Apakah Ular Memiliki Tulang Belakang? Ini Morfologi Tubuhnya

Apakah Ular Memiliki Tulang Belakang? Ini Morfologi Tubuhnya

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Senin, 24 Feb 2025 14:18 WIB
Ular hitam berjenis black swampsnake
(Liodytes pygaea)
Ilustrasi. (Foto: Dok Laman Florida Museum of Natural History)
Jogja -

Pernahkah kamu melihat ular, detikers? Tubuh hewan melata yang satu ini tampak begitu fleksibel. Kondisi tersebut membuat banyak orang mempertanyakan, apakah ular memiliki tulang belakang atau tidak?

Dikutip dari laman The University of Oxford, dalam tingkat kerajaan atau kingdom, hewan dibagi menjadi dua kelompok utama berdasarkan ada atau tidaknya tulang belakang. Hewan yang memiliki tulang belakang disebut vertebrata, sedangkan yang tidak memiliki tulang belakang disebut invertebrata. Tulang belakang menjadi ciri utama yang membedakan kedua kelompok ini, karena mempengaruhi struktur tubuh dan sistem geraknya.

Kelompok vertebrata terdiri dari ikan, amfibi, reptil, burung, dan mamalia, yang semuanya memiliki kerangka internal. Sementara itu, kelompok invertebrata mencakup berbagai hewan seperti serangga, cacing, ubur-ubur, dan moluska, yang tidak memiliki tulang belakang. Setiap kelompok ini kemudian dibagi lagi menjadi sub-kelompok berdasarkan ciri fisik lainnya, seperti cara berkembang biak, jenis kulit atau cangkang, dan sistem pernapasannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penasaran apakah ular termasuk dalam hewan bertulang belakang atau tidak? Yuk, simak pembahasan lengkapnya berikut ini!

Apakah Ular Memiliki Tulang Belakang?

Ya, ular memiliki tulang belakang. Dikutip dari laman resmi The University of Melbourne, ular tetap termasuk dalam kelompok hewan bertulang belakang atau vertebrata meskipun tubuhnya sangat fleksibel. Artinya, ular memiliki rangka dalam yang memberi struktur dan mendukung pergerakan tubuhnya. Tulang belakang merupakan bagian penting dari sistem rangka yang memungkinkan ular untuk bergerak dengan cara unik dibandingkan hewan lain.

ADVERTISEMENT

Tulang belakang ular terdiri dari ratusan tulang kecil yang disebut vertebra. Jumlahnya jauh lebih banyak dibandingkan manusia yang hanya memiliki 33 vertebra. Vertebra ini membentang dari kepala hingga ekor, membentuk rangka yang kuat namun tetap fleksibel. Setiap vertebra terhubung dengan sepasang tulang rusuk, kecuali pada bagian ekor. Tulang-tulang ini berfungsi untuk melindungi organ dalam dan memberi bentuk pada tubuh ular.

Banyaknya vertebra dan tulang rusuk membuat ular bisa bergerak dengan sangat lincah. Ular tidak memiliki kaki, sehingga mengandalkan otot dan rangka tubuh untuk meluncur, meliuk, atau bahkan memanjat. Pergerakan ini terjadi karena setiap tulang belakang dan otot di sekitarnya bekerja secara bergantian untuk menciptakan gerakan maju. Inilah yang membuat ular bisa melintas di berbagai permukaan, termasuk tanah, air, dan bahkan pohon.

Struktur tulang ular juga berperan penting dalam cara mereka berburu. Beberapa ular menggunakan metode constriction atau lilitan untuk menangkap mangsanya. Ular melilit tubuh mangsa dengan erat dan menggunakan kekuatan otot serta rangka untuk meremas hingga mangsa tidak bisa bernapas. Tulang belakang dan rusuk yang fleksibel tetapi kuat membantu dalam proses ini yang membuat ular mampu menahan tekanan sangat besar sekali pun.

Sementara itu, ular berbisa mengandalkan sistem rangka untuk mendukung serangan cepat. Tengkorak ular memiliki struktur khusus yang memungkinkan rahangnya membuka sangat lebar. Ini membuat ular mampu menelan mangsa yang jauh lebih besar dari kepalanya sendiri. Beberapa tulang pada tengkorak ular bahkan bisa bergerak sedikit, memberikan fleksibilitas tambahan saat makan.

Dengan sistem rangka yang unik ini, ular bisa bertahan di berbagai lingkungan. Ular dapat berburu dengan efisien, bergerak dengan gesit, dan beradaptasi dengan berbagai cara hidup. Meskipun tampak seperti makhluk yang lentur dan tidak bertulang, kenyataannya ular memiliki struktur tulang yang kompleks dan sangat fungsional.

Morfologi Ular

Berdasarkan penjelasan sebelumnya, kita mengetahui bahwa ular memiliki tulang belakang dan termasuk dalam hewan vertebrata. Lantas, seperti apakah morfologi ular itu sendiri? Berikut ini adalah penjelasan lengkap yang dihimpun dari buku Ensiklopedia Hewan Ovipar tulisan M Sumarto.

1. Tubuh Panjang Tanpa Kaki

Ular memiliki tubuh yang panjang dan ramping tanpa adanya kaki. Walaupun ciri ini juga dimiliki oleh beberapa jenis kadal, seperti kadal-pensil Burton, ular memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari reptil lain. Bentuk tubuh ular yang silindris membantu dalam pergerakan yang fleksibel, baik di darat, air, maupun pohon.

2. Tidak Memiliki Indera Pendengaran

Berbeda dengan banyak hewan lain, ular tidak memiliki telinga atau gendang telinga untuk mendengar suara seperti manusia atau mamalia lainnya. Namun, ular tetap bisa merasakan getaran di lingkungan sekitarnya. Rahang bawah ular dapat menangkap getaran dari tanah atau permukaan yang ditempatinya, sehingga memungkinkan ular 'mendengar' dengan cara yang unik.

3. Mata Tanpa Kelopak

Ular juga tidak memiliki kelopak mata yang dapat dibuka dan ditutup seperti kebanyakan hewan lainnya. Sebagai gantinya, mata ular selalu terbuka sepanjang hidup. Untuk melindungi matanya dari debu dan kotoran, ular memiliki lapisan sisik bening yang melindungi kornea. Lapisan ini juga membantu mempertahankan kelembapan pada matanya.

4. Lidah Bercabang untuk Mendeteksi Bau

Salah satu ciri paling khas dari ular adalah lidahnya yang bercabang dua di ujungnya. Lidah ini panjang, runcing, dan dapat dijulurkan keluar melalui celah di bibirnya bahkan saat mulutnya tertutup. Fungsi utama lidah ini bukan untuk mengecap rasa, melainkan untuk menangkap partikel bau di udara. Dengan cara ini, ular dapat mendeteksi bau di sekitarnya secara lebih efektif dibandingkan hanya menggunakan hidung.

5. Ular Memiliki Organ Jacobson

Setelah menjulurkan lidah dan menangkap partikel bau, ular menarik lidahnya kembali ke dalam mulut dan menyalurkan partikel bau tersebut ke organ jacobson. Organ ini terletak di langit-langit mulut dan berfungsi untuk menganalisis bau yang terdeteksi. Setelah proses identifikasi, otak akan mengolah informasi tersebut dan menentukan respons selanjutnya, seperti mencari mangsa atau menghindari bahaya.

6. Termoreseptor untuk Mendeteksi Panas

Beberapa spesies ular memiliki kemampuan luar biasa untuk mendeteksi suhu lingkungan dengan sangat akurat. Ular memiliki organ khusus yang disebut termoreseptor, yang membantunya menemukan hewan berdarah panas seperti burung dan mamalia.

Organ ini bisa berbentuk sepasang lubang di antara mata dan hidung, seperti yang dimiliki oleh ular dari keluarga Crotalidae (ular derik dan kerabatnya). Pada jenis lain seperti Boidae dan Pythonidae, termoreseptor berbentuk lapisan sensitif yang tersembunyi di sela-sela sisik bibir atas.

Dengan berbagai adaptasi morfologi ini, ular menjadi predator yang sangat efisien di alam liar. Setiap bagian tubuh ular memiliki fungsi spesifik yang mendukung kelangsungan hidup dan pola berburunya. Meskipun tidak memiliki kaki atau telinga, ular tetap menjadi salah satu hewan paling sukses dalam evolusi dengan kemampuan sensorik yang luar biasa.

Nah, itulah tadi penjelasan lengkap yang menjawab pertanyaan 'apakah ular memiliki tulang belakang?'. Semoga bermanfaat!




(sto/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads