Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo, membeberkan materi yang dibahas dalam pembekalan atau retret di Akmil (Akademi Militer), Magelang, Jawa Tengah, sepekan terakhir. Menurutnya, bahasan sangat korelatif dengan kondisi terkini.
Selain untuk menyamakan visi misi antara kepala daerah dengan pemerintah pusat, kata Hasto, materi retret juga membahas soal masalah yang sedang hangat seperti efisiensi anggaran.
"Bagaimana strategi kita bisa melakukan efisiensi anggaran itu. Makanya kemarin sudah banyak bicara para menteri dan kepala lembaga memberikan pencerahan kepada kita agar kita tidak galau, tidak cemas dalam melakukan efisiensi," paparnya saat ditemui wartawan di Balai Kota Jogja, Jumat (28/2/2025) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, lanjutnya, materi retret juga menjabarkan tentang Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Satu hal yang ditekankan Prabowo dalam materinya, menurut Hasto, yakni berdikari dalam bidang ekonomi hingga pangan.
"Gayung sambut dengan itu kan saya sudah menceritakan bahwa kita ini harus punya food bank. Di Kota Jogja ini banyak sekali orang yang kelebihan makanan entah itu dari restoran hotel dari mana-mana tapi nggak ada yang nampung padahal makanan masih bagus," paparnya.
"Ini perlu ada food bank. Memang butuh cool storage, butuh gudang pangan supaya kita tidak hanya punya ketahanan pangan tapi juga nanti kedaulatan pangan terbentuk dengan baik," sambung Hasto.
Hasto melanjutkan, Prabowo juga menyentil tentang kebersihan kota-kota di Indonesia. Tak hanya soal sampah dalam arti harfiah, menurutnya, Prabowo juga menyoroti soal masalah sampah visual.
"Tidak hanya sampah yang konvensional tapi sampah virtual itu menjadi kritikan pak Presiden tadi pagi, kenapa di kota ini harus banyak baliho yang kemudian mengotori mungkin kabel-kabel listrik semrawut banyak sekali," ungkapnya.
Penekanan soal kebersihan kota ini, kata Hasto, sejalan dengan cita-caranya yang akan membuat Kota Jogja menjadi 'Singapura kecil'.
"Kalau beberapa waktu lalu saya bilang Jogjakarta kalau bisa menjadi The Little Singapore, sebetulnya ketertibannya, kebersihannya. Bukan berarti saya ingin menjadikan Kota Jogja seperti kota dagang atau kota industri seperti di Singapura. Tapi maksud saya tertibnya dan bersih lingkungannya," pungkasnya.
(apu/apl)
Komentar Terbanyak
Kanal YouTube Masjid Jogokariyan Diblokir Usai Bahas Konflik Palestina
Israel Ternyata Luncurkan Serangan dari Dalam Wilayah Iran
BPN soal Kemungkinan Tanah Mbah Tupon Kembali: Tunggu Putusan Pengadilan