8 Cara Menghilangkan Bau Kencing dan Kotoran Kucing di Sekitar Rumah

8 Cara Menghilangkan Bau Kencing dan Kotoran Kucing di Sekitar Rumah

Anindya Milagsita - detikJogja
Minggu, 25 Mei 2025 11:59 WIB
ilustrasi kucing
Ilustrasi kucing. Foto: Unsplash @ejleusink
Jogja -

Kucing dikenal sebagai hewan peliharaan yang dapat dilatih untuk membuang air kecil dan besar pada kotak pasir yang disediakan oleh pemiliknya. Namun demikian, pada kondisi tertentu kucing juga bisa kencing atau buang kotoran sembarangan yang meninggalkan aroma tidak sedap di sekitar rumah. Bagaimana cara menghilangkannya?

Diungkap dalam buku '242 Tips Merawat Binatang Kesayangan' oleh Tim Penulis PS, bahwa kucing yang kencing sembarangan biasanya melakukannya karena sebab tertentu. Satu di antaranya yang paling sering adalah guna menandai wilayahnya. Kucing melakukan spraying atau menyemprotkan sedikit air kencingnya agar memberikan tanda bahwa lokasi tersebut merupakan wilayah mereka.

Sementara itu, dalam 'Majalah Cat And Dog Edisi 6 (Juni-Juli 2016)' dijelaskan bahwa kucing yang buang kotoran sembarangan terkadang adalah kucing-kucing yang dilepas di luar kandang. Mereka kemungkinan melakukannya karena tidak adanya kotak pasir atau tanah yang bisa digunakan untuk mengubur kotorannya. Ini dikarenakan kucing memiliki insting alami berupa mengubur kotorannya dengan pasir atau tanah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlepas dari itu semua, kondisi kencing dan kotoran kucing yang tentu merepotkan manusia di sekitarnya. Baik itu pemilik kucing secara langsung atau justru orang lain yang tidak memelihara kucing. Nah, bagi detikers yang turut dibuat penasaran dengan cara menghilangkan bau kencing dan kotoran kucing yang mungkin masih terhirup meski sudah dibersihkan, ada beberapa tips yang bisa dilakukan. Simak ulasannya berikut ini, ya.

8 Cara Menghilangkan Bau Kencing dan Kotoran Kucing

Dihimpun dari buku 'Rahasia Cara Melatih Kucing Anda Di Rumah' oleh Tri Bagas B hingga laman PetMD dan WebMD, berikut beberapa cara menghilangkan bau kencing dan kotoran kucing secara efektif.

ADVERTISEMENT

1. Temukan Noda Menempel

Salah satu cara terbaik dalam menghilangkan bau kencing atau kotoran kucing adalah dengan menemukan sumber dari aroma tersebut muncul. Biasanya tanpa disadari oleh orang di sekitarnya, ada noda-noda air kencing kucing yang sudah mengering. Bukan hanya itu saja, noda bekas kotoran kucing yang tidak dibersihkan dengan baik juga kemungkinan akan berkerak dan masih meninggalkan aroma tertentu.

Cobalah untuk menemukan noda tersebut dengan mendeteksi aroma yang biasanya semakin dekat dengan sumbernya, maka aroma yang tercium akan semakin pekat. Saat sudah berhasil menemukan noda bekas kucing buang air, maka dapat dilakukan pembersihan dengan baik. Pembersihan dapat dilakukan dengan berulang kali untuk memastikan tidak ada noda yang tertinggal, sehingga aroma tersebut bisa hilang.

2. Gunakan Sampo Karpet

Selanjutnya, menghilangkan bau kencing dan kotoran kucing juga bisa dilakukan dengan menggunakan sampo karpet. Dikatakan bahwa sampo karpet dikenal sangat baik untuk membersihkan berbagai noda bekas urin. Alih-alih menggunakan detergen biasa, cobalah mempertimbangkan untuk menggunakan produk ini.

Sampo karpet dianggap memiliki komponen yang tidak hanya mampu membersihkan, tapi juga menghilangkan noda hingga aroma yang ditinggalkan oleh urin. Tidak terkecuali urin kucing yang mungkin menempel pada karpet, sprei kasur, hingga barang-barang lainnya di sekitar rumah.

3. Hindari Produk Berbahan Amonia

Seperti yang diketahui amonia dikenal sebagai cairan yang akan memicu aroma menyengat. Meskipun tidak berwarna, cairan ini justru mengeluarkan aroma yang khas saat dihirup. Sebagian produk pembersih rumah tangga tidak jarang berbahan dasar amonia. Alih-alih memilihnya sebagai penghilang bau kencing kucing atau noda bekas kotorannya, ada baiknya untuk menghindarinya.

