Penyebab Terjadinya Hujan Es Beserta Proses dan Ciri-cirinya

Penyebab Terjadinya Hujan Es Beserta Proses dan Ciri-cirinya

Anindya Milagsita - detikJogja
Rabu, 12 Mar 2025 09:39 WIB
Hailstones on the grass of a green meadow after a heavy thunderstorm in summer
Hujan es. (Foto: Getty Images/tibu)
Jogja -

Cuaca yang ekstrem sering kali memicu terjadinya fenomena alam yang tidak biasa, salah satunya hujan es. Namun demikian, sebenarnya apa yang menjadi penyebab terjadinya hujan es?

Fenomena alam hujan es menjadi salah satu peristiwa unik yang kerap terjadi di berbagai negara, termasuk Indonesia. Seperti namanya, hujan es merupakan sebuah fenomena yang terjadi saat hujan deras disertai dengan bongkahan es yang turut turun dari langit.

Ternyata ada proses di balik terjadinya hujan es yang bisa dijelaskan secara ilmiah. Bukan hanya itu saja, terdapat penyebab yang membuat fenomena hujan es ini bisa terjadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, bagi detikers yang penasaran ingin mengetahui tentang hujan es, terdapat sejumlah informasi menarik yang akan diuraikan dalam artikel ini. Simak baik-baik penjelasannya berikut, yuk!

Apa Itu Hujan Es?

Sebelum mengetahui penyebab dan proses hujan es bisa muncul, terlebih dahulu mari mengenal fenomena yang satu ini. Mengutip dari buku 'Asyiknya Mengenal Bumi Kita' karya Diana Tri Hartati, dijelaskan bahwa hujan es memiliki julukan tersendiri di dalam Ilmu Meteorologi. Istilah yang dimaksud adalah hail.

ADVERTISEMENT

Hail atau hujan es ini adalah peristiwa presipitasi yang berarti jatuhnya cairan berwujud cair atau beku dari atmosfer ke permukaan bumi. Cairan yang beku tersebut lalu membentuk serupa bola-bola es.

Tidak hanya di wilayah subtropis, hujan es juga bisa terjadi di kawasan tropis. Inilah yang membuat hujan es tidak terlepas dari fenomena alam yang terjadi di Indonesia.

Meskipun berbentuk bola-bola es, tetapi dikatakan dalam buku yang sama bahwa hujan es ini sering kali sulit terlihat secara langsung. Alasannya karena proses turunnya bola-bola es tersebut bersamaan dengan air hujan biasa. Bahkan terjadinya hujan es juga cenderung berlangsung selama beberapa saat saja. Hal ini dikarenakan setelah hujan es terjadi, maka akan dilanjutkan turun hujan seperti biasanya.

Hal serupa juga dijelaskan dalam buku 'Aku ingin tahu Sains 20 - Air dan Hidrosfer' oleh Wong Comic, bahwa hujan es awalnya merupakan butiran air seperti pada umumnya. Namun, proses terjadinya hujan es inilah yang mampu membentuk butiran air tersebut menjadi butiran es.

Dikatakan bahwa saat uap air di awal diubah jadi butiran air, maka akan turun hujan seperti biasanya. Namun demikian, situasi tersebut akan berbeda saat butiran air melewati lapisan udara yang sangat dingin. Butiran air tersebut bisa berubah menjadi butiran es.

Ciri-ciri Hujan Es

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, hujan es terkadang tidak begitu terlihat. Ini dikarenakan saat terjadinya hujan es akan diiringi bersamaan dengan air biasa. Namun demikian, di dalam buku 'Sigap RPAL: Super Update dan Terbaru Ringkasan Pengetahuan Alam Lengkap' karya Eka Purnama M, dkk., bahwa hujan es biasanya menunjukkan ciri-ciri yang muncul saat hujan lebat disertai dengan angin kencang.

Saat terjadinya hujan es, proses kondensasi uap air di atmosfer atau presipitasi menyebabkan terbentuknya bola-bola es. Namun, tidak semua bola-bola es akan mencair dan turun.

Lebih lanjut, Tethy Ezokanzo dan Wahyu Annisha dalam bukunya 'Fenomena Alam Unik' memberikan informasi bahwa hujan es biasanya terjadi bersamaan dengan hujan lebat. Tidak sedikit kasus hujan es yang melibatkan angin kencang atau bahkan puting beliung.

Kemudian adakalanya selama terjadi hujan es, dianggap cukup berbahaya. Ini dikarenakan efek hujan es dapat membuat pohon-pohon tumbang. Bukan hanya itu saja, butiran es yang berukuran besar dapat merusak genting atau mungkin melukai orang. Inilah yang membuat adanya imbauan untuk berlindung di dalam rumah atau bangunan aman selama hujan es berlangsung.

Penyebab Terjadinya Hujan Es

Lantas, apa yang menyebabkan hujan es? Mengacu dari buku 'Why? Weather - Cuaca' karya YeaRimDang, hujan es terbentuk melalui proses alamiah. Dikatakan bahwa di dalam awan cumulonimbus, butiran es naik dan turun secara berulang-ulang. Kemudian akan mengalami pembesaran sedikit demi sedikit.

Dikarenakan adanya arus udara yang naik dan turun dengan kuat, maka arus tersebut membuat pembentukan hujan es bisa terjadi. Butiran es di awan cumulonimbus yang naik dan turun secara berulang-ulang tadilah yang memicu terbentuknya tetesan air menjadi menempel satu sama lain. Akibatnya bulir-bulir tersebut membentuk bola-bola es yang turun bersamaan dengan hujan.

Meskipun begitu, ternyata hujan es hanya bisa terbentuk saat uap air di udara dalam jumlah yang banyak. Sebaliknya, apabila uap air di atmosfer terlalu sedikit, maka hujan es tidak dapat terbentuk dengan baik. Hal inilah yang justru membuat air yang jatuh dari langit hanya berupa hujan biasa.

Masih merujuk dari buku yang sama, dikatakan bahwa hujan es umumnya terjadi selama musim pancaroba. Ini dikarenakan kondisi angin di musim tersebut berubah-ubah arahnya, sehingga suhu relatif tinggi.

Proses Terjadinya Hujan Es

Seperti yang telah diungkap sebelumnya, proses terjadinya hujan es adalah saat uap air di atmosfer mengalami kondensasi yang memicu terbentuknya bola-bola es. Lebih lanjut diungkap dalam buku 'Kuark - Hovercraft: Komik Sains Kuark Tahun 4 Edisi 07 Level 3' oleh Gelar Soetopo, bahwa saat terjadinya hujan, air akan jatuh dari awan dalam bentuk yang cair.

Namun, hal tersebut akan berbeda saat terjadinya penurunan suhu di lapisan atmosfer bumi. Air yang tadinya berwujud cair, justru akan berubah menjadi es. Kemudian di dalam buku sebelumnya juga dijelaskan bahwa pemanasan lokal dan cepat dapat memicu terjadinya hujan es.

Misalnya saja saat siang hari yang sangat terik lalu udara bergerak ke atas yang membentuk awan cumulonimbus. Proses tersebut yang disertai dengan udara basah dari bawah, saat mencapai ketinggian suhu di bawah nol derajat, maka akan berdampak pada proses kondensasi.

Uap air yang sangat dingin tadi bertemu dengan inti kondensasi pembentuk awan. Inilah yang membuat gumpalan-gumpalan es terbentuk yang akan jatuh bersamaan dengan hujan.

Nah, itulah tadi sekilas penjelasan mengenai hujan es, mulai dari pengertian, ciri-ciri, penyebab, hingga prosesnya. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan baru bagi detikers, ya.




(sto/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads