Heboh UI Undang Akademisi Pro-Israel Jadi Pembicara, Kampus Beri Klarifikasi

Nasional

Heboh UI Undang Akademisi Pro-Israel Jadi Pembicara, Kampus Beri Klarifikasi

Dwi Rahmawati - detikJogja
Minggu, 24 Agu 2025 15:43 WIB
Kampus UI
Kampus UI. Foto: Nikita Rosa/detikedu.
Daftar Isi
Jogja -

Universitas Indonesia (UI) ramai mendapatkan kritik di media sosial usai mengundang tokoh pendukung Israel yang merupakan Peneliti Senior Tad and Dianne Taube di Hoover Institution, Universitas Stanford, Peter Berkowitz. Terkait hal itu, pihak kampus pun memberikan klarifikasi.

Dilansir detikNews, Minggu (24/8/2025) mengenai kabar Peter Berkowitz diundang menjadi pembicara pada orientasi program Pascasarjana UI 2025 viral dibicarakan pada laman media sosial. Sebagaimana dilihat detikcom pada Minggu (24/8), salah satu akun di media sosial X mengungkap Peter Berkowitz sebagai zionis dan pembela Israel.

Selama ini Berkowitz juga kerap menulis artikel yang mendukung genosida di Palestina. Tidak hanya itu, akademisi ini juga disebut pernah menjabat Direktur Perencanaan Kebijakan Trump.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilihat dari tayangan resmi YouTube Universitas Indonesia bertajuk 'Pengenalan Sistem Akademik Universitas (PSAU) Pascasarjana UI 2025' yang terselenggara pada Sabtu (23/8), Peter Berkowitz bersanding dengan narasumber lain, seperti Direktur Utama PT Pindad Sigit Santoso dan Rektor UI Heri Hermansyah sebagai pembuka.

ADVERTISEMENT

Pada kesempatan itu, Berkowitz menyoroti mengenai peran pendidikan di demokrasi untuk melindungi hak asasi manusia.

Kemudian ia juga menyampaikan soal struktur kurikulum dan kesempatan yang mahasiswa bisa berikan untuk negara. Berkowitz juga menyinggung buku karya filsuf Yunani Aristoteles berjudul 'Politik' dalam seminar itu.

Sebagai informasi, Berkowitz merupakan seorang ilmuwan politik dan hukum. Ia mengenyam pendidikan di Swarthmore College dilanjutkan dengan studi di Hebrew University of Jerusalem.

Berkowitz juga meraih gelar PhD dari Yale University. Ia sempat mengajar filsafat politik di Universitas Harvard.

Klarifikasi UI

Terkait dengan hal itu, Universitas Indonesia membenarkan Peter Berkowitz diundang memberikan orasi ilmiah, kemarin (23/8). Meski begitu, UI menegaskan jika pihaknya memegang penuh konstitusi negara untuk mendukung kemerdekaan bangsa Palestina.

"UI tetap konsisten pada sikap dan pendirian berdasarkan konstitusi Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, yang terus memperjuangkan agar penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, termasuk terdepan dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina menghadapi penjajahan yang dilakukan Israel," terang Direktur Humas, Media, Pemerintah, dan Internasional UI Arie Afriansyah dalam keterangannya, Minggu (24/8).

"UI mendukung penuh Kemerdekaan bagi bangsa Palestina. Hal ini disampaikan langsung oleh Rektor UI kepada Duta Besar Palestina saat kunjungannya ke UI pada 17 Januari 2025 yang lalu," imbuhnya.

Ia menambahkan, terkait dengan kasus ini akan menjadi pembelajaran untuk UI ke depan. Pihaknya, menyampaikan kritik yang masuk dari publik akan diterima dan menjadi perhatian.

"Kami memahami reaksi dan keprihatinan publik yang mungkin muncul akibat orasi yang disampaikan oleh salah seorang akademisi tamu pada kegiatan PSAU tersebut. Kasus ini menjadi sebuah pembelajaran sekaligus bentuk perhatian positif untuk UI agar lebih selektif dan sensitif dalam mempertimbangkan berbagai aspek saat mengundang akademisi internasional pada masa yang akan datang," bebernya.

Pihaknya menegaskan tak ada maksud lain dari kehadiran Peter Berkowitz di kampus. Arie mengatakan narasumber yang diundang dalam acara itu, semata-mata sesuai dengan bidang yang didalami.

"Saat pemilihan kandidat pembicara, UI menilai bahwa Prof. Peter Berkowitz (The Hoover Institutions - University of Stanford) dan Dr. Ir. Sigit P. Santosa (PT Pindad, Alumni terkemuka MIT di Indonesia) adalah di antara nama-nama terbaik dari luar negeri dan dalam negeri dalam bidang terkait," ucap Arie.

UI juga menekankan akan lebih hati-hati dalam menghadirkan narasumber. Ia menyampaikan peristiwa ini sebagai sebuah kekhilafan.

"Adapun tentang latar belakang pembicara dari luar negeri, Prof. Peter Berkowitz (The Hoover Institutions - University of Stanford), dengan segala kerendahan hati UI mengakui kurang hati-hati, dan untuk itu UI meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia atas kekhilafan dalam kekurangcermatan saat melakukan background check terhadap yang bersangkutan," pungkasnya.




(apl/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads