Pilu PMI Ditusuk 17 Kali Lalu Dibuang di Jalanan Malaysia

Regional

Pilu PMI Ditusuk 17 Kali Lalu Dibuang di Jalanan Malaysia

Auliyau Rohman - detikJogja
Minggu, 19 Okt 2025 12:20 WIB
Pilu PMI Ditusuk 17 Kali Lalu Dibuang di Jalanan Malaysia
Kondisi PMI korban penganiayaan di Malaysia (Foto: Fima Purwanti/detikJatim)
Jogja -

Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) berinisial DAK (43) menjadi korban penganiayaan sadis di Malaysia. PMI asal Kabupaten Blitar, Jawa Timur, itu ditusuk belasan kali lalu dibuang di pinggir jalan.

Kasus tersebut viral usai diunggah artis sekaligus politikus PAN, Uya Kuya, lewat akun Instagram pribadinya @king_uyakuya. Dalam unggahan video itu, terlihat bahwa DAK dalam kondisi luka parah dan tengah dirawat di sebuah rumah sakit di Malaysia.

Dilansir detikJatim, keluarga korban berasal dari Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar. Adik korban, Bagus mengaku mengetahui kabar itu diketahui usai mendapat telepon dari teman korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kejadiannya mungkin sekitar 10 hari yang lalu. Saya ditelepon oleh teman kakak yang di sana, kalau kakak saya ditemukan di pinggir jalan dan dibawa ke Rumah Sakit," katanya saat ditemui detikJatim, Sabtu (18/10/2025).

ADVERTISEMENT

Menurut Bagus, kondisi DAK kini mulai membaik dan menjalani perawatan intensif. Namun ia belum bisa dipulangkan karena memilih menempuh jalur hukum atas peristiwa yang dialaminya.

"Awalnya ada upaya penculikan, kakak saya diajak masuk mobil. Di situ ada beberapa orang, kemudian dianiaya dan ditinggalkan di pinggir jalan," katanya.

Bagus menyebut, DAK mengalami luka serius di sekujur tubuhnya. Tak hanya memar dan luka sayat, kedua matanya juga menjadi sasaran penyiksaan.

"Mata katanya buta, yang kiri blur katanya. Karena diduga dicongkel, ada sekitar 17 luka tusukan pakai gunting. Setelah itu juga disiram pakai cairan bubuk lada," jelasnya.

Kasus ini kini ditangani Konjen RI di Malaysia. Enam orang diduga pelaku telah ditangkap otoritas setempat.

"Pelakunya ada 6 sudah ditangkap, 5 cewek 1 cowok. Kakak saya kenal beberapa pelaku, katanya mereka pernah mukul juga dulu tapi tidak dilaporkan," katanya.

Pihak keluarga berharap pemerintah Indonesia turun tangan mengawal kasus ini hingga tuntas.




(aku/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads