UGM Serahkan Jenazah 2 Mahasiswa KKN Korban Speedboat Terbalik ke Keluarga

UGM Serahkan Jenazah 2 Mahasiswa KKN Korban Speedboat Terbalik ke Keluarga

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Rabu, 02 Jul 2025 11:59 WIB
Pihak UGM memberikan keterangan soal insiden perahu terbalik yang tewaskan dua mahasiswa UGM di Maluku Tenggara, Rabu (2/7/2025).
Pihak UGM memberikan keterangan soal insiden perahu terbalik yang tewaskan dua mahasiswa UGM di Maluku Tenggara, Rabu (2/7/2025). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja
Sleman -

Dua mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) tewas dalam insiden speedboat terbalik saat mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Maluku Tenggara. Hari ini jenazah dipulangkan ke daerah asalnya.

Adapun korban meninggal yakni Septian Eka Rahmadi mahasiswa FT UGM dan Bagus Adi Prayogo mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM.

Wakil Rektor UGM Arie Sujito menjelaskan, dalam insiden itu Septian Eka sempat berenang menuju pesisir. Namun, Almarhum meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit. Sementara jenazah Bagus yang sebelumnya hilang ditemukan warga pada malam harinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Septian Eka dinyatakan meninggal saat perjalanan ke RSUD Karel Sadsuitubun. Sedangkan jenazah Bagus ditemukan malam harinya," jelas Arie saat konpres di Ruang Fortakgama UGM, Rabu (2/7/2025).

Sementara itu, jenazah keduanya diterbangkan ke rumah duka pada hari ini. Jenazah Septian Eka ke Sumbawa Besar, NTB, sementara Bagus diterbangkan ke Bojonegoro, Jawa Timur.

ADVERTISEMENT

"Hari ini sudah berproses di bandara dan akan diserahkan ke keluarga masing-masing dan dikawal oleh Kagama maupun UGM," ujarnya.

Arie juga menjelaskan kronologis kejadian tersebut. Menurutnya kecelakaan terjadi saat para mahasiswa sedang mengerjakan tugasnya dalam kegiatan KKN.

"Peristiwa tersebut ini terjadi sekitar 13.30 WIT ketika sebuah speedboat yang mengangkut 12 orang, yang terdiri dari 7 mahasiswa UGM dan 5 warga terbalik akibat hantaman ombak setinggi 2,5 meter," kata Arie.

Rombongan tersebut mengangkut pasir dari Pulau Wahr kembali ke Desa Debut.

"Rombongan saat itu dalam rangka mengangkut pasir dalam pembangunan tempat pembuatan sampah di TPS setempat sebagai bagian kegiatan PPM," ujarnya.

Arie mewakili kampus juga turut mengucapkan duka cita atas insiden ini. Pihak kampus juga akan melakukan evaluasi atas kejadian tersebut.




(ahr/ahr)

Hide Ads