Presiden Peru Pastikan Investigasi Menyeluruh Kasus Pembunuhan Zetro Purba

Zetro Leonardo Purba, pegawai kanselerai di KBRI di Lima. Foto: (Instagram Kemlu RI)

Jogja -

Presiden Peru, Dina Boluarte, bersurat kepada Presiden RI, Prabowo Subianto, soal Zetro Leonardo Purba, pegawai KBRI Lima di Peru, yang mati ditembak. Boluarte pun memastikan investigasi pembunuhan Zetro dapat berlangsung cepat.

Dilansir detikNews, Hal tersebut dikatakan oleh Menteri Luar Negeri Peru, Elmer Schialer, Jumat (5/9/2025). Schialer menyebut, belasungkawa yang datang dari pemerintah dan rakyat Peru disampaikan oleh Boluarte atas insiden tersebut.

"Nyonya Presiden juga meyakinkan Presiden Indonesia bahwa semua sumber daya yang diperlukan sedang dikerahkan untuk memastikan investigasi ini menyeluruh, cepat, dan efisien, serta untuk mengidentifikasi pelaku intelektual dan material dari tindakan kekerasan ini," kata Schialer.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Schialer menjelaskan, pihaknya akan memulangkan jenazah Zetro bersama istri dan tiga anaknya mendiang ke Indonesia. Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, juga dihubungi Schialer membahas soal insiden tersebut.

Sebelumnya, otoritas Peru melakukan penyelidikan terhadap tewasnya Zetro. Adapun temuan terbarunya, pembunuh bayaran diduga menembak Zetro. Meski begitu, tidak ada barang milik Zetro yang hilang maupun dibawa pelaku.

Otoritas setempat menyampaikan Zetro mendapatkan tembakan tiga kali saat dirinya dan istrinya tiba di gedung tempat tinggalnya di Lima setelah bersepeda pada Senin (1/9). Diketahui, Zetro menjadi Penata Kanselerai Muda di KBRI Lima.

Zetro pun mengalami luka parah sehingga dilarikan ke rumah sakit setempat. Sayangnya, laki-laki berusia 40 tahun itu dinyatakan meninggal dunia. Otoritas Peru belum menjelaskan soal dugaan motif atas penembakan tersebut.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Peru, Carlos Malaver, menyebut Zetro ditembak hingga tewas oleh pembunuh bayaran. Carlos Malaver menjelaskan dalam rapat bersama para anggota parlemen Peru bahwa penembakan itu adalah "pembunuhan yang memenuhi syarat dalam bentuk pembunuhan kontrak," seperti dilansir Associated Press, Rabu (3/9).