Malaysia Liburkan Sekolah Buntut Kasus Influenza Merebak

Internasional

Malaysia Liburkan Sekolah Buntut Kasus Influenza Merebak

Novi Christiastuti - detikJogja
Rabu, 15 Okt 2025 14:54 WIB
Parents send their children on the first day of elementary school in Standard One (Primary One) at a local national school, on the start of the new school year in Karak, Malaysias Pahang state on Mar 21, 2022. (File photo: AFP/Mohd Rasfan)
Ilustrasi anak sekolah di Malaysia. Foto: dok. AFP/Mohd Rasfan
Jogja -

Otoritas Kuala Lumpur meliburkan beberapa sekolah buntut merebaknya kasus influenza. Sebanyak 6 ribu siswa dari berbagai sekolah di Malaysia terjangkit influenza.

"Kita sudah memiliki pengalaman luas dalam menangani penyakit menular dari pandemi COVID-19," kata Direktur Jenderal Kementerian Pendidikan Malaysia, Mohd Azam Ahmad, dalam pernyataan video yang diunggah media lokal Malaysia dan dilansir Channel News Asia, Rabu (15/10/2025), dikutip dari detikNews.

"Kita telah mengingatkan sekolah-sekolah untuk mematuhi pedoman ini, mendorong penggunaan masker wajah dan mengurangi aktivitas dalam kelompok besar di antara siswa," ucap Mohd Azam dalam pernyataan yang dirilis pada Senin (13/10) waktu setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian, dia tidak memaparkan berapa sekolah yang diliburkan akibat merebaknya influenza. Dia menjelaskan paparan influenza terdeteksi di sejumlah wilayah di Malaysia.

ADVERTISEMENT

Pada pekan lalu, sebanyak 97 klaster influenza mewabah di seluruh Negeri Jiran seperti dalam laporan Kementerian Kesehatan Malaysia. Jumlah klaster tersebut adalah lonjakan dari angka yang awalnya hanya sebanyak 14 klaster pada pekan sebelumnya.

Klaster influenza dilaporkan sebagian besar merebak di sekolah dan taman kanak-kanak.

Berdasarkan pemberitaan media lokal Malaysia, The Star, disebutkan jumlah klaster influenza tertinggi terjadi di wilayah Selangor di angka 43 klaster. Adapun sejumlah wilayah seperti Kuala Lumpur dan Putrajaya memiliki 15 klaster, Penang dengan 10 klaster, Johor dengan 9 klaster, dan Kedah dengan 5 klaster.

Menteri Kesehatan Malaysia, Dzulkefly Ahmad, pun angkat bicara menanggapi kondisi tersebut. Dia menjelaskan pihaknya bakal menggelar diskusi dengan Kementerian Pendidikan soal tindakan lanjut sebagai penangkalan influenza di sekolah.

Walaupun beberapa wabah merebak, dia pun berupaya untuk membuat publik yakin situasi masih terkendali.

Sementara itu, pakar kesehatan masyarakat, Sharifa Ezat Wan Puteh, menyebut anak-anak perlu mendapat perhatian khusus lantaran kasus influenza sebagian besarnya terdeteksi di sekolah.

"Anak-anak juga dianjurkan untuk mendapatkan vaksin flu. Vaksinasi tahunan diperlukan karena virus influenza berubah seiring waktu, dan vaksin diperbarui setiap tahun. Vaksin cocok untuk individu berusia enam bulan ke atas," kata Sharifa kepada The Star.




(apu/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads