Mengecat tembok mungkin terdengar sebagai pekerjaan yang mudah dilakukan. Padahal ada teknik tertentu yang harus diperhatikan setiap orang yang agar hasilnya terlihat rapi dan awet, termasuk saat melakukannya sendiri untuk area tembok kamar. Lantas, bagaimana ya cara mengecat tembok kamar sendiri yang benar?
Sebelumnya, mari pahami terlebih dahulu alasan tembok harus dilakukan pengecatan. KBBI mendefinisikan cat sebagai bahan pewarna atau cair kental yang dibuat dari bahan pigmen dan zat pengikat. Biasanya bahan tersebut dapat diberi dengan zat pewarna.
Lebih lanjut dijelaskan dalam buku 'A-Z Warna Interior: Rumah Tinggal' karya Wirania Swasty, terdapat berbagai unsur utama dalam formula cat. Keempat unsur tersebut di antaranya ada resin, pigmen, tiner, dan zat aditif. Tak hanya sekadar memberikan warna pada permukaan, cat juga memiliki fungsi utama lainnya, yaitu melindungi permukaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada berbagai jenis cat yang dapat dijumpai di pasaran. Sebut saja cat besi, cat kayu, hingga cat tembok. Khusus cat tembok diperuntukkan agar permukaan dinding memiliki warna tertentu sekaligus terlindung dari munculnya lumut maupun jamur.
Untuk itu, ada begitu banyak orang yang berusaha mengecat sejumlah area di tempat tinggalnya, termasuk kamar. Penasaran ingin mengetahui bagaimana sih teknik mengecat tembok kamar yang benar agar hasilnya lebih maksimal? Simak ulasannya berikut ini, ya.
8 Cara Mengecat Tembok Kamar Sendiri
Ada berbagai hal yang perlu diperhatikan sebelum seseorang memutuskan untuk mengecat sendiri tembok kamarnya. Baik itu berkaitan dengan teknik pengecatan maupun produk cat yang digunakan. Dihimpun dari buku 'Cara Mudah Membeli Rumah Idaman untuk Pasangan Muda' oleh Supriyadi Amir, 'Inspirasi Desain Rumah Minimalis Impian' karya Erlita Mega, hingga laman Real Simple, berikut beberapa tahapan mengecat tembok kamar yang dapat menjadi referensi.
1. Pemilihan Warna
Sebelum masuk pada tahap pengecatan terlebih dahulu seseorang perlu mempertimbangkan pemilihan warna yang cocok untuk kamarnya. Memilih warna tembok bisa disesuaikan dengan kepribadian, selera, atau pilihan warna favorit. Tidak jarang, ada sebagian orang yang memilih warna tembok dengan disesuaikan pada warna tembok di area ruangan yang lain.
Misalnya saja saat ada yang tidak begitu menyukai warna-warna mencolok, maka dapat memilih warna netral. Biasanya warna netral bisa dibilang cocok untuk diterapkan pada rumah bertipe minimalis. Warna yang dimaksud adalah di antaranya putih, abu-abu, krem, hingga pastel.
Sebaliknya, saat seseorang lebih suka warna-warna mencolok, maka bisa memilih warna yang dapat memberikan kesan menonjol pada bangunan atau ruangan yang akan dilakukan proses pengecatan. Beberapa warna yang dapat menunjukkan kesan menonjol adalah merah muda, kuning, hijau, hingga biru. Namun demikian, beberapa tingkat warna cat biru atau hijau juga dapat memberikan kesan netral.
2. Perhatikan Kondisi Permukaan Tembok
Selanjutnya, perlu dilakukannya pengecekan terhadap kondisi permukaan tembok. Hal ini menjadi sesuatu yang sangat penting untuk dilakukan karena akan memberikan pengaruh pada hasil pengecatan nantinya. Usahakan agar memeriksa kualitas lapisan plamir atau cat sebelumnya.
Terdapat trik sederhana yang bisa dilakukan untuk memastikan apakah lapisan plamir masih bagus atau tidak kualitasnya. Salah satunya membasahi permukaannya dengan air. Saat permukaan tembok dibasahi dengan air, tunggu beberapa saat agar dapat mengetahui reaksi yang muncul.
Apabila permukaan tembok tersebut muncul gelembung-gelembung di bagian permukaannya, maka menandakan harus dibersihkan atau dikikis terlebih dahulu. Ini dimaksudkan agar hasil cat baru yang akan dioleskan nantinya lebih bagus.
3. Bersihkan Cat Lama
Tak hanya memperhatikan kondisi plamir, cat tembok lama yang masih menempel pada permukaan dinding juga harus ikut dibersihkan. Cara ini dapat dilakukan dengan mengampelas permukaan tembok tersebut untuk memastikan tidak ada lagi cat lama yang masih menempel di bagian atasnya.
Kemudian langkah pengampelasan ini juga dapat dilakukan agar debu-debu dan kotoran yang masih menempel di permukaan tembok ikut dibersihkan. Sebaliknya, ada teknik khusus yang bisa dilakukan apabila sisa cat lama tadi tidak bisa dibersihkan secara maksimal. Salah satu teknik yang patut dipertimbangkan adalah dengan memberikan lapisan plamir yang baru.
Cobalah memberikan satu lapis plamir di permukaan tembok yang masih terdapat sisa-sisa cat lama. Dengan begitu, produk plamir tembok menjadi bahan yang tak kalah penting dari produk cat tembok itu sendiri. Untuk itu, pastikan mengecek daftar kebutuhan bahan-bahan yang diperlukan sebelum mulai melakukan pengecatan.
