Nasabah BUKP Kulon Progo Sambat Tak Bisa Tarik Uang, Nilainya Capai Rp 2,4 M

Nasabah BUKP Kulon Progo Sambat Tak Bisa Tarik Uang, Nilainya Capai Rp 2,4 M

Jalu Rahman Dewantara - detikJogja
Selasa, 22 Apr 2025 10:33 WIB
Nasabah membuat aduan di posko pengaduan BUKP Karangwuni, Wates, Kulon Progo, Selasa (22/4/2025).
Nasabah membuat aduan di posko pengaduan BUKP Karangwuni, Wates, Kulon Progo, Selasa (22/4/2025). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja
Kulon Progo -

Puluhan nasabah Badan Usaha Kredit Pedesaan (BUKP) Daerah Istimewa Yogyakarta di Kulon Progo, tak bisa menarik uang tabungan dan deposito dengan total mencapai Rp 2,4 miliar. Mereka pun membangun posko aduan untuk menindaklanjuti hal tersebut.

Posko aduan ini dibangun oleh para nasabah di Wates, Kulon Progo. Kehadiran posko untuk menghimpun para nasabah yang mengalami nasib serupa.

"Tujuan pendirian untuk mengumpulkan seluruh nasabah BUKP Wates yang mengalami nasib sama, yakni kesulitan menarik dana tabungan ataupun deposito. Total saat ini ada 78 nasabah dengan dana tertahan Rp 2,4 miliar. Kami meminta solusi," ucap Pendamping Posko Aduan Nasabah BUKP Wates, Nasib Wardoyo, saat ditemui wartawan di lokasi posko, Karangwuni, Wates, Selasa (22/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nasib menerangkan polemik ini sudah berlangsung sejak 2020. Saat itu sejumlah nasabah kesulitan mencairkan tabung dan deposito dari BUKP. Kondisi ini berlanjut hingga sekarang.

"Setiap mau ambil tidak bisa. Kami malah diminta bersabar tanpa alasan yang jelas," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Oleh sebab itu, pihaknya meminta BUKP segera mengembalikan tabungan dan deposito milik nasabah yang masih tertahan. "Kami hanya minta uang bisa kembali," tegasnya.

Salah satu nasabah BUKP, Andri, mengaku punya simpanan dana sebesar Rp 50 juta di BUKP. Andri sudah berupaya mencairkan dana tersebut, tapi tak kunjung berhasil hingga saat ini.

"Ada kalau Rp 50 juta, sementara suku bunga setiap tahunnya Rp 300 ribu per bulan. Sudah jatuh tempo, setiap diutangi mbulet (tidak ada kejelasan)," ujarnya.

Andri berharap BUKP bisa mencairkan dana miliknya. Sebab, dana itu mau digunakan untuk modal usaha. "Harapannya bisa segera dicairkan untuk modal usaha," ucapnya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak BUKP DIY belum memberikan keterangan.




(apu/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads