Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) KM Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar aksi sekaligus diskusi di plaza Bundaran UGM sore ini. Mereka mengkritik pidato Presiden Prabowo Subianto di Sidang Majelis Umum PBB dan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kritik yang disuarakan BEM KM UGM melalui aksi teatrikal dengan membawa seekor sapi yang dipakaikan topeng wajah Prabowo. Sapi itu digandeng dan dijaga oleh pria yang memakai topeng Seskab Teddy Indra Wijaya.
Selain sapi, sejumlah banner juga dipasang sebagai bentuk kritik. Seperti bertuliskan 'Omon Omon Prabowo', 'MBG Modal Bacot Gede', dan lain sebagainya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Ini) Salah satu wujud protes kami aksi simbolik dan diskusi mendengar dan merespons Omon-Omon Presiden di sidang PBB ke-80," kata Ketua BEM KM UGM Tiyo Ardianto, kepada wartawan di sela aksi, Rabu (24/9/2025).
"Hari ini kita memakai simbolisme sapi yang akan dihadirkan di tengah-tengah bunderan yang kepalanya memang kami tempel foto Presiden," imbuh dia.
Sapi tersebut, kata Tiyo, merupakan bentuk kritik satir. Sapi merupakan simbol pemberi nutrisi dengan produksi susu dan daging, sama seperti program MBG yang ditujukan untuk peningkatan gizi anak dan ibu hamil.
"Sapi adalah simbolisme pemberi nutrisi bukankah itu yang dicita-citakan oleh Presiden dengan program MBG. Tetapi tugas Presiden bukan hanya memberi nutrisi, tugas Presiden adalah melaksanakan amanah konstitusi," ujar dia.
Namun, bukannya memperbaiki nutrisi, justru praktiknya banyak kasus keracunan gegara MBG. Tiyo bilang ada ribuan anak yang menjadi korban, dan mereka menuntut agar program ini dievaluasi total.
"Sehingga dalam konteks keracunan itu agaknya kita perlu waspada, kalau dengan segala kelengkapan alat negara Presiden justru melaksanakan pengabaian terhadap pengawasan Maka MBG ini jangan-jangan bukan makan bergizi gratis tapi makan beracun genosida," ujar dia.
Menurut mereka, MBG juga melanggar HAM karena merampas hak anak atas pendidikan. Sebab, anggaran pendidikan di APBN 2026 harus dirampas untuk program MBG.
"Konstitusi telah mengamanahkan 20% APBN mandatory spending harus ada di sektor pendidikan. Tapi yang terjadi 44% dari sektor pendidikan itu justru dirampas untuk MBG dari 757 triliun 335 di antaranya dialokasikan untuk MBG yang misi utamanya bukan tentang pendidikan tapi tentang peningkatan gizi," kata dia.
Meski begitu, dia sadar program MBG tak akan dibatalkan. Tapi anggaran yang dipakai jangan dari anggaran pendidikan.
"Kita boleh bilang bahwa MBG tidak mungkin dibatalkan tapi kami minta satu hal MBG jangan pakai duit untuk pendidikan karena itu adalah pengkhianatan terhadap konstitusi," ujar dia.
![]() |
Kritik Pidato Presiden Prabowo di PBB
Selain MBG, BEM KM UGM juga mengkritik pidato Presiden Prabowo di PBB. Bagi mereka, presiden telah melaksanakan pengkhianatan terhadap sejarah keberpihakan bangsa atas perjuangan rakyat Palestina.
"Karena semalam presiden menyampaikan bahwa satu-satunya solusi adalah two state solution solusi dua negara itu menegasikan perlawanan dan seluruh semangat juang rakyat Indonesia kepada Palestina," ujar Tiyo.
Menurutnya, yang dilakukan Prabowo sebagai sikap seorang Presiden adalah menerjemahkan sikap bangsanya.
"Bangsa kita secara tegas menginginkan bahwa tidak ada penjajahan di atas dunia maka tidak ada tawar menawar atas Palestina yang diinginkan oleh rakyat atas Presiden Palestina harus merdeka 100 persen," pungkas dia.
(ams/alg)
Komentar Terbanyak
Sederet Fakta Heboh Surat Perjanjian SPPG Minta Rahasiakan Kasus Keracunan
Asal-usul Nama Kue Kontol Kejepit yang Unik, Kenapa Dinamakan Demikian?
Cara Membuat Kue Kontol Kejepit yang Rasanya Manis, Cocok untuk Pendamping Kopi