4. Gunakan Wall Sealer
Sebelum dilakukan proses plamir tembok, terdapat teknik khusus yang melibatkan produk wall sealer. Secara umum, wall sealer merupakan cat dasar yang bisa digunakan sebelum cat utama. Tujuan diberikannya wall sealer ini agar menetralisir Ph semen agar cocok dengan Ph cat yang akan digunakan nantinya.
Selain menetralkan Ph, ada fungsi wall sealer lainnya yang menarik untuk diketahui. Salah satunya adalah agar memperkuat cat yang akan dioleskan pada permukaan dinding. Dengan menggunakan water sealer, diharapkan hasil cat menjadi tidak gampang terkelupas dan warnanya tidak akan mudah mengalami perubahan.
Oleh sebab itulah, sebagian orang biasanya akan mempertimbangkan penggunaan wall sealer. Terutama agar hasil pengecatan tembok bisa bertahan dalam kurun waktu yang lama alias awet.
5. Kandungan Air yang Digunakan
Sebagaimana diketahui, proses pengecatan melibatkan campuran antara produk cat dan juga air. Alih-alih membuat campuran cat dengan tingkat kekentalan yang sesuai keinginan, cobalah untuk mempertimbangkannya dengan baik. Ini dikarenakan kekentalan cat yang dibuat nantinya akan berpengaruh besar terhadap hasil pengecatan permukaan tembok.
Disarankan agar hasil cat bagus bisa menggunakan cat yang tidak terlalu kental. Cobalah untuk menambahkan air sekitar 30-35 persen dari berat cat. Takaran campuran antara cat dan air juga bisa disesuaikan dengan tingkat kepekatan warna.
Cobalah untuk menuliskan atau mengingat-ingat takaran tersebut. Untuk memberikan takaran yang sama pada setiap kali melakukan pencampuran cat dan air, ada baiknya menggunakan wadah khusus yang bisa digunakan berkali-kali. Dengan begitu, diharapkan hasil kekentalan cat tembok kamar yang dihasilkan bisa senada antara bagian yang satu dengan lainnya.
6. Mengawalinya dengan Bagian Tepi
Acapkali seseorang melakukan proses pengecatan dengan memulainya di bagian tengah. Namun demikian, cara tersebut kerap membuat hasil cat tidak merata, terutama di bagian tepi yang mungkin lebih tebal atau tipis. Padahal ada teknik khusus yang bisa dilakukan agar hasil pengecatan lebih merata dengan maksimal.
Salah satunya dengan mengawali bagian tepi terlebih dahulu. Cobalah mengecat bagian tepi atau bagian-bagian lainnya yang sulit dijangkau. Gunakan rol cat apabila diperlukan. Lakukan gerakan sapuan yang panjang dan juga halus saat melakukannya..
Apabila menggunakan kuas cat, maka sebaiknya jangan mengisinya dengan cat terlalu penuh. Ini dimaksudkan agar menghindari tetesan yang tidak diinginkan selama proses pengecatan berlangsung. Sebaliknya, ambil sedikit bagiannya dan sapukan secara perlahan dengan gerakan satu arah. Mulai dari bagian tepi kemudian ke tengah sampai ujung yang lain secara bertahap.
7. Lakukan Pengecatan Lebih dari Sekali
Mengingat area tembok kamar yang begitu luas, mungkin ada sebagian orang yang ingin segera menyelesaikan proses pengecatan. Inilah yang membuatnya bisa jadi memutuskan untuk menyapukan kuas atau rol cat hanya satu kali saja. Padahal sapuan kuas atau rol yang dilakukan hanya sekali dapat membuat hasilnya menjadi kurang terlihat jelas atau pekat.
Sebaliknya, disarankan agar proses pengecatan dilakukan sebanyak 2 sampai 3 kali. Namun demikian, proses tersebut menyita waktu yang tidak sebentar. Ini dikarenakan pada setiap kali menyapukan cat pada tembok, maka perlu menunggu terlebih dahulu lapisan cat tersebut kering.
Barulah setelah itu, bisa dilakukan pengulangan tahap pengecatan. Umumnya, cat bisa kering dalam kurun waktu 3-4 jam saja. Akan tetapi, pada kondisi tertentu waktu cat kering bisa jadi lebih cepat atau justru semakin lama.
8. Membersihkan Alat-alat Cat
Setelah proses pengecatan selesai dilakukan bukan berarti tugas telah berakhir. Malahan ada tahapan lainnya yang perlu untuk segera dilakukan. Tahapan yang dimaksud tentunya adalah membersihkan alat-alat cat. Sebagaimana diketahui, cat memiliki sifat yang mudah kering.
Apabila diperhatikan secara saksama, cat yang menempel pada rol atau kuas akan mengalami proses menjadi keras dalam dalam kurun waktu sebentar. Oleh sebab itulah, sebaiknya rol, kuas, atau wadah yang nantinya akan dipakai kembali segera dicuci setelah proses pengecatan berakhir.
Caranya mudah hanya dengan mencampurkan air hangat dan juga sabun. Cuci rol, kuas, atau wadah sampai bersih. Kemudian usahakan agar alat-alat tersebut kering sebelum digunakan kembali. Saat masih ada sisa cat yang ingin digunakan di kemudian hari, pastikan menyimpannya dalam wadah tertutup rapat. Kemudian tempatkan wadah tersebut di dalam suhu ruangan yang tidak terkena sinar matahari secara langsung.
Itulah tadi rangkuman cara mengecat tembok kamar sendiri yang benar agar rapi dan juga awet. Semoga informasi ini membantu.
(par/par)
Komentar Terbanyak
Birdha Diduga Aniaya Driver di Godean Ternyata Bukan Mas-mas Pelayaran
1 Warga Lempuyangan Bertahan Bakal Gugat PT KAI soal Status Aset Tanah
Forum Ojol Yogyakarta Buka Suara soal Ricuh Massa Driver di Godean