Rektor UGM Curhat ke AHY soal Ramai PKL Sekitar Kampus

Rektor UGM Curhat ke AHY soal Ramai PKL Sekitar Kampus

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Rabu, 08 Okt 2025 17:13 WIB
UGM
Kampus UGM. Foto: Dok UGM
Sleman -

Polemik soal keberadaan pedagang kaki lima (PKL) di sekitar kampus UGM (Universitas Gadjah Mada) hingga kini belum usai. Terkait hal itu, Rektor UGM Ova Emilia meminta bantuan ke Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk membantu menata para PKL.

Permintaan itu dilontarkan Ova saat memberikan sambutan di acara 'Kuliah Umum Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan yang Strategis bagi Pembangunan Nasional dengan Keynote speaker Menko Bidang infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan' di FT UGM.

Saat memberikan sambutan, Ova menyinggung soal wajah Jogja sebagai kota pelajar dan wisata. Menurutnya di kota wisata perlu dilakukan penataan terhadap para PKL agar tidak terkesan kumuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami punya masalah yang, saya ini bukan orang teknik, saya orang kesehatan. Tapi saya melihatnya konsep tentang PKL yang saya kira ini perlu juga dirangkul, dipikirkan. PKL, bukan kita tidak menyukai tetapi PKL pun harus diatur," kata Ova saat memberikan sambutan di auditorium SGLC FT UGM, Rabu (9/10/2025).

Ova bilang, yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi UGM adalah menertibkan PKL yang berada di sekitar kampus.

ADVERTISEMENT

"Kemudian yang masih menjadi PR ini di Jalan Kaliurang yang kalau malam luar biasa, ini kalau Pak Menko sempat malam lihat nah di situ ramai sekali PKL-nya," ujarnya.

Dalam perencanaannya, Ova bilang sudah sempat berkoordinasi dengan Pemkab Sleman untuk proses penataan PKL tersebut. Selain itu sudah ada lokasi yang diperuntukkan bagi PKL tersebut.

"Dan ini menjadi salah satu PR karena sebetulnya dalam perencanaan ini kami pernah berkoordinasi dengan Kabupaten Sleman akan memindahkan ke Manggung daerah utara Ring Road," ujar dia.

"Nah ini mohon untuk nanti mungkin berkenan untuk bisa memberikan dukungannya untuk kesejahteraan kita semua dan keindahan dan juga kebahagiaan kita semua," imbuh dia.

Dia mencontohkan penertiban PKL bisa dilakukan seperti di Malioboro, dengan para PKL itu dipindah ke lokasi baru. Pun demikian dengan PKL vermak jeans di sekitar UGM yang kini direlokasi ke Pasar Terban.

"Jadi saya kira ini bentuk-bentuk yang harus kita lihat tanpa harus meminggirkan, tapi saya kira kehadiran pemerintah untuk bisa merangkul semuanya," ungkap dia.

Menko AHY merespons ajakan kolaborasi itu. Dia bilang akan segera menindaklanjuti hal tersebut.

"Tentunya saya dengarkan, saya catat, dan insyaallah akan segera kita follow up. Termasuk Pasar Terban kemudian juga bagaimana saudara-saudara kita, masyarakat para pelaku PKL ini bisa terus direvitalisasi agar tetap baik bahkan semakin mendapatkan rezeki," ujar AHY dalam sambutannya, merespons permintaan Ova Emilia.

AHY menekankan, penertiban bukan berarti kemudian digusur.

"Tertib bukan berarti kemudian digusur ke sana kemari tetapi tetap harus menjaga kesehatan, semakin higienis dan semakin memiliki daya tarik," kata dia.




(dil/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads