Komplotan Penculik Maut Kacab Bank Pilih Ilham dari Acak Kartu Nama

Jabodetabek

Komplotan Penculik Maut Kacab Bank Pilih Ilham dari Acak Kartu Nama

Wildan Noviansah - detikJogja
Rabu, 17 Sep 2025 13:36 WIB
DirkrimumΒ Polda MetroΒ Jaya Kombes Wira Satya Triputra dan Danpomdam Jaya Kolonel CPM Donny Agus serta pimpinan lain memberikan keteranganΒ pers di Gedung DitreskrimumΒ Polda MetroΒ Jaya, Selasa (16/9/2025) terkaitΒ  penculikan kepala cabang (kacab) salah satu bank BUMN. Dihadirkan para tersangka beserta barang bukti penculikan.
Drama Penculikan Kacab Bank BUMN Terkuak, Polisi Paparkan Bukti dan Tersangka. Foto: Ari Saputra/detikcom
Jogja -

Para pelaku penculikan dan pembunuhan kepala cabang (kacab) bank di Jakarta, Mohamad Ilham Pradipta, disebut memilih korban secara acak. Polisi mengungkap bahwa para pelaku memilih korban berdasarkan kartu nama.

Dilansir detikNews, tersangka inisial C alias Ken merupakan otak atau dalang penculikan M Ilham Pradipta (37) dengan motif mencuri dana dari rekening dormant atau nganggur.

"C ini profesinya wiraswasta," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra kepada wartawan, Rabu (17/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Info Rekening Dormant dari S

Disebutkan bahwa penculikan Ilham berawal dari niat jahat Ken mencuri dana dalam rekening dormant. Tapi Ken butuh persetujuan atau otorisasi kepala cabang bank untuk bisa melakukan pencurian dana dari rekening dormant ke rekening penampungan yang telah disiapkannya.

"Terkait rekening dormant, hasil pemeriksaan, Saudara C alias K itu mendapatkan informasi dari temannya dengan inisial S. Ini masih kita dalami dan melakukan pengejaran, karena identitasnya belum jelas disampaikan," ujar Wira.

ADVERTISEMENT

Penyidik juga belum bisa memastikan berapa jumlah uang yang ada dalam rekening dormant yang hendak dicuri oleh para tersangka.

2 Opsi Ancaman Kekerasan

Ken diduga berperan sebagai dalang penculikan untuk mencuri dana dari rekening dormant.

"C alias K di mana peran C alias K adalah mengatur dan menghadiri pertemuan dengan pelaku DH (Dwi Hartono). Kemudian, menyiapkan rencana dan menyiapkan IT untuk perpindahan uang dari rekening dormant ke rekening penampungan. Kemudian, mencari atau pelaku C ini memiliki informasi tentang rekening-rekening dormant yang ada di bank," jelas Wira.

Ken kemudian melakukan pertemuan dengan pengusaha sekaligus motivator Dwi Hartono dan tersangka AAM. Ada dua opsi yang dibahas dalam pertemuan itu.

Opsi pertama, melakukan pemaksaan dengan ancaman kekerasan terhadap kepala cabang bank dan setelah itu korban akan dilepaskan. Opsi kedua melakukan pemaksaan dan kekerasan dan berujung tewasnya korban.

Dipilih Acak dari Kartu Nama

Akhirnya dipilih opsi pertama untuk menculik korban dengan melibatkan para tersangka lain mulai dari tim pengintai hingga penculik. Nama Ilham Pradipta dipilih secara acak berdasarkan kartu nama yang mereka miliki.

Ilham diculik saat berbelanja di pusat perbelanjaan di Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada 20 Agustus 2025. Ilham lalu ditemukan tewas dengan kondisi wajah, kaki, dan tangan terikat lakban hitam di semak-semak di Serang Baru, Kabupaten Bekasi, pada Kamis (21/8) lalu.

Ada 15 orang tersangka yang ditangkap dan diproses hukum oleh Polda Metro Jaya. Polisi juga masih memburu satu pelaku lainnya berinisial EG. Ada dua orang prajurit Kopassus berinisial Kopda FH dan Serka N yang diduga terlibat, dan sudah diproses hukum oleh Pomdam Jaya.




(dil/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads