12 Tips Mengadopsi Kucing Liar, Perlu Diperhatikan Sebelum Merawatnya di Rumah

12 Tips Mengadopsi Kucing Liar, Perlu Diperhatikan Sebelum Merawatnya di Rumah

Anindya Milagsita - detikJogja
Kamis, 10 Apr 2025 13:14 WIB
Kucing liar
Kucing liar. (Foto: Akira/Unsplash)
Jogja -

Bagi sebagian orang pengalaman memelihara kucing menjadi hal yang cukup memicu rasa penasaran, terutama keputusan untuk mengadopsi kucing liar. Sebagai panduan bagi para pemula, artikel ini akan menguraikan berbagai tips mengadopsi kucing liar.

Dikutip dari buku 'All About Cat' oleh Muhammad A Suwed, dkk., dapat diketahui bahwa kucing liar memiliki perbedaan perilaku dibandingkan dengan kucing rumahan. Salah satu hal yang paling terlihat adalah kucing liar yang cenderung lebih suka hidup menyendiri dan tidak begitu bersahabat dengan manusia.

Oleh karenanya, perawatan kucing liar memiliki perbedaan yang cukup besar apabila dibandingkan dengan kucing rumahan yang telah lama tinggal bersama manusia. Inilah yang membuat tips mengadopsi kucing liar perlu diperhatikan bagi setiap orang, terutama mereka yang baru pertama kalinya akan merawat kucing liar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penasaran ingin tahu bagaimana tips mengadopsi kucing liar? Simak uraian penjelasannya berikut ini, ya.

12 Tips Mengadopsi Kucing Liar

Dihimpun dari laman SPCA of Northern Virginia, Cats Protection, PetMD, hingga Bow Wow Meow, berikut beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan saat mengadopsi kucing liar di rumah.

ADVERTISEMENT

1. Menyiapkan Selimut dan Keranjang Kucing

Saat menemukan kucing liar yang ingin diadopsi sebagai hewan peliharaan di rumah, seseorang harus menyiapkan selimut dan keranjang terlebih dahulu. Dua peranti tersebut diperlukan agar dapat memudahkan dalam memindahkan kucing liar tersebut ke rumah.

Cobalah untuk mendekati kucing liar dengan hati-hati dan menutup tubuhnya dengan selimut. Kemudian masukkan mereka ke keranjang khusus kucing yang mampu menjaga mereka tetap aman. Cara ini juga perlu dilakukan agar membuat kucing tetap tenang.

2. Membawanya ke Dokter Hewan

Sebelum diadopsi oleh seseorang, kucing liar menghabiskan hidupnya secara bebas. Inilah yang membuat kondisi kesehatan mereka lebih rentan dibandingkan dengan kucing rumahan yang telah dirawat oleh manusia. Hal inilah yang membuat, sebelum membawa kucing liar ke rumah pastikan untuk memeriksakan kesehatan mereka ke dokter hewan.

Terutama bagi para pemilik kucing yang sebelumnya telah memiliki kucing lain di rumah. Dikhawatirkan kucing liar membawa penyakit yang bisa menularkan ke kucing yang lain. Tindakan preventif ini diharapkan dapat mendukung kesehatan kucing liar sebagai hewan peliharaan secara keseluruhan.

3. Pastikan Kucing Tidak Memiliki Tuan

Selanjutnya, penting untuk diingat sebelum mengadopsi kucing liar adalah dengan memastikan kucing tersebut tidak memiliki tuan. Mengapa demikian? Alasannya tidak jarang kucing liar yang ditemukan di tempat-tempat tertentu rupanya adalah kucing rumahan yang mungkin tersesat atau menghilang dari rumahnya.

Oleh karena itu, mereka cenderung terlihat seolah-olah seperti kucing liar, padahal bukan. Salah satu ciri yang bisa dilihat pada kucing bertuan adalah adanya kalung yang terikat di leher atau tubuh mereka yang cenderung terawat.

4. Sediakan Makanan dan Minuman yang Cukup

Tips pertama yang bisa dilakukan saat mengadopsi kucing liar adalah memastikan kebutuhan makanan dan minuman mereka tercukupi. Kucing liar adalah makhluk hidup yang tetap membutuhkan asupan makanan dan minuman agar dapat bertahan hidup.

Oleh karenanya, sebagai pemilik yang telah mengadopsi kucing liar, orang yang bersangkutan memiliki tanggung jawab untuk menyediakan makanan dan minuman bagi hewan peliharaannya. Pastikan menyediakan makanan yang aman bagi kucing. Baik itu makanan khusus kucing atau jenis makanan lainnya yang mampu mencukupi asupan nutrisi.

5. Memasang Tanda Kepemilikan

Setelah kucing liar telah diadopsi, cobalah untuk memasang tanda kepemilikan pada tubuh mereka. Ini perlu dilakukan agar menandai kucing tersebut telah memiliki tuan. Hal tersebut dimaksudkan agar saat kucing tersebut berkeliaran atau bermain dengan bebas, mereka akan tetap aman.

Jangan ragu menambahkan informasi berupa kontak yang bisa dihubungi pada kalung kucing. Cara ini diharapkan dapat membantu apabila kucing tersebut tersesat dan ditemukan oleh seseorang, maka ada nomor yang bisa dihubungi.

6. Memancing dengan Makanan

Tidak hanya dapat dijumpai di tempat-tempat tertentu, sebagian kucing liar justru datang begitu saja ke rumah tanpa diminta. Inilah yang membuat seseorang perlu memancing kucing tersebut agar mau masuk ke dalam rumah.

Salah satunya dengan menyediakan makanan di luar rumah. Kucing yang diberi makan secara rutin biasanya akan terus menerus datang kembali ke rumah. Inilah yang membuat pendekatan penuh kehati-hatian diperlukan agar mereka mau tinggal sebagai kucing rumahan.

7. Membentuk Kepercayaan

Kucing liar sebelumnya tidak memiliki rumah untuk pulang dan cenderung hidup secara bebas. Inilah yang membuat seseorang perlu membentuk kepercayaan kepada kucing tersebut agar mau dirawat sebagai hewan peliharaan.

Selain membawanya ke dokter untuk memeriksakan kesehatan, seseorang dapat menyediakan berbagai keperluan yang dibutuhkan oleh kucing. Cara ini diharapkan dapat membentuk rasa percaya bahwa orang tersebut secara tulus ingin merawat kucing tersebut.

8. Bersikap Sabar

Berbeda dengan kucing rumahan yang terbiasa hidup berdekatan dengan manusia, kucing liar sering kali justru sebaliknya. Inilah yang membuat orang yang berencana mengadopsi kucing liar untuk tetap bersikap sabar selama merawat mereka.

Tidak jarang kucing bersikap defensif dengan mencakar, menggigit, atau mengeluarkan suara yang khas. Alih-alih memaksa mereka, cobalah lakukan pendekatan yang lembut. Misalnya saja memberi mereka camilan kucing atau makanan secara perlahan. Tidak ada salahnya menyediakan mainan dan ajak mereka bermain.

9. Tempatkan di Kandang

Adakalanya kucing liar lebih suka menyendiri atau bersembunyi di sudut-sudut rumah. Meskipun sesekali dapat membiarkannya begitu saja, cobalah untuk menaruh makanan di dalam kandang. Cara ini dimaksudkan agar mereka bisa memakan di dalam kandang.

Saat terbiasa makan di dalam kandang, diharapkan kucing dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitar secara lebih mudah. Lakukan tahapan ini secara bertahap, sehingga mereka terbiasa.

10. Latih Menggunakan Kotak Pasir

Sebagian besar kucing liar terbiasa membuang air kecil atau besar secara sembarangan, baik itu di tumpukan pasir atau tempat-tempat lainnya. Oleh karena itu, seseorang perlu melatihnya dengan sabar agar kucing liar mampu terbiasa membuang air di kotak pasir.

Sediakan kotak pasir di sudut rumah atau dalam kandang mereka. Kemudian ciptakan kebiasaan menggiring kucing tersebut mendekat ke kotak pasir dalam kurun waktu berkala. Cara ini diharapkan membantu kucing memahami kotak pasir tersebut sebagai tempat bagi mereka membuang air.

11. Sediakan Tempat Sejuk

Saat berada di alam bebas, kucing liar biasanya dengan mudah mencari tempat yang teduh dan sejuk. Hal ini tentu berbeda saat mereka akhirnya telah dirawat oleh seseorang sebagai hewan peliharaan di rumah.

Oleh karenanya, penting bagi para pemilik kucing liar untuk menyediakan tempat yang sejuk di dalam rumah. Baik itu memastikan air segar selalu tersedia, menyediakan ruangan yang sejuk dengan pendingin otomatis, hingga menempatkan tempat khusus bagi mereka agar tidur dengan nyenyak.

12. Memastikan Kesehatan Terjamin

Tidak hanya membawa kucing liar ke dokter hewan saat pertama kali diadopsi, seseorang harus memastikan kesehatannya dalam jangka waktu yang panjang. Terutama akses untuk mendapatkan vaksin atau perawatan kesehatan selama mereka sakit.

Hal ini juga menjadi sebuah tanggung jawab yang besar, di luar pemenuhan makanan atau minuman mereka. Inilah yang membuat keputusan memelihara kucing, termasuk kucing liar, sebagai hewan peliharaan merupakan sebuah hal yang perlu dipertimbangkan dengan matang.

Itulah tadi rangkuman tips mengadopsi kucing liar yang bisa diperhatikan oleh para pemula dalam memelihara hewan peliharaan, terutama kucing. Semoga membantu.




(sto/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads