UGM Bahas Polemik Ijazah Jokowi: Cara Paling Tepat Ditunjukkan Orangnya

UGM Bahas Polemik Ijazah Jokowi: Cara Paling Tepat Ditunjukkan Orangnya

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Jumat, 22 Agu 2025 21:39 WIB
fakultas kehutanan ugm
Fakultas Kehutanan UGM. Foto: Humas UGM
Sleman -

Universitas Gadjah Mada (UGM) menegaskan memiliki data dan bukti yang menyatakan ijazah Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) adalah asli. Meski begitu, UGM menilai cara paling tepat membuktikan seseorang lulusan UGM adalah dengan orang tersebut menunjukkan ijazahnya.

Hal itu disampaikan Wakil Rektor, Prof Wening Udasmoro, dalam siniar (podcast) di kanal YouTube Universitas Gajah Mada dengan tajuk #UGMMENJAWAB Ijazah Joko Widodo.

"Cara paling tepat adalah orang tersebut menunjukkan ijazahnya kepada kita. Di orang tersebut yang menunjukkan ijazah tersebut," kata Wening, di kanal YouTube Universitas Gajah Mada, Jumat (22/8/2025).

Wening bilang, UGM pada dasarnya bisa melakukan pengecekan data apakah seseorang benar-benar alumni atau bukan. Akan tetapi, UGM tidak akan bisa semerta-merta menunjukkan data pribadi lulusan kepada sembarang orang karena terbentur aturan.

Itu kami akan berikan (jika negara meminta). Karena itu adalah lembaga yang berwenang yang akan memiliki otoritas yang akan bertanya pada institusi pendidikan, misalnya, ada satu hal tertentu yang harus kami tunjukkan, maka kami akan menunjukkan," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Rektor UGM Ova Emilia menegaskan bahwa ijazah Jokowi asli. Dia menyebut memiliki bukti terkait hal itu.

"Kami punya data dan bukti bahwa bapak Joko Widodo adalah resmi menjadi lulusan dari Universitas Gadjah Mada dan juga sudah diberikan tanda kelulusannya kepada yang bersangkutan," ujar Ova Emilia.

Ova mengatakan ijazah itu diberikan setelah seorang mahasiswa menyelesaikan proses pendidikan sesuai dengan persyaratan. Ijazah itu kemudian diserahkan saat yang bersangkutan wisuda. Hal itu berlaku untuk semua alumni.

"Jelas (sudah diserahkan) kepada yang bersangkutan (Jokowi). Jadi tahun 1985 (wisudanya) untuk kasusnya Bapak Jokowi (ijazah diserahkan)," katanya.

Usai diserahkan, ijazah tersebut menjadi tanggung jawab masing-masing wisudawan. Dalam kasus ijazah Jokowi, banyak sekali gambar ijazah yang beredar disertai dengan berbagai analisis. Di konteks ini, UGM enggan berkomentar lebih jauh.

"Jadi ijazah itu tahun 85 sudah diserahkan kepada yang bersangkutan. artinya yang menjaga ijazah itu adalah yang bersangkutan. Oleh karena itu Universitas Gadjah Mada, ya kita tidak mau berkomentar terkait ijazah piece of paper yang sudah ada di yang bersangkutan," katanya.

Maka dari itu, lanjut Ova, UGM tak bertanggung jawab apakah ijazah yang beredar sekarang adalah yang diserahkan UGM waktu wisuda atau bukan. "Atau bukan, kita tidak bertanggung jawab untuk itu," tegasnya.

ADVERTISEMENT



Yang bisa UGM pastikan kata Ova, Jokowi masuk, berproses, lulus, dan menerima ijazah aslinya pada saat wisuda November 1985. Hanya saja UGM menolak menunjukkan salinan ijazah dengan alasan data pribadi.

"Masuk, berproses, dan lulus, menerima ijazah aslinya itu pada saat wisuda di bulan November 85," bebernya.

Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta, menjelaskan bahwa Joko Widodo tercatat resmi menjadi mahasiswa UGM sejak 28 Juli 1980 dan lulus pada tahun 1985 berdasarkan bukti penerimaan ijazah. Saat ini dokumen tersebut posisinya ada di kepolisian. Sigit juga menilai dokumen itu adalah data pribadi.

"Sekarang posisinya kita serahkan ke kepolisian jadi kami tidak bisa menunjukkan itu. Saya menganggapnya out sebagai data pribadi," kata Sigit.




(afn/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads