Gantungan tali (lanyard) medali di Pekan Olahraga Daerah (Porda) DIY XVII yang digelar di Gunungkidul salah tulis alias tipo. Medali yang seharusnya tertulis Porda DIY XVII justru ditulis XVIII.
Panitia pun sudah menyampaikan permohonan maaf atas kejadian ini. Berikut sederet faktanya.
Panitia Minta Maaf
Kejadian salah tulis pada lanyard medali Porda DIY XVII itu seperti diunggah di beberapa akun media sosial. Seluruh medali yang diberikan kepada atlet di Porda DIY tersebut bertuliskan Porda XVIII/2025 atau angka 18 dalam abjad Romawi. Padahal seharusnya penulisan yang benar adalah Porda XVII/2025 atau angka 17.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait kejadian ini, Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Porda DIY XVII sekaligus Wakil Ketua Umum I KONI DIY, Rumpis Agus Sudarko menyampaikan permintaan maaf.
"Kami atas nama panitia Pekan Olahraga Daerah (Porda) DIY memohon maaf atas kesalahan penulisan pada gantungan medali yang tertulis Porda ke-18 (XVIII)," ujar Rumpis dalam keterangannya, Rabu (17/9/2025).
Akan Lakukan Perbaikan
Selanjutnya, Rumpis menyampaikan, panitia akan melakukan diskusi terkait teknis perbaikan medali tersebut. Sebagai informasi, Porda DIY ini digelar pada 9-18 September 2025.
"Kami mohon maaf sebesar-besarnya atas ketidaktelitian. Kami akan segera perbaiki dan segera nantinya kami diskusikan untuk mekanisme penggantian akan diatur kemudian," jelasnya.
"Nantinya kita akan lewat kontingen KONI Kabupaten/Kota," kata Rumpis.
Atlet Tidak Menyadari
Adanya kesalahan penulisan pada angka romawi tersebut ternyata tidak disadari oleh sejumlah atlet. Seperti yang disampaikan, atlet panjat tebing kontingen Kota Jogja, Taqqiya Nur Aziza.
Ia mengaku tak engah atau sadar jika terdapat tipo di gantungan tali medali. Taqqiya sendiri memperoleh dua medali emas dan dua medali perak.
"Nggak sadar saya. Ya, harapannya bisa lebih diperhatikan lagi dan lebih teliti, agar nggak keulang apalagi di momen seperti ini," ujar Taqqiya saat ditemui di Stadion Mandala Krida, Kota Jogja, Rabu (17/9/2025).
Hal senada juga diungkapkan Rahmat Ramdani peraih medali perunggu cabor panjat tebing asal Kota Jogja. Selama gelaran Porda DIY XVII, dia mengaku tak mengetahui soal hal ini.
"Saya malah nggak tahu dan nggak mempermasalahkan. Saya tahunya malah bari sekarang. Ya ke depannya semoga bisa diperbaiki lagi," kata Rahmat.
Baru Tahu Usai Viral
Berbeda dengan Taqqiya dan Rahmat, atlet panjat tebing asal Bantul, Athaya Khairul Anas, mengaku mengetahui hal ini lewat sosial media. Namun, dia tak mempermasalahkan hal ini.
"Sempat kemarin lewat FYP, tapi aman aja nggak masalah buat saya. Yang penting dapat medali," ujar peraih tiga medali emas serta satu perak itu.
Sementara rekan Athaya, Nurma Anjani, mengaku tak mengetahui hal ini. Nurma berharap, pihak terkait bisa lebih teliti.
"Saya belum dengar malahan. Saya nggak masalah juga sih karena menurut saya bukan hal yang besar," tutur Nurma.
"Ke depannya semoga bisa lebih teliti lagi bahwa semuanya itu benar-benar sesuai dengan yang sudah direncanakan," pungkasnya.
(apl/apl)
Komentar Terbanyak
Pakar UII Tak Percaya Ada Beking di Kasus Ijazah Jokowi: Ini Perkara Sepele
Siapa Beking Isu Ijazah yang Dicurigai Jokowi?
Isu Ijazah Jokowi Dinilai Sengaja Dipelihara, Siapa Sosok yang Diuntungkan?