Ganjar Punguti Sampah di Jogja, Walkot Hasto Ngaku Malu

Ganjar Punguti Sampah di Jogja, Walkot Hasto Ngaku Malu

Adji G Rinepta - detikJogja
Minggu, 29 Jun 2025 13:12 WIB
Eks Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo punguti sampah di Lapangan Minggiran Kota Jogja, Minggu (29/6/2025).
Eks Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo punguti sampah di Lapangan Minggiran Kota Jogja, Minggu (29/6/2025). (Foto: Adji G Rinepta/detikJogja)
Jogja -

Dalam dua hari terakhir, eks Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo tampak memunguti sampah di dua titik di Kota Jogja. Menanggapi hal itu, Wali Kota Jogja Hasto Wardoyo mengaku malu dan merasa dikritik dengan tajam oleh Ganjar.

Ganjar tampak turun langsung memunguti sampah di bantaran Sungai Code di sekitar Jembatan Sardjito hingga Jembatan Gondolayu bersama gerakan warga pada Sabtu (28/6/2025).

Kemudian pagi ini (29/6), Ganjar kembali memunguti sampah di kota Jogja. Kali ini ia bersepeda keliling Jogja sambil memunguti sampah. Kemudian dilanjut bersih-bersih lapangan Minggiran Kota Jogja bersama komunitas sepeda ontelnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya mendorong agar mereka selalu menjaga kebersihan, punya perilaku bersih, dan tidak nyampah. Kita mulai aksi yang kecil-kecil agar perilaku kita tidak nyampah," terangnya saat ditemui di Lapangan Minggiran Jogja, Minggu (28/6/2025).

"Kemarin kita dengan Pak Wali Kota bersih-bersih Sungai Code, kita ingin agar ini bisa terus berjalan, mungkin bisa jadi agenda rutin," sambung Ganjar.

ADVERTISEMENT

Menanggapi agenda Ganjar itu, Walkot Jogja Hasto mengaku merasa tertampar dan mengganggap itu sebagai kritik tajam terhadapnya. Ia bahkan mengaku malu karena masih banyak sampah berserakan di Kota Jogja.

"Bagi saya ini sebuah kritik ketika banyak pesepeda datang ke kota Jogja, bersama Pak Ganjar, sambil jalan sambil ngambil sampah itu kan bagi saya itu kritik yang tajam," ujar Hasto saat ditemui di lapangan Minggiran, hari ini.

"Ini sebagai suatu kritik yang berat dan besar bagi kami, Kota Jogja masih banyak sampah maka seharusnya kita itu malu. Memang Kota Jogja harus terus mendapatkan suatu kritik dan kita semangat untuk terus menciptakan kota yang bersih," tegasnya.

Eks Bupati Kulon Progo itu menambahkan, Satgas Sungai atau Ulu-Ulu yang dimiliki Kota Jogja jumlahnya masih terbatas, sehingga upaya membersihkan sungai harus dioptimalkan melalui gerakan bersama masyarakat.

"Orang sudah sejak dulu buang ke sungai tapi dengan dibersihkan sungai kita berharap orang itu merasa enggak nyaman, itu aja," terang Hasto.

"Kita akan lihat lagi berapa kemampuan anggaran Pemkot untuk menambah Ulu-Ulu, karena jumlahnya sekarang terbatas. Jadi mari kita jaga kebersihan, tidak buang sampah sembarangan, apalagi ke sungai," imbuhnya.

Hasto menyebut, Pemkot Jogja bersama pelajar dan mahasiswa akan kembali menyisir Sungai Code untuk bersih-bersih sampah pada 5 Juli mendatang.

"Kami akan mengikuti apa yang sudah dicontohkan Pak Ganjar. Pak Ganjar mencontohkan bahwa dengan gotong royong bisa, 5 Juli nanti dikerahkan anak muda dan warga untuk ke sungai lagi gotong royong, sementara Sungai Code," pungkasnya.

Sampah Meningkat Saat Libur Sekolah

Sementara itu, Hasto memprediksi produksi sampah Kota Jogja saat periode libur sekolah mencapai 300 ton per hari. Untuk itu, Pemkot Jogja telah menyiapkan beragam siasat agar sampah tersebut bisa teratasi.

Hasto bilang di hari biasa dalam konfisi normal, produksi sampah harian di Kota Jogja kisaran 260 ton perhari. Pada kondisi liburan seperti sekarang lonjakan tonase sampah signifikan menjadi sebuah keniscayaan.

"Biasanya 260 ton tapi keadaan seperti ini bisa mencapai 300 ton. Di Malioboro sehari hanya 10 ton, dalam kondisi seperti ini bisa jadi 2 kali lipat 15-20 ton di jalanan," jelasnya.

"Warung-warung itu sumber sampah produksi sampah menjadi tambahan sampah yang berlebih pada saat liburan," sambung Hasto.

Sebagai informasi, Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Jogja memprediksi 400 ribuan wisatawan akan berlibur ke Kota Jogja sepanjang periode 23 Juni-12 Juli 2025.

Bak pisau bermata dua, Hasto bilang, kota Jogja sebagai destinasi liburan favorit harus menanggung konsekuensi banyaknya sampah yang timbul dari aktivitas wisata.

"Tapi kami senang tanpa pengunjung yang banyak begini maka Kota Joga kurang produktif, maka dengan pengunjung yang banyak, hotel yang penuh itu menjadi harapan bagi masyarakat kota Jogja meskipun kemacetan bisa terjadi di mana-mana," ujarnya.

Hasto melanjutkan, pihaknya pun telah menyiapkan beragam siasat guna mengatasi sampah-sampah para pelancong ini. Mulai dari penambahan Sumber Daya Manusia (SDM) hingga armada.

"Kita lebihkan armada truk itu, kita tambah pada musim libur ini, kita siagakan. Jam 5.00 pagi sopir truk sudah jalan. Kemudian, pasukan kuning juga ditambah," pungkas Hasto.




(aku/aku)

Hide Ads