Banyak orang merayakan Idulfitri dengan berbagai cara bahkan unik, salah satunya di Pedukuhan Karanggede, Guwosari, Pajangan, Bantul. Pedukuhan tersebut menggelar panjat pinang dengan hadiah pakaian untuk menyemarakkan Lebaran.
Dukuh Karanggede, Widayanto, menyebut bahwa panjat pinang saat Lebaran telah dilakukan selama bertahun-tahun. Hal itu bermula saat banyak warga Karanggede yang merantau mulai tahun 1980.
"Dan saat Idulfitri mereka kembali ke kampung halaman untuk berkumpul dengan keluarga dan pemuda sini," katanya kepada detikJogja di Karanggede, Bantul, Kamis (3/4/2025) sore.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya, panjat pinang saat Lebaran merupakan pengganti acara untuk merayakan HUT RI.
"Karena dulu tidak ada acara 17-an, dan diganti saat pemudik datang karena biasanya mereka menyumbang dana untuk kegiatan. Tapi sekarang 17-an ada acara dan Idulfitri juga ada acara," ucapnya.
Sehingga acara tersebut menjadi tradisi rutin dan mulai menggelar panjat pinang beberapa tahun ini. Selain panjat pinang, pihaknya juga menggelar lomba untuk anak-anak seperti balap karung, memasukkan pensil ke botol dan pecah air.
"Kalau panjat pinang untuk bapak-bapak dan berlangsung hari ini saja saat sore hari. Nah, satu tim berisi 8 orang dan untuk hadiah panjat pinang berupa pakaian hingga sandal," ujarnya.
Widayanto menambahkan, bahwa panjat pinang ini memiliki makna khusus. Di mana dengan panjat pinang bisa meningkatkan rasa kebersamaan antar warga.
"Panjat pinang itu kan harus bekerja sama ya. Nah, saat Idulfitri seperti ini banyak warga dan pemudik datang, jadi seperti untuk ajang kumpul dan silaturahim antar wargalah," katanya.
(afn/afn)
Komentar Terbanyak
Heboh Penangkapan 5 Pemain Judol Rugikan Bandar, Polda DIY Angkat Bicara
Akhir Nasib Mobil Vitara Parkir 2,5 Tahun di Jalan Tunjung Baru Jogja
Pernyataan Ridwan Kamil Usai Tes DNA Anak Lisa Mariana