Warga Tegal Temukan Batu Diduga Meteor, Sempat Dengar Dentuman Keras

Regional

Warga Tegal Temukan Batu Diduga Meteor, Sempat Dengar Dentuman Keras

Imam Suripto - detikJogja
Selasa, 07 Okt 2025 20:24 WIB
Warga Tegal, Masroni menunjukkan batu yang diduga meteor.
Warga Tegal, Masroni menunjukkan batu yang diduga meteor. (Foto: Imam Suripto/detikJateng)
Jogja -

Penemuan sebongkah batu hitam di pekarangan bikin geger warga Tegal, Jawa Tengah. Warga sempat mendengar suara menggelegar di langit sebelum menemukan pecahan batu itu.

Dilansir detikJateng, pecahan batu diduga meteor itu ditemukan di pekarangan rumah Wasroni (50) di Jatilaba, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal. Wasroni mengaku sempat mendengar suara keras beberapa hari lalu dan membuatnya sampai menengok ke luar rumah.

"Ada suara dentuman sampai lima kali. Sumbernya dari arah utara, getarannya terasa sampai kaca bergetar," tutur Wasroni kepada wartawan, Selasa (7/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelahnya ada benda keras jatuh ke tanah kosong di samping rumahnya. Batu berwarna hitam itu pertama kali ditemukan seorang bocah berusia 11 tahun. Bocah itu kemudian memanggil Wasroni untuk mengecek batu tersebut.

ADVERTISEMENT

"Saya lihat seperti api jatuh dari langit, lalu tanah," tutur Ibnu.

Wasroni bersama warga lain lalu mendekati keberadaan benda itu. Ia kemudian melihat sebuah lubang di tanah, dan menemukan batu yang diduga sebagai meteor itu.

"Pas saya dekati, tanahnya berlubang dan batunya masih hangat. Saya pegang sendiri, nggak takut," sambung Ibnu.

Wasroni kemudian mengamankan batu berwarna hitam itu di rumahnya. Setelah diamati batu itu memiliki permukaan kasar dan memiliki bobot 3 kg. Kini rumah Wasroni banyak didatangi warga yang penasaran dengan keberadaan batu tersebut. Wasroni mengaku tak menutup kemungkinan untuk menjualnya jika ada kolektor atau pihak yang tertarik meneliti.

Kepala Desa Jatilaba, Jumadi, membenarkan adanya penemuan tersebut.

"Benar, warga kami menemukan benda yang diduga batu meteor. Saat itu memang suaranya terdengar keras sekali," ucapnya.

Dia mengemukakan, hingga kini belum ada pihak dari lembaga resmi seperti LAPAN atau BMKG yang datang untuk memeriksa batu tersebut.




(ams/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads