Disadur dari detikNews, Kerry sudah lebih dahulu ditetapkan sebagai tersangka pada Februari 2025 lalu. Masuknya nama Riza Chalid menambah panjang daftar tersangka. Total, sudah ada 18 nama yang ditetapkan sebagai tersangka.
Di antaranya adalah Riva Siahaan (Dirut PT Pertamina Patra Niaga), Yoki Firnandi (Dirut PT Pertamina International Shipping), dan Sani Dinar Saifuddin (Dirut Feedstock dan Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional).
Kasus korupsi ini mengakibatkan total kerugian mencapai 285 triliun. Angka ini bertambah dari nominal 193,7 triliun yang diungkapkan Kejagung sebelumnya. Kerugian ini kemudian menyebabkan harga BBM sempat naik.
Penasaran dengan sosok Mohammad Reza Chalid yang sudah malang melintang di dunia perminyakan? Berikut ini detikJogja siapkan profil ringkasnya.
Profil Ringkas Mohammad Riza Chalid
Diringkas dari detikFinance, Riza Chalid adalah Beneficial Owner (BO) dari PT Navigator Khatulistiwa, perusahaan yang bergerak di bidang jasa logistik dan distribusi minyak maupun gas. Tidak hanya itu, Riza juga merupakan BO dari PT Orbit Terminal Merak.
Sebagai seorang pebisnis kawakan, Riza Chalid memiliki usaha di berbagai sektor, sebut saja perkebunan sawit, perdagangan minyak, hingga industri minuman. Kiprah pria kelahiran 1960 ini di dunia minyak membuatnya dikenal sebagai The Gasoline Godfather.
Riza Chalid diketahui aktif dalam urusan impor minyak melalui Pertamina Energy Trading Limited (Petral), anak perusahaan PT Pertamina. Sebagai informasi, menurut keterangan dari laman resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI, Petral dilikuidasi pada 2015 lalu akibat praktik merugikan negara.
Tak hanya di Petral, Riza Chalid memiliki sejumlah perusahaan yang beroperasi di bidang perminyakan. Sebut saja Supreme Energy, Straits Oil, Cosmic Petroleum, dan Paramount Petroleum.
Lebih lanjut, berdasar informasi dari laman Tatler Asia, Riza Chalid memiliki bisnis lain berupa taman hiburan anak-anak bernama KidZania di Pacific Place, Jakarta Pusat. Riza juga melebarkan sayap industrinya ke Kawasan Pusat Bisnis Sudirman (SCBD) yang begitu tersohor.
Tak berhenti sampai di situ, Riza Chalid diketahui memiliki saham di dunia penerbangan, tepatnya Maskapai Air Asia Indonesia. Pada 1994, Riza Chalid juga tercatat mendirikan Sekolah Islam Internasional Al-Jabr di Jakarta Selatan.
Dengan ekspansi bisnis ke berbagai bidang, kekayaan Riza Chalid ditaksir mencapai 415 juta US Dollar, dilansir The Malaysian Reserve. Jumlah kekayaan ini membuat Riza menduduki peringkat 88 orang terkaya pada tahun 2015 versi Globe Asia.
Riza sendiri menikah dengan Roestriana Adrianti pada 1985 silam. Salah seorang anaknya, Muhammad Kerry Adrianto Riza tercatat masuk daftar tersangka kasus korupsi yang ditetapkan oleh Kejagung RI.
Peran Riza Chalid dalam Kasus Korupsi Minyak Mentah
Kembali dilihat dari detikNews, peran Riza dan Kerry berbeda dalam kasus korupsi yang menggemparkan ini. Riza menyepakati kerja sama penyewaan terminal BBM tangki Merak dengan mengintervensi kebijakan tata kelola PT Pertamina.
Hal ini dilakukannya bersama Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina Tahun 2014, Hanung Budya, dan VP Supply dan Distribusi PT Pertamina 2011-2015, Alfian Nasution. Turut serta pula Komisaris PT Jenggala Maritim sekaligus Direktur utama PT Orbit Terminal Merak Gading Ramadhan Joedo.
Kesepakatan tersebut berupa memasukkan rencana kerja sama penyewaan terminal BBM Merak. Padahal, PT Pertamina saat itu belum memerlukan tambahan penyimpanan stok BBM. Perbuatan ini dinilai melawan hukum.
Sementara itu, Kerry diduga terlibat dalam pemufakatan jahat pengadaan impor minyak mentah oleh PT Kilang Pertamina Internasional dan produk kilang oleh PT Pertamina Patra Niaga. Perbuatan ini dilakukan untuk mengambil keuntungan secara sepihak.
Daftar 18 Orang Tersangka Korupsi Minyak Mentah
Terakhir, berikut ini 18 nama tersangka kasus korupsi minyak mentah dan jabatannya:
- Riva Siahaan (RS), Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga
- Sani Dinar Saifuddin (SDS), Direktur Feedstock dan Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional
- Yoki Firnandi (YF), Direktur Utama PT Pertamina International Shipping
- Agus Purwono (AP), VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional
- Maya Kusmaya (MK), Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga
- Edward Corne (EC), VP Trading Operations PT Pertamina Patra Niaga
- Muhammad Kerry Andrianto Riza (MKAR), beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa
- Dimas Werhaspati (DW), Komisaris PT Navigator Khatulistiwa sekaligus Komisaris PT Jenggala Maritim
- Gading Ramadhan Joedo (GRJ), Komisaris PT Jenggala Maritim dan Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak
- Alfian Nasution (AN), VP Supply dan Distribusi PT Pertamina (Persero) tahun 2011-2015.
- Hanung Budya Yuktyanta (HB), Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) tahun 2014.
- Toto Nugroho (TN), VP Intermediate Supply PT Pertamina (Persero) tahun 2017-2018.
- Dwi Sudarsono (DS), VP Product Trading ISC Pertamina tahun 2019-2020
- Arief Sukmara (AS), Direktur Gas, Petrokimia & Bisnis Baru PT Pertamina International Shipping (PIS)
- Hasto Wibowo (HW), SVP Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina tahun 2018-2020.
- Martin Haendra Nata (MH), Business Development Manager PT Trafigura tahun 2019-2021.
- Indra Putra Harsono (IP), Business Development Manager PT Mahameru Kencana Abadi.
- Mohammad Riza Chalid (MRC), Beneficial Owners PT Tanki Merak dan PT Orbit Terminal Merak.
Demikian profil ringkas Mohammad Riza Chalid, tersangka baru kasus korupsi minyak mentah.
(sto/ahr)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa