Ratusan Koran-Majalah Jadul di Jogja Library Center Rusak gegara Atap Bocor

Ratusan Koran-Majalah Jadul di Jogja Library Center Rusak gegara Atap Bocor

Serly Putri Jumbadi - detikJogja
Kamis, 14 Agu 2025 21:00 WIB
Kondisi arsip jadul di Jogja Library Center, Malioboro, Kota Jogja, Kamis (14/8/2025).
Kondisi arsip jadul di Jogja Library Center, Malioboro, Kota Jogja, Kamis (14/8/2025). Foto: Serly Putri Jumbadi/detikJogja
Jogja -

Ratusan koran dan majalah jadul di Jogja Library Center, Malioboro, Kota Jogja, rusak gegara atap bocor. Kepala Badan Pengelola Arsip Daerah (BPAD) DIY, Kurniawan, mengatakan perbaikan atap itu butuh perencanaan karena bangunan tersebut termasuk cagar budaya.

"Yang jelas koran dan majalah lama yang banyak di sana. Ratusan itu sebetulnya tidak banyak karena koleksinya kita ada ribuan lembar. Hanya yang mungkin di titik tertentu saja mungkin yang rusak," kata Kurniawan saat dihubungi detikJogja, Kamis (14/8/2025).

"Hanya yang mungkin di titik tertentu saja mungkin yang rusak. Tapi hanya kisaran saja kemarin, karena segitu (ratusan) itu sebetulnya kalau dihitung eksemplar lembarnya tidak banyak sebetulnya," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kurniawan menjelaskan, kerusakan tersebut tidak terbilang parah.

Kondisi arsip jadul di Jogja Library Center, Malioboro, Kota Jogja, Kamis (14/8/2025).Kondisi arsip jadul di Jogja Library Center, Malioboro, Kota Jogja, Kamis (14/8/2025). Foto: Serly Putri Jumbadi/detikJogja

"Kalau rusaknya itu ya, bukan rusak yang bayangan orang itu rusak hancur gitu. Jadi rusak itu artinya kondisinya karena lembab, ada jamur," ujar dia.

ADVERTISEMENT

Kurniawan menyebut arsip yang rusak itu memang karena atap yang bocor. Meski begitu, dia menyebut sudah ada perawatan dan alih media.

"Jadi bayangan orang itu yang saya agak kagetnya mungkin ini jadi persepsinya hancur koleksinya. Jadi perawatan biasa, tapi kalau kemudian dibiarkan terus-menerus mungkin akan rusak," jelas Kurniawan.

"Karena ruangan dan sebagainya kan butuh tempat yang memadai, tidak bocor, tidak lembab," tambahnya.

Adapun terkait arsip yang rusak tersebut, Rahmad menyebut telah dilakukan digitalisasi untuk pelestarian dan agar lebih mudah diakses.

"Ya sudah dialih media. Waktu kemarin kan juga sudah kita tunjukkan contohnya waktu ramai itu Rismon (Sianipar) datang itu kan juga kita tunjukkan yang alih medianya," jelasnya.

Rencana Perbaikan Atap

Disinggung soal kondisi bangunan, Kurniawan menyebut pihaknya sudah mengajukan perencanaan perbaikan.

"Karena itu bangunan cagar budaya, jadi nggak boleh sembarangan. Harus ada di ID-nya untuk konstruksi atapnya kan tidak seperti atap model sekarang dan nggak boleh diganti sembarangan. Nah ini kan butuh perencanaan dan ini sedang saya usulkan," tuturnya.

"Walau pun ada perbaikan yang sudah dilakukan itu sifatnya insidental untuk agar tidak lebih parah saja. Sudah kita usulkan, semoga secepatnya perencanaan perubahan di 2025 ini. Kemudian nanti bisa dilaksanakan di 2026," pungkas Kurniawan.




(dil/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads