Kecelakaan maut melibatkan kereta api (KA) Bangunkarta dengan mobil dan sepeda motor terjadi di perlintasan sebidang Prambanan, Jalan Raya Piyungan-Prambanan, Sleman, siang ini. Polisi menyebut tiga orang tewas dalam kecelakaan ini.
Kapolsek Prambanan Kompol Dede Setiyarto mengatakan kecelakaan dengan kereta api itu melibatkan dua kendaraan motor dan satu unit mobil. Dia bilang pengendara motor meninggal di lokasi kejadian.
"Untuk korbannya yang sepeda motor MD (meninggal dunia) di tempat. Sementara (pengendara) mobil merah masih dirawat, yang isinya suami istri dan dua balita," ujarnya, Selasa (4/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dede menjelaskan, total ada tiga orang yang meninggal dunia dalam kecelakaan ini. Sementara pengendara mobil beserta penumpang masih dirawat di rumah sakit.
"Bahwa tadi pukul 10 ada laka (kecelakaan) kereta api, korbannya satu mobil dan dua motor. Yang meninggal dunia tiga orang, semuanya pengendara motor. Empat (orang) dirawat di rumah sakit, yang dirawat itu pengendara mobil," ujarnya.
Saat ini petugas kepolisian bersama KAI masih mendalami kejadian ini guna mengungkap penyebab kecelakaan. Termasuk soaal apakah saat kejadian palang pintu perlintasan dalam kondisi menutup atau tidak.
"Untuk penyebab kami masih mendalami penyebab terjadinya laka ini. (Apakah palang pintu menutup atau tidak?) Kita masih selidiki," ucap Dede.
Cerita Saksi Mata di Lokasi
Sementara itu salah seorang saksi mata, Yesi (26), mengungkap detik-detik terjadinya kecelakaan. Dia bilang, saat itu kereta melaju dari arah timur ke barat. Kereta saat melaju sudah membunyikan klakson. Menurut dia, saat terjadi kecelakaan, palang pintu sisi utara tidak menutup.
"Kejadiannya dari arah timur kereta sudah klakson terus. Nah saya lihat arah barat itu palangnya nggak ditutup, palang kereta masih dibuka tapi suaranya (sirine) enggak ada," ujar Yesi saat ditemui di sekitar lokasi kejadian, Selasa (4/10/2025).
Yesi melanjutkan, palang pintu sisi selatan sudah patah sebelum kejadian. Akan tetapi dia tidak bisa memastikan apa penyebab palang pintu patah.
"Saya lihatnya yang sini (utara), sana (palang sisi selatan) enggak tahu tapi posisinya sudah patah," ujarnya.
Dia melanjutkan, karena palang tak menutup, dari arah utara melaju mobil dan di belakang mobil terdapat motor. Selain itu, kendaraan lain juga masih ikut lalu lalang.
"Terus kalau saya lihat dari arah utara itu ada mobil merah belakangnya ada motor nah itu langsung kejadian nabrak gitu saja," ujarnya.
"Masih waktu saya lihat ke sana itu kendaraan masih lalu-lalang kayak enggak lihat," lanjutnya.
Yesi bilang di dalam mobil itu terdapat sekitar 4 orang. Sesaat setelah kejadian dia mengaku tak berani mendekat.
"Saya enggak dekat, ndredeg, kejadian langsung di depan mata," sebutnya.
(dil/alg)












































Komentar Terbanyak
Apa Bedanya Hamengku Buwono, Paku Alam, Paku Buwono, dan Mangkunegara?
Pandji Pragiwaksono Dituntut 50 Kerbau gegara Candaan Adat Pemakaman Toraja
Ignasius Jonan Ungkap Isi Pertemuan 2 Jam dengan Prabowo