Demo Ojol Bakal Off Bid di Jakarta Besok, Bagaimana dengan Jogja?

Demo Ojol Bakal Off Bid di Jakarta Besok, Bagaimana dengan Jogja?

Serly Putri Jumbadi - detikJogja
Selasa, 16 Sep 2025 17:01 WIB
Massa driver ojek online (ojol) di Jogja demo tolak kenaikan harga BBM dengan jalan kaki di Jalan Malioboro menuju halaman DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin (12/9/2022).
Ilustrasi demo ojol di Jogja. (Foto: dok.detikJateng)
Jogja -

Asosiasi pengemudi ojek online (ojol) akan off bid massal dan menggelar aksi di Kementerian Perhubungan hingga gedung DPR RI besok. Adapun di Jogja sendiri kabarnya tak ada aksi dari gabungan ojol.

Hal ini disampaikan koordinator komunitas ojol Jogja, Monel. Dia menyebut hingga sekarang belum ada ajakan untuk menggelar aksi seperti di Jakarta.

"Di Jogja nggak ada kok, aman, nggak ada ajakan off bid. (Aksi) Tidak ada. (Besok itu cuma di Jakarta?) Betul," ujar Monel saat dihubungi detikJogja, Selasa (16/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Monel mengungkap besok aktivitas ojol di Jogja berjalan normal. Dia kembali menegaskan, tak ada seruan aksi baik di Jogja dan Solo.

"Di Jakarta tok sih sejauh ini. Di Jogja tidak ada ajakan, di Solo juga tidak ada ajakan, jadi memang tidak ada ajakan," ungkapnya.

"Besok (aktivitas ojol) normal, Jogja normal," tegasnya.

Sebelumnya, dilansir detikNews, Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, mengatakan demo itu juga akan diikuti mahasiswa. Demo akan dimulai dari Kementerian Perhubungan, lalu ke depan gedung DPR. Raden Igun mengatakan anggota asosiasinya akan mematikan aplikasi saat unjuk rasa besok.

"Imbauan Garda terhadap warga Jakarta agar memilih moda transportasi alternatif pada Rabu, 17 September 2025, karena sebagian besar transportasi online akan mematikan aplikasi secara masif sebagai bentuk solidaritas pergerakan demonstrasi ojek online ke Kemenhub, Istana dan DPR RI," kata Igun dalam keterangan tertulis, Selasa (16/9).

Ada sejumlah tuntutan yang akan disampaikan massa. Pertama, massa ingin rancangan undang-undang yang mengatur transportasi online masuk Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2025-2026.

Dia mengatakan massa juga ingin potongan dari aplikator maksimal 10 persen. Setelah itu, massa juga meminta ada regulasi soal tarif mengantar barang dan makanan.

Mereka juga meminta ada audit terhadap potongan yang diambil regulator. Dia menyebut massa bakal menuntut penghapusan sejumlah sistem yang membuat tarif lebih murah dan dianggap merugikan pengemudi ojol.

Mereka juga menuntut agar peristiwa tewasnya driver ojol Affan Kurniawan diusut tuntas. Massa juga meminta ada pergantian kepemimpinan di Kementerian Perhubungan.




(ams/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads