Wanita di Maluku Tewas Diterkam Buaya Usai Petik Kangkung di Pinggir Sungai

Regional

Wanita di Maluku Tewas Diterkam Buaya Usai Petik Kangkung di Pinggir Sungai

Muhammad Jaya Barends - detikJogja
Kamis, 13 Mar 2025 20:32 WIB
Ilustrasi buaya
Ilustrasi wanita di Maluku tewas diterkam buaya. Foto: (Thinkstock)
Jogja -

Seorang perempuan bernama Tarti Kolengsusu (43) tewas disergap buaya di Kabupaten Buru Selatan, Maluku. Korban diterkam di Sungai Air Biak saat menyeberang usai memetik kangkung.

"Seorang wanita tewas diterkam buaya," ujar Kapolres Buru Selatan, AKBP M Agung Gumilar kepada detikSulsel, Rabu (12/3/2025).

Insiden ini terjadi di Desa Fogi, Kecamatan Kepala Madan, pada Rabu (12/3) pukul 08.20 WIT. Awalnya, Tarti turun ke sungai bersama tiga temannya untuk memetik kangkung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agung menuturkan korban bersama teman-temannya memetik kangkung di pinggir sungai. Kemudian mereka menyeberang dengan cara berenang.

"Korban bersama ketiga teman menyeberangi sungai tersebut untuk kembali memetik sayur pada sisi kanan sungai. Saat seberangi sungai posisi korban di bagian belakang (berenang)," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Ketika di tengah sungai, Tarti tiba-tiba berteriak meminta tolong karena nyaris tenggelam. Temannya yang bernama Wati Titawael (43) berusaha menolongnya.

"Korban berteriak 'tolong beta (saya) dulu, beta su (sudah) dalam keadaan bahaya. Posisi korban saat itu, dibantu karena sudah hampir tenggelam di bagian pertengahan sungai tersebut," bebernya.

Namun, Wati ternyata tidak sanggup untuk menarik korban hingga ke pinggir. Karena takut ikut tenggelam, dia terpaksa melepaskan tangan Tarti.

"Wati menarik korban ke tepi sungai namun karena sangat berat, Wati juga takut tenggelam dan melepas tangan korban. Setelah itu (Wati) berenang ke tepi sungai," terangnya.

Begitu tiba di tepian itulah, Wati dan rekan korban lainnya melihat perempuan tersebut diterkam buaya di dalam sungai. Nereka segera melaporkan peristiwa itu ke warga yang berada di kampung.

"Teman korban segera berlari ke kampung untuk memberitahukan dan meminta bantuan warga desa. Setelah pencarian dua jam lebih akhirnya korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dan evakuasi ke rumah," imbuhnya.

Agung menyebut insiden ini sudah terjadi dua kali dalam sepekan terakhir. Pihaknya pun akan melakukan pertemuan dengan warga setempat sebagai upaya pencegahan.

"Langkah Polres Buru Selatan akan mengundang rapat pemerintah daerah dan dinas terkait untuk bagaimana merancang upaya mitigasi. Diharapkan agar kedepan tidak ada lagi korban jiwa," pungkas dia.




(apu/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads