Jangan pernah berpikiran untuk naik angkot untuk berkeliling Kota Jogja. Sebab, tidak ada satu pun angkot yang tersedia di kota tersebut.
Sejak era 1970-an, transportasi massal di Jogja dilayani menggunakan kendaraan jenis Colt. Alat transportasi itu melayani para mahasiswa yang hendak berangkat ke kampus maupun pulang dari kampus.
Keberadaan Colt itu akhirnya berangsur digantikan dengan hadirnya bus kota di era 1980-an. Ada beberapa operator yang beroperasi saat itu seperti Aspada, Puskopkar, Kopata hingga Kobutri.
Kepala Bidang Angkutan Jalan dan Keselamatan Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Jogja, Hary Purwanto mengatakan pada saat itu pemerintah memilih menggunakan bus medium untuk transportasi umum dan bukan kendaraan kecil berupa angkot.
"Saat itu baik Pemkot maupun Pemprov itu, bahwa kita komitmen untuk angkutan umum massal, basisnya bus sedang minimal. Sejak awal itu, untuk angkutan umum minimal pakai bus, sudah sejak awal tahun 80-an itu," jelasnya saat ditemui detikJogja di kantornya, kompleks terminal Giwangan, Kamis (23/10/2025).
Dia mengungkap alasan kenapa angkot tidak menjadi pilihan untuk transportasi massal. Salah satunya adalah jalur yang relatif pendek.
"Karena kalau dibuat angkot kan, Jogja ini kan jalannya pendek-pendek," katanya.
Selain itu, pemerintah juga memandang pengoperasian angkot tidak efisien. Sebab, angkot tidak bisa memuat banyak penumpang.
"Kalau dengan angkot itu kan nanti jumlah kendaraannya akan lebih banyak, jadi tidak efisien. Misal untuk muat 15-20 penumpang itu kan butuh 2-3 mobil, kalau pakai bus cukup satu," ujarnya.
Pemerintah pada saat itu juga berkaca pada daerah lain yang ramai-ramai menyediakan fasilitas angkot. Ternyata banyak daerah yang mengeluh soal sulitnya menertibkan pengemudi angkot.
"Angkot kan kontrolnya juga susah. Jadi kalau muncul ratusan-ribuan angkot kayak di kota-kota lain agak susah," kata dia.
Meski demikian, dia tidak memungkiri ada sebagian masyarakat yang menginginkan keberadaan angkot di kota tersebut. Namun hingga kini pihaknya menutup kemungkinan itu.
"Meskipun waktu itu banyak desakan untuk buat angkot-angkot, tapi Dishub kota tidak pernah tertarik untuk buat," ungkap Hary.
Saat ini, transportasi umum di Jogja masih mengandalkan bus Trans Jogja. Selain itu masih ada pula alat transportasi tradisional yang masih tersedia seperti becak hingga dokar.
Simak Video "Video: Aksi Menteri Bahlil Narik Angkot di Fakfak, Kenang Masa Lalu"
(ahr/afn)