Bentrok TNI-Ormas di Deli Serdang Ternyata Dipicu Teguran Geber Motor

Regional

Bentrok TNI-Ormas di Deli Serdang Ternyata Dipicu Teguran Geber Motor

Finta Rahyuni - detikJogja
Kamis, 30 Jan 2025 15:34 WIB
Kodam I/BB saat memediasi warga dan anggota ormas usai bentrokan. (Istimewa)
Foto: Kodam I/BB saat mediasi warga dan anggota ormas usai bentrokan. (Istimewa)
Jogja -

Puluhan personel TNI dari Resimen Arhanud 2/SSM bentrok dengan ormas Pemuda Karya Nasional (PKN) di Desa Durin Simbelang, Pancur Batu, Deli Serdang, Sumatera Utara. Bentrok ini ternyata dipicu saat personel TNI menegur tiga pemuda yang menggeber sepeda motor trailnya di jalan.

Peristiwa itu terjadi pada Rabu (29/1/2025) pukul 10.00 WIB. Kala itu Praka Darma Saputra Lubis, personel Resimen Arhanud 2/SSM bertemu tiga pemuda yang menggeber motor saat lewat di Jalan GBKP Dusun Lau Gelunggung.

"(Praka DS) Berpapasan dengan tiga orang pemuda yang mengendarai sepeda motor trail dengan knalpot brong dan menggeber-geber motornya di samping Praka DS," ujar Kapendam I/BB Kolonel Inf Doddy Yudha, dilansir detikSumut, Kamis (30/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Praka Darma yang merasa terganggu kemudian mengikuti ketiga pemuda yang menggeber sepeda motornya sampai ke warung. Di warung itu diduga menjadi tempat berkumpul ormas tersebut. Setiba di warung itu, Praka Darma kemudian menegur ketiga pemuda itu.

"Karena tidak diterima ditegur, terjadi cekcok mulut yang menyulut emosi ketiga pemuda tersebut. Lalu, pemuda itu bersama teman-teman yang lainnya kurang lebih 10 orang melakukan pengeroyokan terhadap terhadap Praka DS," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Praka Darma pun dipukul dengan kayu dan mengenai bagian wajah dan punggungnya. Praka Darma pun sempat kabur ke kebun sawit dan bersembunyi. Dia kemudian meminta tolong teman-temannya di Resimen Arhanud lewat pesan grup WhatsApp.

Setelahnya teman-teman Darma tiba di lokasi untuk mencari pemuda yang melakukan pengeroyokan. Namun, tidak disebutkan jumlah teman Darma yang datang ke lokasi tersebut.

"Sejumlah anggota Menarhanud 2/SSM mendatangi lokasi untuk mencari pelaku pengeroyokan. Ketika berada di sebuah warung yang diduga menjadi tempat berkumpulnya mereka, para anggota justru menemukan barang bukti mencurigakan, seperti alat hisap sabu, sisa sabu dalam plastik, dan alat timbang elektrik. Penemuan ini memicu ketegangan lebih lanjut yang berujung pada perusakan warung serta satu mobil dan tiga sepeda motor yang terparkir di sekitar lokasi. Lokasi kejadian tidak jauh dari lokasi barak narkoba," sebutnya.

Doddy menyebut saat ini situasi telah kondusif. Pihaknya juga telah melakukan mediasi dengan warga dan ormas PKN.

"Kami telah menggelar apel luar biasa bagi seluruh personel Resimen Arhanud 2/SSM guna mencegah tindakan balasan dan memastikan insiden ini tidak berkembang lebih luas. Kodam I/BB juga telah melakukan mediasi dengan warga serta ormas PKN untuk menyelesaikan permasalahan ini secara damai," kata Doddy.

Dia menyebut pihaknya telah membuat laporan soal peristiwa pengeroyokan kepada personel TNI itu. Selain itu, pihaknya juga melaporkan soal temuan narkoba di lokasi kejadian.

"Kami membuat laporan atas pengeroyokan dan melaporkan temuan alat narkoba ke pihak kepolisian serta melakukan penyelidikan guna mengungkap penyebab terjadinya keributan," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(ams/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads