Ramai-ramai Warga Tonton Pembongkaran Hibisc Fantasy Puncak Bogor

Jabodetabek

Ramai-ramai Warga Tonton Pembongkaran Hibisc Fantasy Puncak Bogor

Rizky Adha Mahendra, Tim detikJabar - detikJogja
Sabtu, 08 Mar 2025 13:47 WIB
Pembongkaran Hibisc Fantasy di Puncak, Bogor dilanjutkan pada Sabtu (8/3/2026) siang ini.
Foto: Pembongkaran Hibisc Fantasy di Puncak, Bogor, dilanjutkan pada Sabtu (8/3/2026) siang. (Rizky Adha Mahendra/detikcom)
Jogja -

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menindak kawasan Wisata Hibisc Fantasy yang berada di Puncak Bogor. Sejumlah bangunan yang ada di lokasi wisata itu dibongkar karena tidak mempunyai izin hingga diduga penyebab banjir bandang di Puncak belum lama ini.

Pembongkaran bangunan dengan mengerahkan alat berat. Pantauan detikcom di lokasi, pembongkaran tersebut menjadi tontonan warga dan pengendara yang melintas. Mereka menyaksikan pembongkaran dari luar pagar.

Pembongkaran Hibisc Fantasy di Puncak, Bogor dilanjutkan pada Sabtu (8/3/2026) siang ini.Foto: Pembongkaran Hibisc Fantasy di Puncak, Bogor dilanjutkan pada Sabtu (8/3/2026) siang ini. (Rizky Adha Mahendra/detikcom)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir detikNews, warga dan pengendara ramai-ramai menyaksikan pembongkaran bangunan tak berizin di kawasan wisata Hibisc Fantasy, Puncak, Bogor, Jawa Barat, siang ini. Mereka ingin memastikan bangunan benar-benar dibongkar.

"Iya (memastikan pembongkaran dilakukan), masalahnya kan bencananya sudah ketahuan di mana-mana (penyebabnya), dari sini sampai ke Gadog tuh Katulampa," kata salah satu warga bernama Ihwan (45), Sabtu (8/3/3025).

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan kawasan Hibisc sudah ditutup sejak kemarin. Pada hari pertama penyegelan, warga masih bisa masuk ke dalam dan ikut membongkar.

"Iya, kemarin kita masuk kita jebol. Karena apa? Ini kan belum ada yang dibongkar. Semua harus dibongkar, nggak bisa nggak ada yang diratain," ungkapnya.

Ihwan sendiri sudah hadir sejak hari pertama pembongkaran dilakukan. Dia turut menyinggung soal pembongkaran pedagang kaki lima (PKL) yang beberapa waktu lalu dilakukan di Puncak.

"Harus (dibongkar), jangan bakal. Kenapa PKL dibongkar semuanya. Selama 25 tahun PKL belum pernah terjadi seperti ini. Setelah berdiri ini, inilah yang terjadi," tuturnya.

Sementara, warga lainnya bernama Anwar (30) merasa bahwa warga hanya mendapat dampak buruknya dari pembangunan di area yang bukan peruntukannya. Dia juga salah satu warga yang sejak hari pertama datang melihat pembongkaran.

"Kita sebagai pribumi yang kena dampaknya, kena getahnya, yang jadi korban. Karena apa? Ini bukan ulah masyarakat sini, ulah mereka orang pendatang," ungkapnya.

Penjelasan Gubernur Jabar

Dilansir detikJabar, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan, dari 35 bangunan wisata Hibisc Puncak Bogor, hanya 14 izin bangunan yang diajukan ke Pemkab Bogor.

"Hari ini yang bisa dilakukan oleh Pemprov Jabar adalah memitigasi apa saja pelanggaran yang dilakukan dari sisi aspek, sisi pembangunan," kata Dedi kepada wartawan di lokasi, Jumat (7/3).

Dedi mengatakan, area tersebut hanya mengajukan 14 izin bangunan kepada Pemkab Bogor. "Dari sini kan bisa terlihat bahwa PT yang mengelola area usaha ini hanya mengajukan 14 usaha bangunan ke Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Badan Penanaman Modal Satu Pintu," tegasnya.

Dengan dilakukan pembongkaran ini, Dedi ingin seluruh kawasan resapan air kembali dihijaukan.

"Catatannya sih, kalau saya, seusai dengan komitmen awal, ingin kembali menjadi area perbukitan. Peruntukannya sebagai area resapan air yang ditanami pohon, hutan, sehingga ini menjadi hijau kembali dan tidak lagi menjadi problem lingkungan di wilayah ini," terangnya.

Tapi, tidak serta-merta hal tersebut bisa dilakukan. Dia menjelaskan mekanisme seperti apa yang wajib ditempuh untuk mewujudkan hal tersebut.

"Mewujudkan komitmen itu kan harus ada mekanisme hukum yang dijalani. Apalagi ini telah menjadi wilayah penyelidikan dan pendidikannya Kementerian Lingkungan Hidup," pungkasnya.




(rih/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads