Iran Ancam Serang Pangkalan Militer AS di Timur Tengah

Internasional

Iran Ancam Serang Pangkalan Militer AS di Timur Tengah

Rita Uli Hutapea - detikJogja
Senin, 23 Jun 2025 12:25 WIB
An overview of the Diego Garcia military base on the Chagos Archipelago in the Indian Ocean, where four heavy bombers were stationed on June 16 at the US-UK military base. (Planet Labs/AFP)
Empat pesawat pengebom AS terlihat di landasan pangkalan Diego Garcia di Samudra Hindia. Foto: Planet Labs/AFP
Jogja -

Setelah mendapat serangan udara besar-besaran, pemerintah Iran mengancam bahwa target serangan pembalasannya bisa jadi pangkalan-pangkalan militer Amerika Serikat di Timur Tengah.

Dilansir detikNews dari kantor berita AFP, seorang penasihat pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, Ali Akbar Velayati, mengatakan pangkalan-pangkalan militer yang digunakan oleh pasukan AS dapat diserang sebagai pembalasan.

Hal itu disampaikan setelah serangan udara besar-besaran, yang menurut AS telah menghancurkan program nuklir Iran, meskipun beberapa pejabat memperingatkan bahwa tingkat kerusakannya tidak jelas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setiap negara di wilayah tersebut atau di tempat lain yang digunakan oleh pasukan Amerika untuk menyerang Iran akan dianggap sebagai target yang sah bagi angkatan bersenjata kami," kata Ali Akbar Velayati dalam sebuah pesan yang disiarkan kantor berita resmi Iran, IRNA, seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (23/6/2025).

"Amerika telah menyerang jantung dunia Islam dan harus menunggu konsekuensi yang tidak dapat diperbaiki," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu Presiden AS Donald Trump mendesak Iran mengakhiri konflik setelah AS melancarkan serangan mendadak di situs pengayaan uranium bawah tanah di Fordo, bersama dengan fasilitas nuklir di Isfahan dan Natanz.

Dalam jumpa pers Pentagon sebelumnya, Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengatakan bahwa program nuklir Iran telah "hancur," sambil menambahkan bahwa operasi itu "tidak menargetkan pasukan Iran atau rakyat Iran."

Jenderal AS, Dan Caine, yang berdiri di samping Hegseth mengatakan bahwa meski "terlalu dini" baginya untuk menentukan tingkat kerusakan, "penilaian kerusakan pertempuran awal menunjukkan bahwa ketiga lokasi mengalami kerusakan dan kehancuran yang sangat parah."

Sedangkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan serangan militer negaranya akan "berakhir" setelah tercapainya tujuan untuk menghancurkan kemampuan nuklir dan rudal Iran.

"Kami sangat, sangat dekat untuk menyelesaikannya," ujar Netanyahu kepada wartawan.

Adapun Presiden Iran Masoud Pezeshkian bersumpah bahwa Amerika Serikat akan "menerima balasan" atas serangan tersebut.




(dil/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads