Polisi mengungkap motif MRR (24) menghabisi pacarnya dengan cara mencekik karena cekcok masalah bakso goreng yang gosong. Hal itu menyulut emosi MRR hingga mencekik pacarnya selama lima menit.
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry mengatakan, bahwa telah melakukan pemeriksaan terhadap MRR di Polres Bantul. Hasilnya, MRR mengakui semua perbuatannya.
"Dari keterangan MRR mengaku jika kerangka terbungkus trashbag di rumahnya adalah pacarnya yang dibunuh 25 September 2024 sekitar pukul 09.00 WIB di kontrakan daerah Sabdodadi dengan cara dicekik selama lima menit," katanya kepada wartawan di Bantul, Jumat (21/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan awal mulanya, Jeffry menjelaskan bahwa saat itu korban, Enggal Dika Puspita (23) sedang menggoreng bakso di kontrakan MRR, Rabu (25/9/2024). Tidak hanya menggoreng, korban saat itu juga menyapu ruangan kontrakan.
"Di saat yang sama tersangka sedang mencuci piring, tapi ternyata bakso yang digoreng gosong," ujarnya.
Mendapati hal tersebut, korban langsung memarahi MRR karena posisinya yang paling dekat dengan tempat penggorengan. Korban menilai gosongnya bakso karena MRR tidak punya inisiatif untuk membalik sisi dari bakso yang sedang digoreng.
"Tahu bakso yang digoreng gosong korban marah-marah dan memukul tersangka dengan gagang sapu sebanyak 5 kali," ucapnya.
Mendapat perlakuan tersebut, MRR tersulut emosinya. Bahkan, saat itu MRR langsung berbalik badan dan mencekik korban.
"Tersangka mencekik leher korban dengan kedua tangannya, saat itu korban sempat menyimpulkan tangan (isyarat meminta maaf)," katanya.
Karena tangan MRR tak kunjung lepas, korban berusaha mencakar tersangka. Akan tetapi tersangka tetap tidak melepaskan cekikannya dan korban kembali menyimpulkan tangan.
"Tapi tersangka malah tambah mencekik korban yang akhirnya korban lemas dan ambruk ke lantai. Saat itu posisi tersangka masih mencekik korban," ujarnya.
Setelah ambruk di lantai, wajah korban membiru dan mulutnya mengeluarkan busa. Namun, tangan tersangka yang masih mencekik masih merasakan nadi korban yang melemah dan tersangka masih mencekik hingga nadi korban sudah tidak berdenyut.
"Lalu tersangka membawa tubuh korban ke kamar kontrakan paling timur dan menutupinya dengan jas hujan. Tidak berselang lama, tersangka memindahkan tubuh korban ke kamar sebelahnya dan menutupinya dengan selimut," ucapnya.
Memasuki dua pekan pasca kematian korban, MRR mulai mencium bau tidak sedap dari dalam kamar tersebut. Alhasil, MRR memilih untuk pindah tidur di kontrakan salah satu rekannya di Condongcatur, Sleman.
"Tanggal 7 Desember 2024 tersangka kembali ke kontrakannya dan membuka kamar yang berisi mayat korban. Saat itu tersangka mendapati tubuh korban sudah menjadi kerangka," katanya.
Karena sudah menjadi kerangka, MRR memasukkan tulang belulang yang masih tertempel daging itu ke dalam trashbag. Selain itu memasukkan pula barang-barang milik korban ke dalam trashbag lain dan membawanya ke kontrakan temannya di Condongcatur.
"Lalu tanggal 20 Desember 2024 tersangka membawa trashbag tersebut ke losmen di Kaliurang untuk membersihkan kerangka. Setelah bersih kerangka dibawa dan disimpan di rumahnya daerah Gading Lumbung," ucapnya.
"Selain kerangka, tersangka juga membawa sisa pakaian korban yang dimasukkan ke dalam trashbag dan koper. Lalu sampai di rumahnya tersangka membakar barang-barang yang terkontaminasi mayat pacarnya," imbuh Jeffry.
Atas perbuatannya, MRR disangkakan Pasal 388 KUHP tentang pembunuhan. "Untuk ancaman hukumannya bisa 15 tahun penjara," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang pria inisial MRR (24), warga Gading Katon, Donotirto, Kretek, Bantul, ditangkap usai membunuh pacarnya, Enggal Dika Puspita (23). Mayat korban disimpan pelaku hingga menjadi kerangka.
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, menerangkan pembunuhan terjadi di salah satu rumah di Sabdodadi, Bantul. MRR sempat menutupi mayat korban usai dibunuh. Namun, dia akhirnya membawa jasad Enggal ke rumahnya karena takut aksinya terbongkar.
(dil/apl)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM