Pernah mendengar istilah ilusi optik? Jika belum, mungkin detikers justru secara langsung sudah mengalaminya. Sejatinya, apa itu ilusi optik? Di bawah ini penjelasan lengkapnya, mulai dari pengertian hingga contoh.
Dikutip dari jurnal berjudul "Ilusi Optis dalam Dunia Seni dan Desain" oleh Jonata Witabora, ilusi optik terjadi ketika persepsi visual pengamat atas suatu objek berbeda dengan atribut sebenarnya objek tersebut. Simpelnya, apa yang kamu lihat, berbeda dengan kenyataan aslinya.
Bagaimana ilusi optik bisa terjadi? Dirujuk dari Queensland Brain Institute, otak manusia layaknya komputer canggih yang buta, begitu cerdas, tetapi tidak bisa melihat. Oleh karena itu, untuk mengetahui apa yang dibutuhkan, mata memberi tahu otak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masalahnya, mata kita hanya tahu beberapa "kata" untuk menggambarkan apa yang dilihatnya. Alhasil, terkadang otak bingung dengan apa yang mata coba sampaikan. Ketika otak dan mata tidak sinkron atas suatu objek yang disaksikan, terjadilah ilusi optik.
Ingin tahu lebih lanjut mengenai ilusi optik? Berikut ini telah detikJogja uraian mengenai jenis, ciri-ciri, serta contohnya.
Jenis dan Ciri Ilusi Optik
Berdasar penjelasan dari laman Utah State University (USU), secara garis besar, ilusi optik terbagi ke dalam tiga jenis, yakni literal optical illusion, psychology optical illusion, dan cognitive optical illusion.
1. Literal Optical Illusion (Ilusi Optik Literal)
Ilusi literal adalah jenis ilusi yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Ilusi ini terjadi karena otak yang telah beradaptasi dengan berbagai hal di dunia ini, terkena manipulasi.
Selain itu, kondisi otak yang memiliki sistem pengenalan juga merupakan faktor lain. Adanya sistem pengenalan ini membuat seseorang mudah mengenali objek yang dikenalnya hanya dengan melihat key feature objek tersebut.
Dari penjelasan di atas, ciri ilusi optik literal adalah:
- Kenyataan berbeda dari apa yang mata lihat
- Penyebabnya adalah otak manusia yang termanipulasi
2. Psychology Optical Illusion (Ilusi Optik Psikologi)
Ilusi optik psikologis adalah semua ilusi optis yang dihasilkan rangsangan visual, bisa berupa terang/gelap, warna, ukuran, hingga komposisi suatu objek dengan intensitas kuat dan berulang-ulang dalam kondisi tertentu.
Ringkasnya, mata melihat begitu banyak cahaya, gerakan, warna, dimensi, dan ukuran sehingga membuat otak bingung. Ciri-ciri ilusi optik psikologi adalah:
- Menggunakan warna, bayangan, pola, ukuran, dimensi, dan gerakan
- Gambar diam bisa tampak bergerak atau bergetar
- Gambar atau objek dapat terlihat lebih besar, kecil, ataupun bengkok meski realitanya tidak
3. Cognitive Optical Illusion (Ilusi Optik Kognitif)
Ilusi optik kognitif adalah ilusi yang terjadi karena pengolahan informasi berdasar keterlibatan alam bawah sadar. Ilusi tipe ini terbagi lagi menjadi beberapa empat subjenis, yakni ambigu, paradoks, distorsi, dan fiksi.
Ilusi ambigu adalah gambar yang bergeser akibat persepsi si pengamat. Intinya, dalam ambiguous illusion, seseorang bisa memaknai satu gambar menjadi ganda atau lebih secara spontan. Di antara contoh yang terkenal adalah Necker Cube dan The Young Lady and the Old Lady.
Paradox illusion adalah ilusi yang keberadaannya bersifat paradoks. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), paradoks adalah pernyataan yang seolah-olah bertentangan dengan pendapat umum atau kebenaran, tapi, kenyataannya memang mengandung kebenaran.
Subjenis ketiga dari ilusi optik kognitif adalah distorsi. Ilusi yang juga dikenal dengan nama ilusi optik geometik ini mendistorsi ukuran, panjang, kelengkungan, dan posisi. Contohnya yang terkenal adalah Cafe Wall Illusion dan Ponzo Illusion.
Terakhir, ilusi fiksi menyebabkan orang yang melihat menciptakan objek baru. Padahal, sejatinya objek baru tersebut tidak ada dalam gambar. Artinya, ilusi fiksi adalah ilusi akibat hasil pikiran dan hanya bisa dilihat satu orang.
Contoh Ilusi Optik
Contoh mudah ilusi optik adalah ilusi optik literal yakni ketika seseorang merasa melihat tangan di luar jendela. Padahal, sejatinya tangan tersebut adalah cabang pohon yang berbentuk seperti tangan.
Contoh lainnya bisa detikers amati dalam film-film fiksi. Suatu saat, tokoh utama tampak beraksi memanjat tebing super tinggi di Pegunungan Himalaya. Apakah ia benar memanjat tebing tersebut?
Bisa jadi, sebenarnya aktor tersebut hanya merangkak secara horizontal di bebatuan yang mirip tebing Himalaya. Hanya saja, pengambilan gambar secara vertikal menyebabkan aktor tersebut terlihat memanjat secara nyata.
Demikian penjelasan lengkap mengenai ilusi optik, mencakup pengertian, jenis, ciri-ciri, dan contohnya. Semoga menambah pengetahuan detikers, ya!
(sto/apl)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan
Siapa yang Menentukan Gaji dan Tunjangan DPR? Ini Pihak yang Berwenang