Mengapa demikian? Alasannya karena amonia justru membawa aroma yang mirip dengan urin. Bukannya membuat kucing menjauh dari lokasi adanya noda urin atau kotoran yang sudah dibersihkan, kemungkinan besar mereka justru akan datang kembali. Inilah yang membuat pembersih berbahan amonia tidak disarankan.

4. Gunakan Pembersih Aroma Jeruk

Bagi sebagian orang aroma jeruk memberikan sensasi yang menyegarkan saat dihirup. Namun, siapa sangka kalau ternyata hal itu justru berlaku sebaliknya bagi kucing. Aroma jeruk yang terdapat pada produk pembersih atau pengharum ruangan justru dianggap tidak begitu menarik bagi hewan yang satu ini.

Oleh sebab itu, tidak ada salahnya mempertimbangkan pembersih dengan aroma jeruk. Diharapkan cara ini dapat meminimalisir kucing kembali buang air kencing atau kotoran sembarangan di sekitar rumah kita.

5. Larutan Soda Kue dan Cuka

Selain menggunakan produk pembersih yang mudah dijumpai di pasaran, terdapat juga cara alami menghilangkan bau kencing kucing atau bekas kotoran hewan ini. Salah satunya dengan membuat sendiri larutan soda kue yang dicampur dengan cuka. Larutan soda kue dan cuka memiliki kandungan asam yang mampu menetralkan garam alkali.

Biasanya garam alkali tersebut dapat terbentuk oleh noda kencing atau kotoran kucing yang mengering. Larutan soda kue dan cuka yang diberi air ini bisa digunakan tidak hanya membersihkan lantai saja, tapi juga dinding. Gunakan kain untuk membersihkannya atau semprotkan secara berkala agar dapat menetralisir baunya.

6. Gunakan Produk Berbahan Enzim

Alih-alih memakai produk pembersih dengan bahan amonia, cobalah mempertimbangkan penggunaan produk berbahan enzim. Dijelaskan bahwa pembersih berbahan dasar enzim dinilai lebih ampuh menghilangkan aroma yang ditinggalkan dari bekas urin atau kotoran yang menempel di bagian rumah atau lingkungan sekitar tempat tinggal.

Alasannya karena enzim yang terkandung di dalam produk pembersih dapat bekerja dengan cara memecah asam dalam cairan yang dikeluarkan oleh kucing. Hal tersebut membuat bau yang dihasilkan akan hilang.

7. Pakai Sinar Ultraviolet

Sebagian orang mungkin sudah berusaha membersihkan bagian noda kencing atau kotoran yang ditinggalkan kucing, tapi masih tetap mencium aroma tak sedap. Kemungkinan ada lokasi tertentu yang justru tidak disadari masih menyimpan cairan yang mengering. Oleh sebab itu, agar dapat memudahkan dalam menandainya cobalah untuk memakai sinar ultraviolet.

Dijelaskan bahwa sinar ultraviolet mampu menemukan noda yang tidak terlihat. Saat dinyalakan dan disorot pada lokasi tertentu nantinya, sinar ultraviolet akan bersinar ketika ada cairan urin atau bekas kotoran kucing. Meskipun dalam kondisi gelap, sinar ultraviolet akan tetap bersinar saat menangkap noda tersebut.

8. Berkonsultasi pada Dokter Hewan

Apabila masih menemukan noda-noda bekas kencing atau kotoran kucing di sekitar rumah, jangan ragu berkonsultasi pada dokter hewan. Terutama apabila kucing-kucing yang melakukannya adalah hewan peliharaan kita. Hal ini dilakukan agar mengetahui penyebab yang pasti alasan di balik kucing kita melakukannya.

Sebagai profesional, nantinya dokter hewan akan mengetahui penyebab dan cara mengatasi berdasarkan diagnosa yang diberikan pada kucing tersebut. Entah itu disebabkan oleh stres, mengalami gangguan kesehatan tertentu, hingga alasan lainnya. Dengan begitu, aroma tak sedap yang dihasilkan oleh perilaku kucing suka kencing atau buang kotoran sembarangan diharapkan bisa menghilang secara berkala.

Demikian tadi rangkuman mengenai cara menghilangkan bau kencing kucing lengkap dengan aroma kotoran yang masih tertinggal. Semoga membantu.




(par/par)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads