Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, menyebut sampai hari ini masih ada 20 siswa yang dirawat di rumah sakit usai keracunan diduga akibat menyantap hidangan Makan Bergizi Gratis (MBG). Danang menyampaikan, menurut data terakhir, kasus keracunan terjadi di empat SMP di wilayah Kapanewon Mlati.
"Per hari ini semua siswa kondisinya terus membaik dan dari laporan di rumah sakit yang dirawat di RSUD Sleman ini tinggal 19, yang RSA tinggal 1," kata Danang saat ditemui wartawan di Kantor Kapanewon Mlati, Sleman, Kamis (14/8/2025).
Berdasarkan laporan yang dia terima, total ada 212 orang yang mengalami gejala keracunan. Mereka berasal dari empat SMP di Kapanewon Mlati.
"Tapi per hari ini tidak ada lagi laporan yang penambahan-penambahan terkait korban," jelasnya.
Dia melanjutkan, pemerintah akan menanggung biaya pengobatan para siswa yang mengalami gejala keracunan. Di sisi lain, Pemkab Sleman juga akan melakukan evaluasi dan memanggil mitra yang menyediakan MBG di Mlati.
"Ini sudah saya sampaikan, ini menjadi kewenangan kita pemerintah daerah. Yang paling penting sekarang untuk anak-anak ini kita urusi dulu, dan nanti biar segera pulih dan sehat kembali," ujarnya.
Panewu Mlati, Arifin, menjelaskan empat sekolah yang dilaporkan terjadi keracunan meliputi SMP Muhammadiyah 1 Mlati, SMP Muhammadiyah 3 Mlati, SMP Pamungkas Mlati, dan SMP 3 Mlati.
"Cuma memang yang terbanyak di Pamungkas sama Mugama yang SMP Muhammadiyah 3 itu. Kalau secara keseluruhan, kalau data yang mendapatkan di empat sekolahan itu ya sekitar hampir 200-an," katanya.
Arifin menambahkan untuk sementara distribusi MBG di sekolah yang terdapat kasus keracunan dihentikan sementara sampai ada keputusan lebih lanjut.
Simak Video "Video Bareskrim Turun Tangan Asistensi Penanganan Kasus Keracunan MBG"
(ams/dil)