kemudian membuat sang ayah mencoba mengenalkan dunia balap ke sang anak. Dari mesin potong rumput yang dimodifikasi, Rama beranjak ke Mini GP, lalu motocross, ke kelas 'bebek' (underbone), hingga akhirnya kini naik ke kelas sport.

"Awal latihannya itu kita pakai mesin pemotong rumput awalnya. Mungkin bapaknya masih takut ya, karena dulu tuh (Rama) kecil banget," tutur Lusiana.

Bakatnya terasah lewat disiplin yang keras. Sejak kecil, dia dilatih langsung oleh sang ayah. Rutinitasnya padat, setiap pulang sekolah, Rama langsung menuju sirkuit. Latihan bisa 5-6 kali seminggu. Lokasinya pun berpindah-pindah, dari Mandala Krida, lapangan parkir Pasar Sapi Siyono, Boyolali, hingga Mijen.




(apu/afn)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork