Sultan HB X Soroti Kapasitas ITF Bawuran Tak Maksimal, Ini Respons Pengelola

Sultan HB X Soroti Kapasitas ITF Bawuran Tak Maksimal, Ini Respons Pengelola

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Selasa, 21 Okt 2025 16:43 WIB
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kompleks Kepatihan, Jumat (17/10/2025).
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kompleks Kepatihan, Jumat (17/10/2025). Foto: Adji G Rinepta/detikJogja
Bantul -

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X menyoroti kapasitas pengolahan sampah di Intermediate Treatment Facility (ITF) pusat karbonasi di Bawuran, Pleret, Bantul belum sesuai. Pasalnya dari 40 ton sampah perhari baru bisa 25 ton, pengelola berjanji akhir tahun ITF itu bisa mengelola sampah sesuai kapasitasnya.

"Ya saya kira bagus ya processing-nya (proses pengolahan sampah di ITF Bawuran). Hanya kapasitasnya tidak sesuai," kata Sultan kepada wartawan di ITF Bawuran, Pleret, Bantul, Selasa (21/10/2025).

Sultan mengatakan saat beroperasi ITF Bawuran diklaim mampu mengolah 40 ton sampah per hari. Namun, faktanya dalam sehari ITF tersebut belum bisa mengelola sampah sesuai target.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dulu kan bicaranya kan mayoritas 40 (ton), tapi faktanya tidak 40. Jadi kita kan belum bisa, pabrik itu belum bisa menjamin bahwa 40 ya 40 betul dan akhirnya hanya 25 (ton)," ujarnya.

Oleh sebab itu, dalam waktu dekat Ngarsa Dalem akan membicarakan hal tersebut dengan Bupati Bantul dan Wali Kota Jogja.

ADVERTISEMENT

"Ya coba nanti kita bicarakan sama Bupati dan Wali Kota, mana yang lebih efisien, gitu aja," ucapnya.

Sementara itu, Perumda Aneka Dharma selaku pengelola ITF Bawuran tidak menampik belum maksimalnya kapasitas pengolahan sampah di ITF tersebut. Direktur Perumda Aneka Dharma, Yuli Budi Sasangka, mengatakan ITF Bawuran yang dibangun pada 2024 itu mulai beroperasi April 2025 lalu.

"Memang awalnya secara di atas kertas kapasitas kita seperti yang disampaikan Ngarsa Dalem. Tapi dalam perjalanannya memang masih ada yang kurang," kata Yuli.

Menurut Yuli, hal itu karena masih adanya penyesuaian terkait teknologi pengolahan sampah di ITF Bawuran.

"Dalam hal ini sebenarnya kita bukan kurang tapi bahwa kita masih menuju ke sana. Karena namanya mesin baru, teknologi baru butuh penyesuaian, butuh comissioning test yang proper dan kita tidak berhenti, artinya kita tidak diam saja, kita tetap terus meningkatkan kapasitasnya," ucapnya.

Secara rinci, saat ini ITF Bawuran memiliki kapasitas hampir 30 ton per hari. Di mana sampah-sampah itu berasal dari Kota Jogja, Bantul dan pihak swasta.

"Sekarang kapasitasnya alhamdulillah sudah mencapai satu hari itu sekitar 25-30 ton sampah, dan itu setiap hari sudah bisa menerima sekitar 15 ton sampah dari Kota Jogja dan 10 ton sampah dari Bantul, sisanya dari swasta," jelas dia.

Yuli menyebut pihaknya sesegera mungkin akan memaksimalkan kapasitas pengolahan sampah di ITF Bawuran. Yuli berjanji akhir tahun ini ITF itu mampu mengolah 40 ton sampah per hari.

"Memang belum memenuhi kapasitas. Tapi kita terus berupaya dan harapannya di akhir tahun ini kita bisa memenuhi sampai angka tersebut bahkan melebihi angka tersebut," ujarnya.




(ams/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads