5 Fakta Ledakan di SPBU Gedong Tengen Jogja

Round-Up

5 Fakta Ledakan di SPBU Gedong Tengen Jogja

Tim detikJogja - detikJogja
Rabu, 28 Mei 2025 08:00 WIB
SPBU Gedong Tengen Jogja sempat kebakaran dan kini digaris polisi, Selasa (27/5/2025).
SPBU Gedong Tengen Jogja sempat kebakaran dan kini digaris polisi, Selasa (27/5/2025). Foto: Adji G Rinepta/detikJogja
Jogja -

Ledakan berujung kebakaran terjadi di SPBU 44.552.14 Gedong Tengen, Jalan Letjen Suprapto, Pringgokusuman, Kota Jogja, Selasa (27/5) kemarin siang. Sebanyak delapan orang mengalami luka akibat kejadian itu.

Kronologi

Area Manager Comm, Rel, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Taufiq Kurniawan menjelaskan awal mula kejadian ini berawal dari satu dispenser BBM yang mengalami kendala.

"Pukul 7.00 pagi ada konsumen motor yang hendak mengisi BBM sejumlah Rp 50 ribu. Namun ketika mencapai nominal Rp 32 ribu mendadak mesin macet dan tidak berfungsi sebagai mana mestinya," jelas Taufiq melalui keterangannya, Selasa (27/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena kerusakan itu, pihak SPBU kemudian menyetop operasional satu dispenser tersebut. Selanjutnya, petugas SPBU memanggil teknisi untuk memperbaiki. Menurut Taufiq, teknisi baru datang sekitar pukul 11.30 WIB.

Taufiq mengatakan, proses perbaikan itu didampingi pengawas SPBU.

ADVERTISEMENT

"Proses perbaikannya didampingi pengawas SPBU. Sekitar pukul 13.10 WIB, mungkin pada saat pengecekan dan memperbaiki pompa hisap tersebut itu ada percikan api yang mengakibatkan adanya api dan asap," ungkap dia.

"Saat kejadian (kebakaran), petugas SPBU langsung menggunakan alat pemadam api yang ada di SPBU untuk memadamkan dan menelepon pemadam kebakaran," sambung Taufiq.

Taufiq bilang, SPBU Gedong Tengen masih menggunakan teknologi lama yang memerlukan pompa hisap untuk menyedot BBM dari tangki BBM ke dispenser. Karena lokasi pompa hisap ini berdekatan dengan kantor SPBU, kebakaran yang terjadi menyebabkan ada material kantor yang mengenai dua korban.

"Ada 2 korban ya, yaitu teknisi dan pengawas, dua-duanya dirujuk ke RS terdekat," terangnya.

Lebih lanjut Taufiq menyampaikan, usai kejadian pihaknya langsung berkoordinasi dengan kepolisian untuk melakukan investigasi mencari penyebab pasti kebakaran ini. SPBU Gedong Tengen untuk sementara berhenti beroperasi.

"Kami langsung berkoordinasi dengan kepolisian setempat untuk memproses lebih lanjut dan melakukan penelitian mengenai penyebab kejadian. Saat ini penyebab kejadian masih dalam proses investigasi," pungkasnya.

Kesaksian Korban

Salah satu saksi, Arrofat, warga Sosrowijayan mengatakan saat kejadian ia tengah mengantre untuk mengisi bensin motornya. Menurutnya, ledakan tiba-tiba terjadi dan ia pun jatuh terpental dari motor.

"Saya tahunya api sudah besar, meledak, saya mental, dah ndak tahu," jelas Arrofat saat dijumpai di dekat lokasi kejadian.

"Saya jatuh, langsung lari, motor tinggal di dalam. Mental sekitar 5-10 meteran, cuma lecet aja," ujarnya.

8 Korban Luka

Kebakaran di SPBU Gedong Tengen menyebabkan delapan orang luka-luka. Bahkan satu korban yang mengalami luka bakar harus dirujuk ke RS PKU Muhammadiyah.

Kepala Puskesmas Gedong Tengen, Tri Kusumo Bawono, mengatakan korban yang dirawat di Puskesmas Gedong Tengen rata-rata merupakan warga sekitar dan pembeli bensin saat kejadian.

"Korbannya mulai dari pegawai, pembeli bensin, sebagian warga yang rumahnya rusak. Rata-rata luka sobek kena pecahan kaca," jelasnya saat dijumpai di lokasi kejadian, Selasa (27/5).

Sedangkan satu korban yang merupakan karyawan SPBU mengalami luka cukup parah hingga harus dirujuk di RS PKU Muhammadiyah. Namun ia mengatakan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

"Yang luka bakar celananya sampai sobek, tapi masih sadar," terang Tri.

Sementara itu, Public Safety Center (PSC) 119 DIY juga mengonfirmasi ada delapan korban. Petugas PSC 119 DIY, Krisma Triyantoko, mengatakan dari delapan korban itu dua orang sudah diidentifikasi sebagai pembeli.

