Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memerintahkan semua kepala daerah yang berasal dari PDIP menunda kegiatan retret yang diadakan pemerintah di Akmil, Magelang. Bupati Sleman Harda Kiswaya menyatakan tetap akan berangkat retret meski dalam Pilkada 2024 diusung oleh PDIP.
"Oh berangkat, wong ndak ada apa-apa kok," kata Harda ditemui wartawan di Pendapa Parasamya, Pemkab Sleman, Jumat (21/2/2025).
Diketahui, Harda eks Sekda Sleman ini memang bukan kader PDIP. Namun saat Pilkada kemarin, Harda didukung Koalisi Sleman Baru yang di dalamnya ada PDIP, Gerindra, Golkar, PPP, NasDem, PKS, PKB, Partai Buruh, PSI, Partai Gelora, Partai Demokrat, dan Partai Ummat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harda menyatakan telah berkomunikasi dengan PDIP, sebagai parpol di koalisi yang memiliki paling banyak kursi di parlemen.
"Sampun (sudah berkomunikasi dengan PDIP), boleh (berangkat) ndak ada masalah," ucapnya.
"Saya tetap jalan. Saya kan didukung tujuh partai, tujuh di parlemen, lima di luar (parlemen), saya harus jalan," tegasnya.
Ditemui di lokasi yang sama, Ketua DPC PDIP Sleman, Koeswanto mengatakan keputusan memperbolehkan Harda berangkat retret setelah ada pertemuan dengan pimpinan partai.
"Kami perbolehkan, dari DPC Sleman memperbolehkan Pak Harda. Karena Pak Harda sudah dipanggil DPD beberapa hari yang lalu," kata Koeswanto.
"Kami tidak bisa apa istilahnya mengekang Pak Harda untuk hadir di Magelang, karena itu perintah dari Presiden, jalankan aja sesuai apa yang menjadi keputusan Presiden," imbuh dia.
Namun, untuk Danang Maharsa selaku Wakil Bupati Sleman, Koeswanto menegaskan harus mengikuti instruksi partai. Sebab, Danang merupakan kader PDIP.
"Danang tetap mengikuti (instruksi partai). Danang sebagai kader partai, harus mengikuti perintah partai," katanya.
Retret Kepala Daerah
Untuk diketahui, pemerintah mengadakan retret bagi kepala daerah sepekan penuh di Akmil Magelang. Retret itu berlangsung pada 21 hingga 28 Februari 2025.
Sementara, para wakilnya hanya diminta sehari menjelang penutupan. Agenda retret kepala daerah ini mirip dengan retret para menteri Kabinet Merah Putih yang sebelumnya telah selesai digelar di Akmil Magelang pada 24 hingga 27 Oktober 2024 lalu.
Instruksi Megawati
Terkait instruksi Megawati, dilansir detikNews, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memerintahkan semua kepala daerah yang berasal dari PDI Perjuangan menunda kegiatan retret yang diadakan pemerintah di Akmil, Magelang, Jawa Tengah. Perintah ini dikeluarkan setelah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto ditahan oleh KPK karena kasus buron Harun Masiku.
Instruksi ini tertuang dalam surat Nomor 7294/IN/DPP/II/2025 yang diterbitkan, Kamis (20/2). Jubir PDIP Guntur Romli membagikan surat tersebut dalam bentuk dokumen elektronik via aplikasi WhatsApp (WA). Surat ini ditandatangani dan diberi cap stempel.
Ada dua poin yang diinstruksikan Megawati.
"Diinstruksikan kepada seluruh kepala daerah dan wakil kepala daerah PDI Perjuangan, sebagai berikut: 1. Kepala daerah dan wakil kepala daerah untuk menunda perjalanan yang akan mengikuti retret di Magelang pada tanggal 21-28 Februari 2025," tulis poin pertama instruksi tersebut.
Megawati meminta para kepala daerah dan wakil kepala daerah dari partainya menghentikan perjalanan ke Magelang, jika sudah telanjur menuju area retret.
"Sekiranya telah dalam perjalanan menuju Kota Magelang, untuk berhenti dan menunggu arahan lebih lanjut dari Ketua Umum," lanjutan isi poin pertama instruksi Megawati.
Poin kedua, Megawati meminta para kepala daerah dan wakil kepala daerah dari PDIP selalu mengaktifkan alat komunikasi. Megawati juga meminta mereka siaga terhadap panggilan pihak partai.
"2. Tetap berada dalam komunikasi aktif dan standby commander call," bunyi poin kedua.
(rih/ams)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan