Oktober 2025 dipenuhi peristiwa-peristiwa astronomi yang menarik, salah satunya adalah hari tanpa bayangan. Fenomena yang juga biasa disebut kulminasi utama ini bisa diamati di berbagai kota Indonesia.
Dikutip dari laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bertajuk Hari "Tanpa Bayangan" di Indonesia, fenomena ketiadaan bayangan ini terjadi karena posisi Matahari yang berada di titik tertingginya di langit. Alhasil, Matahari tepat berada di atas kepala pengamat.
Lebih lanjut, menurut keterangan dari laman Geeks for Geeks, hari tanpa bayangan alias zero shadow day biasanya dapat diamati di dekat khatulistiwa sebanyak 2 kali dalam setahun. Penyebabnya adalah kemiringan Bumi terhadap Matahari sehingga posisi dan sudut sinarnya terpengaruhi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika waktunya tiba, bayangan benda-benda tegak akan menghilang sesaat. Karena rentang waktu 'hilangnya' bayangan ini sangat singkat, detikers perlu mengetahui jadwalnya dengan tepat agar tidak ketinggalan. Berikut informasinya dari BMKG.
Poin Utamanya:
- Tanggal hari tanpa bayangan berbeda-beda per wilayah Indonesia. Provinsi DIY secara terkhusus kedapatan tanggal 13 Oktober 2025.
- Waktu hilangnya bayangan juga berlainan setiap wilayah. Di Kota Jogja, fenomena ini terjadi pada 13 Oktober 2025 pukul 11.24.47 WIB.
- Bayangan hanya hilang dalam rentang waktu singkat, yakni 1-2 menit saja.
Kapan Hari Tanpa Bayangan Oktober 2025?
Kembali dilihat dari dokumen unggahan BMKG, waktu kulminasi utama alias posisi tertinggi Matahari di langit berbeda-beda antara satu daerah dengan lainnya. Oleh karena itu, momentum tanpa bayangan yang menarik dinanti juga berlainan.
Di seluruh Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), hari tanpa bayangan Oktober 2025 jatuh tanggal 13 Oktober mendatang. Sementara itu, di Jawa Tengah, harinya berbeda-beda. Semarang misalnya, kedapatan tanggal 11 Oktober, sedangkan Salatiga 12 Oktober.
Jam Berapa Hari Tanpa Bayangan Oktober 2025?
Bukan hanya harinya saja yang berbeda, tetapi juga jam dan menitnya. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, hari tanpa bayangan di DIY bakal terjadi pada Senin, 13 Oktober 2025. Rincian waktunya dapat disimak melalui poin-poin berikut:
- Kota Jogja: 13 Oktober 2025, pukul 11.24.47 WIB
- Wates: 13 Oktober 2025, pukul 11.25.40 WIB
- Bantul: 13 Oktober 2025, pukul 11.24.56 WIB
- Sleman: 13 Oktober 2025, pukul 11.24.50 WIB
- Wonosari: 13 Oktober 2025, pukul 11.23.51 WIB
Guna melengkapi informasi detikers, berikut jadwalnya untuk setiap ibu kota provinsi-provinsi di Pulau Jawa:
- Serang: 8 Oktober 2025, pukul 11.42.56 WIB
- Jakarta Pusat: 9 Oktober 2025, pukul 11.39.58 WIB
- Bandung: 11 Oktober 2025, pukul 11.36.20 WIB
- Semarang: 11 Oktober 2025, pukul 11.24.58 WIB
- Surabaya: 12 Oktober 2025, pukul 11.15.39 WIB
Bagaimana Cara Mengamati Hari Tanpa Bayangan?
Dilansir Earth Lore Academy, ada beberapa tips untuk detikers terapkan agar sukses menyaksikan hari tanpa bayangan, yakni:
- Pastikan kamu sudah mengetahui tanggal dan waktu spesifik titik puncak Matahari. Di Kota Jogja contohnya, kulminasi utama Matahari terjadi pada Senin, 13 Oktober 2025 pukul 11.24.47 WIB.
- Pergi ke area terbuka, seperti taman bermain sekolah atau teras.
- Letakkan objek berbentuk tegak lurus di tanah. Bisa menggunakan botol minuman atau tongkat bambu.
- Ketika waktunya tiba, lakukan pengamatan kepada objek yang sudah disiapkan.
Perlu diingat, fenomena hari tanpa bayangan berlangsung sangat singkat, sekitar 1-2 menit saja. Oleh karena itu, detikers benar-benar perlu memperhatikan waktunya agar tidak ketinggalan.
Kegunaan Hari Tanpa Bayangan
Ada dua fakta menarik tentang kegunaan hari tanpa bayangan yang detikers mungkin belum ketahui. Keduanya, seperti dijelaskan Abu Yazid Raisal dalam bukunya, Sistem Koordinat Benda Langit adalah perhitungan keliling Bumi dan penentuan kiblat umat Islam.
Eratosthenes, seorang ilmuwan Yunani, memanfaatkan hari tanpa bayangan untuk mengukur keliling Bumi. Caranya, ia membandingkan data di Kota Syene (sekarang Aswan) dan Alexandria. Meski caranya sederhana, hasil hitungan Eratosthenes terbukti cukup akurat.
Ia menemukan keliling Bumi sekitar 40.000 kilometer. Hasil perhitungan modern menunjukkan keliling Bumi adalah 40.075 kilometer. Mirip, bukan?
Kegunaan kedua, penentuan kiblat umat Islam, dilakukan dengan memanfaatkan hari tanpa bayangan di Kakbah, Mekkah. Ketika di tempat suci itu sedang mengalami hari tanpa bayangan, umat Islam di daerah lain dapat meletakkan objek tegak lurus untuk melihat bayangannya. Nah, arah bayangan dari objek itulah yang menunjukkan arah kiblat.
Demikian informasi ringkas mengenai hari tanpa bayangan Oktober 2025, meliputi tanggal, jam, hingga cara mengamatinya. Semoga bermanfaat!
(par/ahr)
Komentar Terbanyak
Pegawai Bank Korupsi Rp 24 M buat Beli Mobil-Tas Louis Vuitton
Sugeng Ambal Warsa ke-269 Kota Jogja!
Awal Mula Terbongkarnya Skandal Naturalisasi Palsu Pemain Malaysia