"Ada 6 korban (belum terdata), yang 2 pembeli, jadi totalnya 8. Terus 1 ditangani di tempat, yang 1 dirujuk di PKU Muhammadiyah, luka bakar," jelasnya saat dijumpai di lokasi kejadian, Selasa (27/5).

"(Satu korban luka bakar) Belum tahu (keparahan luka bakarnya)," sambung Krima.

Selain satu orang yang mengalami luka bakar itu, kata Krisma, korban lainnya terkonfirmasi mengalami luka ringan dan ditangani di Puskesmas Gedong Tengen.

"Yang di Puskesmas rata-rata luka ringan, tapi ada yang luka robek. Infonya kena pecahan kaca," paparnya.

Berikut daftar korban:

  1. Budi Santoso (karyawan) : 3 Jahitan di Kepala
  2. ⁠Titik (Pegawai Kantin): 1 Jahitan di Kaki
  3. ⁠Tri W (karyawan): 3 Jahitan di Kepala
  4. ⁠Sujani (Pembeli): Luka bakar grade I
  5. ⁠Sunarto (Karyawan): Luka bakar grade II, sesak napas, rujuk RS PKU Muhammadiyah Kota Jogja
  6. ⁠Adrian (karyawan): Luka lecet di tangan
  7. ⁠Candra (Tetangga POM): Luka lecet di kepala
  8. ⁠Faizol (Pembeli): Luka lecet di kaki, nyeri pinggang karena terpental

Dampak ke Bangunan Sekitar

Salah satu saksi, Kepala KUA Gedong Tengen, Nurroheni mengatakan sempat ada getaran seperti gempa saat kejadian.

"Sebelum terjadi ledakan itu ada seperti gempa, kemudian tidak selang lama ada ledakan," jelasnya saat ditemui di kantor KUA Gedong Tengen, Selasa (27/5).

Akibatnya ada beberapa keretakan pada bangunan kantor KUA.

"Kerusakannya tembok di teras ada keretakan, beberapa dinding juga retak, ada genteng yang mengkap, plafon di lantai dua ada beberapa titik turun, kemudian lampu pada rusak," urai Nurroheni.

Sebagai informasi, di dekat SPBU Gedong Tengen terdapat KUA Kemantren Gedong Tengen yang tepat berada di sebelah SPBU. Kemudian juga ada Puskesmas Gedong Tengen dan SD Negeri Gedong Tengen.

Kepala SDN Gedong Tengen, Dianing Kurniastuti mengatakan akibat ledakan itu dua kaca di ruang perpustakaan pecah. Juga beberapa plafon di lantai dua jebol.

"Yang pecah di perpustakaan, juga ada plafon yang mendelong, kalau ruang kelas aman semua," jelasnya saat ditemui di SDN Gedong Tengen.

Dian menjelaskan tidak ada korban dalam kejadian ini. Namun untungnya saat kejadian sudah tidak ada kegiatan di sekolah dan para murid sudah pulang.

"Kebetulan anak kami sedang asesmen akhir semester, sehingga pulangnya lebih awal. Bahkan mungkin anak-anak tidak tahu kejadian ini karena mereka sudah sampai di rumah," jelasnya.

Sedangkan di Puskesmas Gedong Tengen, Kepala Puskesmas, Tri Kusumo Bawono menjelaskan tak ada kerusakan bangunan yang berarti. Namun, menurutnya, kepanikan sempat terjadi saat kejadian.

"Untungnya sudah di luar jam layanan, kami menunggu proses menyelesaikan pekerjaan," jelas Tri ditemui di lokasi kejadian kebakaran.

"Atap bangunan puskesmas itu rontok, awalnya dikira petasan, terus atap rontok itu terus pada lari," sambungnya.

Selain itu, Hotel Shafira yang terletak di seberang SPBU mengalami kerusakan yang cukup banyak akibat ledakan ini, sebagian kaca di hotel pecah padahal kaca tersebut terbilang cukup tebal.

"(Saat ledakan) Saya posisi di sini, terus ada suara meledak itu, kaca tiba tiba pecah, keras sekali (ledakannya)," jelas salah satu karyawan hotel, Suryatno saat ditemui di Hotel Shafira.

Akibat ledakan ini, Suryatno bilang, mengakibatkan hampir seluruh kaca di bagian depan hotel pecah. Serta ada beberapa kaca kamar di lantai dua yang juga pecah.

"Kamar di lantai dua ada yang pecah kacanya juga, kalau kamar-kamar belum tahu (jumlah kaca pecah)," paparnya.

"Kalau yang di depan ya ini, hampir semua, padahal kacanya tebal," jelas Suryatno.

Polisi Selidiki

Sementara itu, Wakapolresta Jogja AKBP Rudi Setiawan mengaku belum bisa berkomentar banyak atas kejadian ini. Pasalnya, pemeriksaan masih dilakukan.

"Kita masih dalami, belum berani menyampaikan," ujar Rudi di lokasi kejadian.

"Ini kebakaran kan minyak ya, takutnya kan, masa jenis air kan lebih tinggi dari minyak. Nah tadi ada (petugas) Pertamina masuk saya bilang, tolong pastikan api sudah padam. Kita juga belum berani masuk sana," pungkasnya.



(rih/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads